duniafintech.com – Startup Fintech Kapital Boost adalah tentang pertumbuhan komunitas. Entah itu membantu usaha kecil tumbuh besar atau meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat yang kurang beruntung.
Platform crowdfunding Startup Fintech Kapital Boost ini memungkinkan anggotanya untuk berinvestasi atau menyumbang dengan cara yang etis dan berpijak kepada prinsip-prinsip syariah.
Platform crowdfunding asal Singapura ini hadir dilatarbelakangi oleh terbatasnya kesempatan yang diperoleh oleh pelaku UKM ketika ingin mencari modal untuk usahanya. Dengan kata lain, Kapital Boost secara khusus menyasar pelaku UKM di Asia Tenggara yang saat ini masih kesulitan mendapatkan dana untuk usaha melalui bank. Hal ini merupakan dampak semakin ketatnya persyaratan dan aturan kredit pembiayaan usaha yang diterapkan.
Startup Fintech Kapital Boost merespon masalah ini dengan menawarkan alternatif pembiayaan jangka pendek bagi UKM dengan proses persetujuan yang tidak memberatkan. Melalui struktur Murabahah (biaya plus profit), pelaku UKM dapat memperoleh pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja. Selain Murabahah, akad yang ditawarkan adalah Mudharabah (pembagian keuntungan).
Perusahaan rintisan ini memberi kesempatan kepada anggotanya untuk berinvestasi dan mendapatkan return yang menarik melalui pembiayaan sementara kepada pelaku UKM. Investasi tersebut memiliki perputaran cepat, yakni antara 90 sampai 360 hari. Sasaran Kapital Boost beragam, mulai dari para pemasok daging hingga produsen pakaian.
Tak hanya menyasar pelaku UKM di negara asalnya, Kapital Boost semakin aktif melakukan penggalangan dana di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Rencananya, perusahaan yang berdiri sejak Juli 2015 ini akan membuka kantor perwakilan di Indonesia dalam waktu dekat. Sebelumnya secara global, Kapital Boost telah mengumpulkan lebih dari Rp 9 miliar untuk berbagai proyek.
Untuk memastikan kandidat penerima dana merupakan pihak yang benar dan secara jujur menjalankan usaha, perusahaan ini melakukan proses penyeleksian yang cukup ketat. Seleksi tersebut mencakup pemeriksaan, analisis mendalam tentang bisnis, background, kepemilikan aset, purchase order, neraca perusahaan tahun sebelumnya hingga scoring media sosial peminjam. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan dana yang diajukan memang untuk keperluan proyek sesuai yang diajukan. Perusahaan ini menekankan faktor keamanan dana investor dan mitigasi risiko yang mungkin saja muncul.
Untuk membangun kepercayaan dan transparansi, perusahan ini juga secara aktif memanfaatkan media sosial, seperti Facebook, Linkedin, Instagram, dan YouTube. Di Indonesia sendiri nantinya, akan diupayakan memanfaatkan kemitraan dengan beberapa komunitas pengusaha, seperti KADIN, untuk mempromosikan bisnis yang dijalankan.
Bagi perusahaan ini, berinvestasi tidak hanya untuk keuntungan finansial. Oleh karenanya perusahaan ini menawarkan kesempatan kepada masyarakat berinvestasi untuk akhirat dengan memungkinkan para anggotanya untuk mendukung proyek berbasis nirlaba dan sosial di komunitas yang kurang memiliki kesempatan di ranah bisnis. Bila keuntungan finansial tidak tercapai, para anggota setidaknya berpotensi menerima imbalan di akhirat kelak.
Perusahaan ini meyakini, meningkatkan kesejahteraan sosial juga merupakan sarana untuk mempercepat pertumbuhan masyarakat di masa depan. Melalui startup fintech ini, para anggotanya setidaknya bisa menyebarkan kebaikan, mendanai pertumbuhan pelaku UKM mereka yang membutuhkan, dan berinvestasi untuk masa depan, entah di dunia atau akhirat.
Source:Â kapitalboost.com
Written by: Sebastian Atmodjo