29.1 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Presiden Jokowi Belum Pastikan Waktu Kenaikan BBM Subsidi

JAKARTA, duniafintech.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) belum memastikan waktu untuk kenaikan harga BBM subsidi yaitu Solar dan Pertalite. Namun isu yang beredar bahwa pemerintah akan menaikan harga BBM subsidi per hari ini 1 September 2022.

Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah bahwa pemerintah akan menaikan harga BBM subsidi dalam waktu dekat. Dia menegaskan pemerintah saat ini tengah melakukan perhitungan yang sangat matang sebab kenaikan harga BBM subsidi tentunya akan berdampak terhadap daya beli masyarakat.

“Semuanya masih dalam proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati,” kata Jokowi.

Baca juga: Tak Hanya Tebar BLT, Jokowi Beri Bantuan Upah Rp 600 Ribu ke Pekerja

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan kuota BBM subsidi jenis solar akan habis di bulan Oktober dan BBM subsidi jenis pertalite akan habis di bulan September 2022.

Sri Mulyani mengungkapkan terhitung per bulan Juli, penggunaan BBM jenis solar sudah habis sebanyak 9,88 juta, sedangkan untuk kuota yang ditetapkan oleh pemerintah hanya sebanyak 15,1 juta Kilo Liter. Menurutnya dengan penggunaan sebanyak 9,88 juta, diperikirakan di bulan Oktober.

“Kalau mengikuti trend, bulan Oktober sudah habis kuotanya. Mengingat Januari sampai Juli dengan ekonomi kita tumbuh tinggi,” kata Sri Mulyani.

Sedangkan untuk kuota BBM subsidi jenis Pertalite, dia mengungkapkan penggunaannya sudah mencapai 16,84 juta KL. Sedangkan untuk kuota BBM subsidi jenis Pertalite, pemerintah menetapkan sebesar 23 juta KL. Sri Mulyani memperkirakan BBM subsidi jenis Pertalite akan habis di bulan September.

“Tiap bulan habis 2,4 juta KL habis. Jadi akhir September akan habis untuk Pertalite,” kata Sri Mulyani.

Baca juga: Harga Pertalite jadi Rp10 Ribu, Jokowi Buka Suara

Kendati demikian, Sri Mulyani menyayangkan penggunaan BBM subsidi sebagian besar digunakan oleh orang kaya. Untuk jenis solar sering digunakan oleh empat kelas rumah tertinggi.

Sri Mulyani mencatat orang kaya menikmati jenis BBM subsidi Pertalite sebesar 86 persen atau setara dengan Rp80 triliun. Sedangkan untuk jenis solar, orang kaya menikmati 89 persen atau setara dengan Rp127 triliun.

“Itu yang menikmati dunia usaha dan orang kaya,” kata Sri Mulyani.

Selain itu, Sri Mulyani mengungkapkan saat ini harga jual Solar sebesar Rp5.150 per liter, apabila mengacu harga ICP jenis Solar US$100 per barel dengan asusmsi nilai tukar dollar Rp14.450. Maka harga dolar asli sebesar Rp13.950 per liter. Artinya pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp8.300 per liter.

“Jadi bedanya antara harga asli di luar harga berlaku saat ini Rp8.300 per liter,” kata Sri Mulyani.

Sedangkan untuk jenis Pertalite, Sri Mulyani mencatat saat ini harga Pertalite sebesar Rp7.650 per liter. Apabila mengacu terhadap ICP, harga Pertalite mencapai Rp14.450 per liter. Artinya, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp6.800 per liter.

“Itulah yang disebut subsidi dan kompensasi. Jadi itu (Rp6,800) yang kita bayar ke Pertamina,” kata Sri Mulyani.

Baca juga: Keputusan di Tangan Jokowi, Nasib Harga BBM Bakal Segera Naik? 

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE