32.5 C
Jakarta
Jumat, 29 Maret, 2024

Kenali 5 Risiko yang Dihadapi Pebisnis Ini sebelum Meraih Kesuksesan

JAKARTA, duniafintech.com – Risiko yang dihadapi pebisnis adalah hal yang tidak sepenuhnya bisa terelakkan dalam dunia usaha. Pasalnya, saat berbicara mengenai bisnis dan wirausaha, hal ini memang tidak terlepas dari urusan mengambil risiko.

Ketika memulai dan mendukung bisnis sendiri, tanpa sadar Anda pun mesti mempertaruhkan karier, keuangan pribadi, hingga kesehatan mental. Oleh sebab itu, untuk mencapai tangga kesuksesan, Anda mesti bersiap untuk menjalani berbagai tantangan untuk dihadapi dan risiko yang menanti di depan sana.

Risiko yang Dihadapi Pebisnis sebelum Meraih Kesuksesan\

  1. Meninggalkan gaji tetap dan pekerjaan yang sekarang

Saat memasuki dunia bisnis, adakalanya Anda mesti mengucapkan selamat tinggal kepada pekerjaan Anda saat ini, bahkan pada karier yang sedang dirintis.

Baca juga: Yuk, Pulihkan Keuangan Pasca Lebaran dengan Cara-cara Berikut Ini

Di lain sisi, kebanyakan orang punya rencana cadangan—seandainya rencana awal tidaklah berhasil. Akan tetapi, bagi kebanyakan pebisnis pemula, mereka akan lebih memilih untuk menjalani risiko itu.

Misalkan saja mereka tidak peduli jika kalau memiliki pendapatan pribadi, khususnya dalam beberapa bulan atau tahun pertama setelah melepas pekerjaan tetap.

  1. Bergantung pada arus kas

Tentunya, mengamankan arus kas reguler dalam praktiknya adalah hal yang sulit untuk sulit dilakukan. Pasalnya, setiap harinya, Anda mesti berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Oleh sebab itu, Anda perlu mengatur arus kas seandainya pendapatan tidak sesuai dengan pengeluaran atau juga pengeluaran yang tidak sesuai dengan jumlah pemasukan.

Dalam hal ini, perlu disadari bahwa tagihan bisa tiba kapan saja. Kalau Anda tidak punya pendapatan yang cukup mendukung arus kas keluar maka boleh jadi Anda bakal kekurangan uang, entah itu untuk membayar gaji karyawan ataupun buat hal-hal lainnya.

Baca juga: Beberapa Ide THR Lebaran buat Anak-anak selain Uang, Dijamin Berkah!

Maka dari itu, sebagai pebisnis, Anda harus siap sedia akan ini ya!

  1. Mengorbankan modal pribadi

Sejumlah pengusaha dapat memulai usaha mereka hanya dengan mengandalkan pendanaan eksternal, tetapi tidak sedikit juga pebisnis yang mesti merogoh koceknya dalam-dalam dari rekening pribadi sendiri untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka.

Apabila Anda memang tidak ingin terus-menerus mengorbankan modal pribadi maka cobalah ajukan pinjaman modal usaha, misalnya ke platform peer to peer lending.

  1. Memercayai karyawan kunci

Ketika baru pertama memulai bisnis, adakalanya juga Anda tidak bakal langsung bekerja dengan tim besar yang sepenuhnya berdedikasi untuk Anda dan bisnis yang dirintis tersebut. Pasalnya, boleh jadi Anda mungkin hanya akan memiliki tim kecil yang berjuang sepenuh hati untuk memajukan bisnis.

Nah, yang mesti Anda lakukan dalam tahap ini adalah menaruh rasa percaya kepada rekan-rekan kerja Anda, khususnya saat mereka punya kemampuan istimewa yang sulit dicari atau mereka yang rela bekerja kendati mendapatkan gaji yang lebih rendah ketimbang perusahaan lainnya.

Para karyawan kunci ini adalah modal sumber daya manusia yang akan sangat Anda perlukan dalam pengembangan usaha sehingga Anda harus memercayai mereka sepenuhnya.

  1. Mengorbankan waktu personal dan kesehatan

Biasanya, dalam berbisnis, Anda bakal meluangkan lebih banyak waktu untuk bekerja. Sering terjadi juga, Anda bakal kehilangan waktu-waktu berharga untuk beristirahat/sekadar untuk makan malam bersama keluarga.

Baca juga: Ragam Jenis Perusahaan Multinasional di Indonesia yang Penting Diketahui

Di samping itu, Anda pun mesti mengorbankan waktu personal Anda dan jangan heran pula kalau suatu waktu Anda bakal merasa lebih tertekan lantaran beban kerja yang lebih besar ketimbang biasanya.

Risiko yang Dihadapi Pebisnis—Apa Saja Risiko Usaha dalam Bisnis?

Dalam sebuah bisnis, akan ada beberapa risiko yang mesti Anda hadapi suatu waktu. Berikut ini perinciannya.

  1. Risiko pada Perusahaan: adakalanya perusahaan dan saham di dalamnya akan mengalami kerugian sehingga hal itu pun berimbas terhadap kondisi perusahaan itu. Kondisi semacam inilah yang dimaksud dengan risiko yang mungkin terjadi di dalam lingkup sebuah perusahaan.
  2. Risiko pada Keuangan: merupakan risiko yang lumayan sering dialami oleh sebuah bisnis, baik kecil maupun besar. Bentuknya bisa berupa kerugian pada keuangan perusahaan. Saat keuangan perusahaan mengalami kerugian, hal itu bakal berimbas luas terhadap segala aspek di dalamnya. Namun, kondisi seperti inilah yang malah sering terjadi dan dialami oleh para pelaku usaha.
  3. Risiko pada Permodalan: risiko lainnya adalah pada permodalan usaha yang menyebabkannya mengalami penurunan secara drastis. Penyebabnya bisa berupa kerugian penjualan dan likuiditas yang dialami oleh perusahaan. Hal itu membuat keuangan perusahaan menurun tajam.
  4. Risiko pada Pasar: risiko ini dapat terjadi sebagai akibat dari persaingan antara usaha dengan gaya hidup yang berlaku pada diri konsumen. Penyebab lainnya adalah terjadinya perubahan pola persaingan dengan kompetitor dan kemunculan pesaing baru pada pasar produk yang Anda rintis.
  5. Risiko Operasional: ini adalah risiko yang terjadi akibat kesalahan dalam membuat prediksi. Boleh juga disebut bahwa risiko operasional ini terjadi lantaran adanya penyimpangan dalam hasil prediksi yang sudah dibuat. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa faktor, di antaranya penetapan keputusan tertentu yang kurang sempurna, adanya SDM yang tidak sesuai kualifikasi, pengaruh kemajuan teknologi, dan perubahan terhadap sistem inovasi dan mutu produk.

 

Di luar itu semua, penting dipahami bahwa segala risiko yang harus dihadapi ini semestinya tidak membuat Anda minder. Namun, sebaliknya, jalani saja rintangan ini sebab karena pada akhirnya Anda memang tidak akan mampu menghindar dari segala risiko yang dihadapi pebisnis tersebut, tetapi bisa meminimalisir dampaknya..

Oleh sebab itu, jadilah orang yang lebih peka dan menyadari soal kehadiran risiko ini. Dengan demikian, Anda bakal lebih matang mempersiapkan segala hal untuk mengurangi dan mengatasinya segala hambatan yang sudah menunggu di depan sana.

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE