26.6 C
Jakarta
Sabtu, 27 April, 2024

Soal Impor Beras, Mendag Zulkifli Galau Peroleh Data Stok Beras Kementerian Pertanian

JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku kebingungan soal impor beras, ditengah kondisi berdasarkan data dari Kementerian Pertanian bahwa Indonesia mengalami surplus beras.

Zulkifli mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyetujui adanya kebijakan impor beras yang dilakukan oleh pemerintah karena berdasarkan data dari Kementerian Pertanian yang mengacu terhadap data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami surplus 7 juta ton beras.

Namun, dia mendapatkan laporan dari Bulog bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) hanya tersisa 500 ribu ton. 

Baca juga: Masalah Klasik Perbedaan Data Stok Beras Yang Tak Kunjung Usai

“Dalam hati saya tidak percaya. Dalam ratas pertama saya tidak setuju,” kata Zulkifli. 

Dia menjelaskan ketidakpercayaan tersebut berdasarkan produktivitas pertanian. Sebab, surplus beras berdasarkan produksi yang ditunjang oleh pupuk yang lengkap, terdapat obat-obatan yang cukup dan irigasinya yang bagus.

Sedangkan kondisi saat ini, kondisi pupuk mengalami kekurangan, irigasi tidak sebagus semasa pemerintahan Presiden Soeharto. Kemudian dari segi obat-obatan harganya juga tidak terkendali. 

“Kata Mentan surplus 7 juta saya percaya saja. Tapi, hati saya berkata lain, surplus darimana wong pertanian itu soal produktivitas,” kata Zulkifli. 

Dia menjelaskan dalam memproduksi beras, petani setidaknya menghadapi dua persoalan yaitu produktivitas dan pasar. Dalam hal produktivitas, petani membutuhkan bibit, pupuk, sarana irigas dan lain-lain.

Baca juga: Indonesia Krisis Beras dan Pemerintah Harus Impor?

Sedangkan sisi pasar, petani harus menghadapi harga jual yang murah. Untuk itu, solusi yang harus dilakukan pemerintah harus membeli hasil panen petani seperti beras, jagung dan kedelai. 

Untuk itu, pemerintah harus berupaya mencari stok beras agar tidak melakukan impor beras. Langkah yang pernah dilakukan pemerintah yaitu dengan membeli beras 10.000 tetapi tidak menemukan.

Kemudian membeli gabah, tidak dapat ditemukan oleh pemerintah lantaran para petani belum menghadapi musim panen. Kemudian, hingga bulan keempat harga beras mengalami kenaikan dan harga pasar mengalami terganggu. 

“Akhirnya 1 bulan pemerintah mencari beras pun tidak mendapatkan padahal stok beras tinggal 300 ribu. Untuk itu pemerintah memutuskan untuk impor beras,” kata Zulkifli. 

Baca juga: Mendag Zulkilfi Tegaskan Stock Beras Aman dan Terkendali

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE