28 C
Jakarta
Selasa, 30 April, 2024

Persaingan Bisnis Dompet Digital Kian Ramai setelah Hadirnya Pemain Baru

JAKARTA, duniafintech.com – Persaingan bisnis dompet digital dinilai bakal ramai setelah hadirnya para pemain baru di industri ini. Adapun minat besar terhadap bisnis ini tidak bisa dilepaskan dari besarnya peluang yang ada.

Hal itu lantaran masyarakat saat ini diketahui mulai beralih untuk bertransaksi secara digital dengan menggunakan uang elektronik atau e-money.

Hingga kuartal III lalu, sebagaimana catatan Bank Indonesia (BI) yang dikutip opleh Kontan.co.id, peningkatan transaksi uang elektronik mencapai 45,05% yoy, dengan nilai Rp209,81 triliun.

Adapun pemain baru di industri dompet digital saat ini, antara lain AstraPay. Menjadi bagian dari konglomerasi Grup Astra, paltform dompet digital terbaru ini sekarang banyak memanfaatkan ekosistem dari Grup Astra yang bergerak di sektor otomotif.

Menurut Reni Futsy Yama selaku Chief Marketing Officer AstraPay, pihaknya memiliki positioning yang berlainan dengan beberapa pemain yang lebih sudah terlebih dulu ada. Saat ini, imbuhnya, AstraPay fokus untuk memberi layanan di sektor mobility.

“Kami fokus kepada mobility, baik untuk pengguna public transportation maupun pengguna mobil pribadi, bisa memanfaatkan program yang menarik dari AstraPay,” katanya, Selasa (23/11/2021).

AstraPay kini telah memiliki pengguna kurang lebih 3 juta sejak platform ini diluncurkan pada September lalu. Mereka pun mendapat berkah dari pameran GIIAS 2021 yang membuat transaksinya meningkat sampai 100%.

“Ya kami ingin bisa (pengguna) mencapai double dari tahun ini, ke 7 juta,” tuturnya.

Pencapaian ini dipandang dapat menggoyahkan sejumlah pemain fintech yang sudah ada lebih dulu, seperti OVO. Dalam beberapa minggu berselang, OVO sempat menuai soal kesalahpahaman masyarakat tentang Ovo Finance Indonesia, yang diisukan membuat banyak pengguna menarik uang mereka dari aplikasi ini.

Namun, isu ini ditepis oleh Head of Corporate Communications OVO, Harumi Supit. Menurutnya, tidak ada pengurangan jumlah pengguna yang disebabkan oleh kasus ini. Merujuk pada data di Google Playstore, jumlah pengunduh aplikasi ini juga masih stabil di angkat 10 juta pengguna.

“Transaksi di OVO stabil. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak untuk meluruskan hal tersebut dan menyebarluaskan informasi yang sebenarnya,” sebutnya.

Di luar itu, ia menyatakan bahwa akan ada inisiatif baru yang bakal dikeluarkan oleh pihaknya bersama Grab sebagai pemilik saham mayoritas. Adapun Grab memang diketahui baru-baru ini menambah kepemilikan saham di OVO mencapai 90%.

“Saat ini sedang dipersiapkan sejumlah inisiatif yang akan diumumkan dalam waktu dekat, yang bertujuan mengembangkan ekosistem keluarga Grab-OVO sebagai satu kesatuan,” paparnya.

Sementara itu, aplikasi DANA sebagai pemain lain di bisnis dompet digital, juga terus mencatatkan pertumbuhan transaksi. Jumlah pengguna platform ini bahkan telah mencapai lebih dari 85 juta pengguna hingga akhir kuartal III/2021. Ditinjau dari sisi transaksi, ada kenaikan sebesar 158% ketimbang kuartal III/2020.

Menurut CEO DANA, Vince Iswara, pihaknya optimistis bahwa pada kuartal terakhir tahun ini, DANA masih bakal melanjutkan pertumbuhan, apalagi mereka disokong dengan adanya program Harbolnas 11.11 di periode itu.

“DANA mencatat, selama pelaksanaan program 11.11 tahun ini, terjadi peningkatan transaksi  hingga 269%, dengan rata-rata pengguna transaksi harian yang bertambah hingga 233% dibandingkan saat Harbolnas tahun lalu,” jelasnya.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE