duniafintech.com – Keberadaan tengkulak menjadi salah satu faktor yang mengurangi bargaining position petani. Tak mengherankan mengingat tengkulak dapat ‘menyetir’ harga berbagai produk pertanian. Ujung-ujungnya, kesejahteraan petani pun tereduksi. Rego Pantes hadir sebagai solusi.
Setelah sempat diresmikan kehadirannya untuk petani di Jawa Tengah oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 23 September 2017, layanan marketplace yang menyasar sektor pertanian, startup ini meresmikan kehadirannya untuk konsumen di Jakarta pada pertengahan bulan Oktober 2017 lalu.
Selain merupakan salah satu produk 8Villages, perusahaan mengklaim memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan startup lain yang menawarkan layanan serupa, perusahaan ini secara khusus berpihak kepada para petani dan memiliki misi untuk menghilangkan keberadaan tengkulak saat ini.
COO 8Villages dan penggagas perusahaan, Wim Prihanto mengungkapkan, Rego Pantes ingin memberikan harga yang sesuai untuk petani juga konsumen dengan sistem kurasi harga yang dilakukan.
Ia melanjutkan, harga tersebut merupakan perhitungan yang paling adil untuk para petani yang biasanya hanya mendapatkan keuntungan sedikit jika menjual hasil taninya kepada tengkulak, dan juga melakukan perhitungan biaya pengiriman yang secara keseluruhan tidak dibebankan kepada petani.
Dari mulai sebelum panen hingga barang sudah dikirim kepada pembeli, secara langsung petani sudah bisa mendapatkan uangnya. Hal tersebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan cara konvensional yang membutuhkan waktu hingga tiga bulan bagi petani untuk mendapatkan uang,” ujarnya.
Rego Pantes telah melakukan akuisisi petani di wilayah Magelang. Pada akhir tahun 2018 Rego Pantes memprediksi sudah memiliki 1 juta petani yang bergabung dengan platform-nya.
Untuk memastikan petani yang terdaftar adalah benar dan bisa dijamin keasliannya, Rego Pantes melakukan dua verifikasi kepada petani. Yang pertama setiap petani wajib memiliki kartu tani, yang kedua setiap petani wajib memberikan informasi tentang lahannya dan mengirimkan foto produk dengan latar belakang lahan yang dimiliki. Hal tersebut, menurut Wim, mampu memberikan kepastian bahwa petani tersebut adalah benar dan menghindari masuknya tengkulak yang mengatasnamakan petani.
Saat ini para petani sudah mulai melek teknologi. Mereka sebagian besar adalah pengguna Android dan mengerti cara menggunakan smartphone. Permasalahan lebih kepada lemahnya koneksi di pelosok daerah,” kata Wim.
Pengguna harus mendaftar terlebih dahulu bila ingin memanfaatkan Rego Pantes. Sebuah user ID dan password yang diperoleh melalui proses pendaftaran di Rego Pantes diperlukan untuk memulai proses transaksi. Pengguna harus memastikan semua informasi (termasuk informasi kontak dan pembayaran) pada akun selalu tersedia dan merupakan data sebenar-benarnya. Pengguna juga harus menginformasikan mengenai setiap perubahan atau masalah dengan pesanan dalam jangka waktu tertentu.
Untuk pembayaran Rego Pantes menyediakan pilihan bank transfer dan nantinya akan dihadirkan pilihan pembayaran lainnya, sementara untuk pengiriman perusahaan menjalin kemitraan dengan layanan logistik pihak ketiga.
-Sebastian Atmodjo-