27.3 C
Jakarta
Sabtu, 1 April, 2023

Sri Mulyani Dorong Peran Perempuan di Era Ekonomi Digital

JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendorong perempuan untuk lebih mampu berkiprah di era ekonomi digital saat ini. 

Sri Mulyani menilai digitalisasi ekonomi memberikan peluang luar biasa besar bagi perempuan untuk semakin berkontribusi, tetapi pada saat yang sama tetap bisa mempertahankan perannya dalam keluarga.

Baca juga: Sri Mulyani Fokuskan APBN 2024 Turunkan Angka Kemiskinan

Menurutnya situasi pandemi memunculkan banyak peluang bagi perempuan melalui platform digital, digital marketplace, dan sebagainya. 

“Hal tersebut memberikan fleksibilitas bagi perempuan untuk tetap tinggal di rumah merawat anak-anak, mengurus rumah, dan pada saat yang sama bisa lebih produktif sebagai pengusaha,” kata Sri Mulyani.

Meski demikian, Sri Mulyani menilai sejumlah hambatan yang harus diatasi agar perempuan dapat lebih berpartisipasi dalam perekonomian. Hambatan tersebut antara lain meliputi nilai keluarga, budaya, agama, peraturan, serta pandangan tentang perempuan yang dianggap kurang kompeten karena tidak mempunyai pendidikan memadai di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).

Selain itu, dia menambahkan penguatan literasi digital kepada perempuan juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikan. Oleh karenanya, Sri Mulyani mendorong perempuan untuk tak hanya mengenyam pendidikan dasar. Namun juga terpacu agar bisa meraih pendidikan tinggi, khususnya di bidang STEM.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Kebutuhan Energi Terbarukan Butuh Biaya Tinggi

Dari sisi pemerintah, Sri Mulyani mengatakan sejumlah program untuk memastikan perempuan di Indonesia akan siap menghadapi era ekonomi digital dan ekonomi yang lebih hijau. Antara lain meliputi gerakan 1.000 startup digital dari Kementerian Kominfo di mana sebagian partisipannya adalah perempuan. Kementerian Koperasi dan UKM pun meluncurkan program “Kakak Asuh UMKM” serta “Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia”.

Di Kementerian Keuangan sendiri, Sri Mulyani mengaku juga mempromosikan layanan keuangan yang terjangkau bagi UMKM yang mayoritas pelakunya juga perempuan. Selain itu, Kementerian Keuangan mendorong pemberdayaan perempuan melalui Gender Budget Tagging (GBT). 

“Hal tersebut untuk memastikan anggaran kita memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menegaskan perempuan untuk semakin percaya diri, optimis, berani, dan tidak mudah diintimidasi. 

“Apapun yang kamu lakukan, bahkan setiap inci kemajuan mewakili banyak perempuan yang sedang berjuang,” kata Sri Mulyani.

Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Sri Mulyani Sebut Realisasi APBN 2022 Tumbuh, Ini Dampaknya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

-Inline sidebar-

ARTIKEL TERBARU

Apotek Online BPJS, Apa Itu? Simak Manfaat dan Keunggulannya di Sini!

JAKARTA, duniafintech.com – Apotek online BPJS adalah aplikasi yang disediakan oleh BPJS Kesehatan dan sangat penting untuk diketahui. Aplikasi ini akan membantu para peserta BPJS...

Cara Investasi Emas dan Keuntungannya, Bisa via Online Juga Lho!

JAKARTA, duniafintech.com – Cara investasi emas untuk pemula, apakah susah? Tentu saja tidak. Bahkan, caranya pun sangat mudah sekali. Seperti diketahui, emas memang bukan hanya...

Menko Airlangga Puji GoTo Dorong UMKM Menuju Ekonomi Digital

JAKARTA, duniafintech.com - Sektor ekonomi digital dinilai mampu menjadi salah satu pemantik percepatan pemulihan serta peningkatan daya tahan ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko)...

Waspadai Bull Trap Kripto, Begini Tips Cara Menghindari nya Menurut CEO Indodax

JAKARTA, duniafintech.com - Hari ini, Jumat (31/3/23) pukul 12.00 WIB harga Bitcoin masih berada di kisaran lebih dari 423 juta rupiah. Kenaikan pada harga...

Hore! Pemerintah Resmi tidak Naikkan Tarif Listrik hingga Bulan Juni

JAKARTA, duniafintech.com - Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) periode April-Juni 2023 untuk 13 (tiga belas) Pelanggan Non Subsidi PT PLN (Persero) telah ditetapkan...
LANGUAGE