JAKARTA, duniafintech.com – Reksa dana campuran atau RDC bisa saja mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan mudah. Namun, sebelumnya sudahkah investor mengukur tentang berapa pertumbuhan asetnya dalam setahun? Bagaimana perkembangan portofolionya sampai saat ini? Apakah sudah berhasil mengalahkan IHSG?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah menghasilkan jawaban yang sangat beragam. Ada yang menjawab asetnya bukan hanya mengalahkan IHSG, bahkan asetnya bisa naik hingga dua kali lipat alias bertumbuh 100% dalam kurun waktu kurang dari setahun. Tapi, ada juga sebagian besar investor yang menjawab bahwa menumbuhkan nilai aset melalui kegiatan trading dan investasi nyatanya cukup sulit. “Boro-boro cuan, malah adanya rugi, bisa tidak boncos aja udah bersyukur banget”.
Sebelum ada pandemi saja untuk dapat menumbuhkan aset keuangan sudah terbilang cukup tricky karena melibatkan banyak pertimbangan. Pertimbangan dalam hal mengelola aset misalnya, yakni tentang pemilihan aset dengan tepat sesuai kondisi dan sentimen pasar. Belum lagi investor juga mesti menentukan porsi dari masing-masing aset yang ada di portofolio mereka agar pengembalian aset bisa lebih maksimal.
Jadi, ketika investor menginginkan pertumbuhan aset investasi mereka untuk mengalahkan kinerja IHSG tanpa perlu bersusah payah memikirkan saham mana yang harus dibeli, apakah harus ikut membeli obligasi seperti ORI atau Sukuk Tabungan, dan kapan kiranya aset tersebut mesti jual, dan lain sebagainya, maka pilihan terbaik adalah membeli reksa dana campuran.
Informasi data dari Infovesta Utama juga menunjukkan bahwa RDC masih memiliki kinerja positif kendati terhantam pandemi Covid-19. 10 RDC terbaik juga telah memperlihatkan mengenai pertumbuhan kinerja positif antara 45% hingga 78% dalam rentang waktu lima tahun terakhir. Sedangkan IHSG dalam rentang waktu lima tahun terakhir hanya dapat membukukan kinerja sebanyak 28,64%. Maka itu sangat penting untuk mengenal lebih lanjut tentang bagaimana RDC dapat kalahkan indeks.
Pengertian Reksa Dana Campuran
Reksa dana adalah suatu wadah investasi yang melakukan aksi dalam menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang ingin menitipkan dananya. Dana terhimpun tersebut kemudian akan dikelola oleh fund manager dari sebuah perusahaan Manajer Investasi yang merilis reksa dana.
Secara umum, reksa dana terbagi menjadi 3 jenis yaitu Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), Reksa Dana Obligasi (RDO), dan Reksa Dana Saham (RDS). Nama-nama dari berbagai jenis reksa dana tersebut mencerminkan sisi dominan dari aset-aset yang akan menghuni portofolio sebuah reksa dana. Oleh karenanya Reksa Dana Saham mengandung arti bahwa sedikitnya ada 80% dari total dana yang akan dialokasikan MI untuk membeli saham.
Sedangkan reksa dana campuran alias balanced fund adalah sebuah reksa dana yang akan mengelola campuran dari tiga jenis aset di atas yaitu saham, obligasi serta deposito. Mengenai porsinya, aset yang mendominasi adalah aset yang dinilai memiliki prospek menyesuaikan dengan sentimen dan juga kondisi pasar.
Jadi, tidak melulu saham yang mendominasi pasar modal, tapi juga ketika situasi sedang tidak menentu bisa saja obligasi dan deposito yang mendominasi portofolio. Jadi, investor tidak perlu khawatir mengenai RDC, karena ada fund manager yang akan bertugas untuk melakukan pengelolaannya. Nah, karena hal ini begitu fleksibel dalam hal pengelolaan portofolionya, maka dengan kecenderungannya untuk mengalahkan indeks, misalnya saja IHSG, yakni cenderung lebih tinggi dibandingkan reksa dana lainnya.
Cara Reksa Dana Campuran Kalahkan Indeks
Seperti yang sudah diketahui oleh investor, bahwasannya masing-masing instrumen investasi seperti saham, deposito dan obligasi pasti memiliki tingkat risiko dan keuntungan yang berbeda-beda. Deposito dan obligasi akan cenderung lebih rendah risiko karena telah dijamin mengenai kepastian pengembaliannya. Karena risikonya investasinya rendah, maka tingkat keuntungannya juga dikatakan rendah yakni hanya sedikit di atas bunga bank saja. Lain halnya jika dibandingkan dengan saham yang pergerakan harganya cenderung fluktuatif, sehingga peluang untung dan ruginya cenderung lebih tinggi.
Karena RDC ini memiliki portofolio yang berisikan diversifikasi oleh tiga jenis aset, maka reksa dana jenis ini cenderung lebih kuat dalam menghadapi gejolak pasar saham. Misalnya saja ketika IHSG “longsor” pada tahun 2020 lalu, akan tetapi ada beberapa reksa dana, terutama jenis campuran ini malah melesat ditopang aset pasar uang. Dengan diversifikasi yang dimilikinya, maka investasi reksa dana jenis campuran ini mampu untuk menurunkan risiko sistematis.
RDC adalah jenis investasi yang bersifat fleksibel dalam melakukan alokasi porsi dari masing-masing instrumen baik itu saham, obligasi, maupun deposito. Misalnya saja ketika pasar saham sedang rally naik maka dengan demikian aset dominan dalam portofolio adalah saham. Namun, ketika kondisi pasar saham sedang kurang baik maka porsi deposito dan obligasinya menjadi lebih mendominasi portofolio.
Sifat fleksibelnya akan memungkinkan portofolio investor untuk bisa terhindar dari penurunan nilai investasi ketika kondisi pasar sedang jatuh, namun bisa juga memberikan pengembalian yang bagus ketika kondisi pasar sedang meningkat.
Jadi sifat RDC yang fleksibel telah membuatnya mampu untuk bertahan dengan cukup baik hampir di segala kondisi pasar. Jadi, bisa dibilang bahwa RDC adalah investasi terbaik untuk kamu yang menginginkan keuntungan lebih baik dari sekedar deposito dan obligasi, namun menginginkan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan saham.
Dengan fleksibilitasnya mengelola aset mana yang nantinya akan menjadi lebih dominan dalam portofolio, RDC terbukti secara alami mampu untuk kalahkan indeks dengan lebih baik dan lebih mudah.
Cara Memilih Reksadana Campuran dengan Tepat
Reksa dana memiliki portofolio dengan proses diversifikasi yang aktif dan juga menyesuaikan dengan kondisi market. Oleh karena itu, RDC ini harus dikelola dengan baik oleh Manajer Investasi yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan yang lincah dan bagus.
Namun sangat disayangkan, karena tidak semua RDC memiliki fund manager dengan kualitas lebih baik. Karena itu, ada baiknya apabila investor dapat menyeleksi RDC yang baik dengan cara melihat sharpe ratio dan drawdown ratio nya. Singkatnya adalah semakin besar sharpe ratio maka semakin baik return-nya, begitupun sebaliknya yakni semakin kecil drawdown ratio maka akan semakin baik.
5 Rekomendasi Reksa Dana Campuran Terbaik
Berikut ini adalah reksa dana terbaik yang bisa dijadikan pilihan untuk berinvestasi, antara lain:
- Syailendra Balanced Opportunity Fund.
- Panin Dana Syariah Berimbang.
- Panin Dana Unggulan.
- STAR Balanced.
- TRIM Syariah Berimbang
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra