Semua perusahaan tahu bahwa manajemen rantai suplai sangat penting bagi kesuksesan bisnis. Namun, jika Anda tidak bisa mendapatkan nilai persediaan Anda, misalnya, dalam waktu cepat, Anda bisa berada dalam masalah.
Mampu mengelola rantai suplai secara mudah dan terbuka sangatlah penting. Anda pasti ingin prosesnya lebih ‘ramping’ untuk memaksimalkan efisiensi.
Teknologi Blockchain menawarkan beberapa solusi dalam hal ini. Kehadiran teknologi Blockchain bukan saja digunakan terkait cryptocurrency seperti Bitcoin, namun sekarang saatnya untuk mempertimbangkannya agar bisa dimanfaatkan dalam bidang lain, di antaranya  manajemen rantai suplai.
Teknologi Blockchain = Sempurna untuk Manajemen Rantai Suplai
 Teknologi Blockchain diwujudkan melalui buku besar publik terdistribusi, sehingga sangat cocok untuk manajemen rantai suplai. Dalam sebuah artikel pada Harvard Business Review baru-baru ini, dilaporkan tentang seberapa baik Blockchain bekerja ketika sampai pada rantai suplai. Saat ini, salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh perusahaan dengan rantai suplai yang kompleks adalah kurangnya transparansi. Terkadang, jika Anda memiliki beberapa pemasok di banyak wilayah dan negara, sulit untuk melacak semuanya sekaligus. Menemukan suatu masalah bisa jadi sulit karena semua bagian bergerak. Di sinilah Blockchain bisa menyelesaikannya, karena transaksi dicatat dan dapat dilacak secara real time. Kita dapat memonitor transaksi dan buku besar publik untuk mendapatkan update atau melihat apa yang terjadi setiap saat. Anggota jaringan bisa melihat apa yang terjadi sesuai dengan kondisi yang memang terjadi. Sistem ini juga membantu menjaga pihak yang melakukan tawar-menawar untuk lebih akuntabel. Jadi, teknologi ini merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan keseluruhan gambaran sekaligus menggali aspek individual dari rantai suplai.
Kontrak Cerdas dan Penggunaan Manajemen Suplai Blockchain
Alasan mengapa teknologi Blockchain sangat bagus untuk manajemen rantai suplai berkaitan dengan fakta bahwa kontrak cerdas (smart contracts) adalah bagian utama dari sistem ini. Kontrak cerdas merupakan salah satu aplikasi bisnis potensial dalam teknologi Blockchain. Dengan kontrak cerdas, semua pihak yang berkepentingan dapat melihat serta menyetujui persyaratan kesepakatan. Supaya kontrak dapat berjalan, sejumlah persyaratan dalam kesepakatan harus dipenuhi. Ketika semua penandatangan telah mencukupi persyaratan tersebut, kontrak sudah bisa terpenuhi.
Dengan kontrak cerdas, Anda dapat memastikan pemasok yang berbeda memenuhi kewajiban mereka. Anda juga dapat melihat pengiriman di beberapa lokasi sekaligus, dan melacak pengiriman berdasarkan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak cerdas. Dan, karena semuanya dikelola dengan buku besar milik publik, mudah untuk melihat apa yang terjadi. Dalam banyak kasus, rantai suplai saat ini masih beroperasi menggunakan rim kertas. Kontrak cerdas membantu menghilangkan beberapa ketidakpastian dan keterlambatan, bersifat otonom dan otomatis, sehingga mengurangi potensi kesalahan manusia dan meningkatkan akses Anda terhadap informasi secara tepat waktu.
Mengintegrasikan Pembayaran dengan Teknologi Blockchain
Bagi kebanyakan orang, pengenalan pertama aplikasi Blockchain adalah melalui popularitas Bitcoin. Dan transaksi keuangan masih menjadi salah satu bonus bekerja dengan teknologi Blockchain. Transaksi Blockchain terbilang aman dan instan. Selain itu, diperlukan biaya lebih sedikit. Seperti diketahui, proses pembayaran tradisional mengenakan biaya dan memerlukan beberapa hari kerja untuk menyelesaikan pengiriman dana. Dengan bantuan Blockchain, transaksi terjadi lebih cepat dan lebih murah. Beberapa negara di Asia telah menguji kemungkinan pembayaran dengan teknologi Blockchain. Oleh karena itu, sangat dimungkinkan untuk dapat meng-upgrade manajemen rantai suplai dengan bantuan Blockchain. Kontrak cerdas bisa diatur untuk mengurus pembayaran secara otomatis pada saat pengiriman dilakukan. Semuanya menjadi bagian dari transaksi yang dijalankan secara efisien dan transparan.
Kesiapan Pemilik Bisnis untuk Pengelolaan Rantai Suplai Blockchain
Akan sangat mudah bagi pemilik perusahaan untuk menggunakan teknologi Blockchain dalam rantai suplainya. Namun, ada beberapa resistensi terhadap adopsi ini, di antaranya disebabkan oleh teknologi ini yang menawarkan buku besar publik terdistribusi. Artinya beberapa pemilik bisnis harus bersedia membiarkan orang lain ‘mengintip’ apa yang terjadi dalam buku besarnya. Sebenarnya buku besar publik tidak berarti Anda harus membukanya untuk semua orang. Anda bisa menyusun buku besar yang tertutup dengan distribusi terbatas, dan hanya dikirim ke pihak yang berkepentingan.
Regulasi Pemerintah dan Best Practice Industri
Semakin banyak negara mengakui kontrak cerdas dan tanda tangan cerdas (intelligent signatures) sebagai tanda tangan digital – sehingga bersifat legal dan mengikat. Namun, meski dengan bertambahnya penerimaan ini, masih ada beberapa rintangan peraturan yang harus dilalui, karena peraturan dan adopsi bervariasi menurut negara. Dan bukan hanya peraturan pemerintah yang harus Anda khawatirkan. Industri yang adapun cenderung memiliki best practice dan standar sendiri yang sudah berkembang, sehingga cara Blockchain yang digunakan dalam bisnis perlu menyesuaikan dengan standar industri yang sudah ada secara luas, serta mempertimbangkan peraturan dari berbagai entitas pemerintah. Selain itu, ada kemungkinan juga tantangan dari industri keuangan yang sudah mapan, terutama karena pembayaran ditentukan dalam kontrak cerdas yang digunakan dalam manajemen rantai suplai. Namun, gelombang masa depan nampaknya tidak bisa mengabaikan penggunaan Blockchain, karena banyak hal harus dilakukan, dan dengan cara yang lebih cepat.
 Picture: pexels.com
 Written by: Rosmy Sophia