33.5 C
Jakarta
Sabtu, 20 April, 2024

Startup Fintech Singapura Raih Banyak Pendanaan Global di ASEAN

duniafintech.com – Kalangan startup fintech Singapura terus menguasai pasar di ASEAN untuk pendanaan global. Perusahaan fintech di Singapura meraih lebih dari setengah (51%) pendanaan untuk ASEAN. Kabar ini di rilis dalam laporan FinTech in ASEAN: From Start-up to Scale-up yang diterbitkan oleh United Overseas Bank (UOB), PwC dan Singapore FinTech Association (SFA), laporan ini juga menilai posisi Singapura sebagai lokasi pilihan bagi kalangan perusahaan fintech, sebab 45% dari jumlah perusahaan fintech di ASEAN berada di Singapura.

Startup fintech Singapura terus menggerakan inovasi financial technology di segala bidang, pendanaan yang diraih kalangan perusahaan fintech di Singapura tersebar secara merata. Namun, sektor teknologi asuransi, pembayaran, dan pinjaman personal paling banyak memperoleh pendanaan. Menurut laporan, keberagaman pendanaan juga menunjukkan kiprah sektor fintech yang kian berkembang di Singapura, ketimbang negara-negara lain di ASEAN. Fintech masih tergolong sektor baru di beberapa negara lain di ASEAN, dan sebagian besar pemainnya masih berfokus pada solusi pembayaran.

Janet Young, Head, Group Channels and Digitalisation UOB mengatakan, “Singapura memiliki iklim regulasi dan bisnis yang kondusif, serta menarik minat investor. Kemapanan sektor fintech di Singapura juga terus menjadikan negara ini sebagai lokasi menarik bagi kalangan perusahaan yang ingin memanfaatkan peluang pertumbuhan ASEAN. Dengan demikian, semakin banyak perusahaan di Singapura yang meraih pendanaan tahap awal hingga akhir.

Baca Juga :

Stamina startup fintech Singapura, valuasi realistis, dan sumber daya manusia menentukan keberhasilan ekspansi bisnis di ASEAN

Sebagian besar lembaga keuangan dan perusahaan membutuhkan persetujuan dari pemangku kepentingan di berbagai pihak. Oleh sebab itu, perusahaan fintech harus siap menghadapi lead time yang lebih lama sebelum menjalin kesepakatan bisnis dan merekrut klien. Perusahaan fintech yang menawarkan solusi business-to-business harus memiliki pendanaan yang lebih besar demi memenuhi beban operasionalnya.

Laporan ini juga menilai, perusahaan fintech di ASEAN pada umumnya optimis tentang kebutuhan pendanaan saat ini dan ke depan. Hampir setengah dari startup fintech Singapura meyakini kemampuannya untuk menggalang US$ 10 juta dari babak pendanaan berikutnya.

Wong Wanyi, FinTech Leader PwC Singapura menyatakan, “Keyakinan ini tidak mengagetkan, sebab ASEAN cukup berprospek dan kalangan industri bebas memperoleh izin perbankan digital. Tingginya jangkauan perangkat seluler serta sejumlah fitur dari teknologi inovatif baru, telah membantu pemain TekFin sebagai penggerak utama dalam industri jasa keuangan di ASEAN. Mereka menyajikan pengalaman yang lebih mudah, cepat, dan nyaman. Meski demikian, persaingan di sektor TekFin berjalan sengit, sehingga perusahaan TekFin sebaiknya berfokus dan memiliki proposisi nilai bisnis yang jelas. Peningkatan skala usaha harus berjalan dengan laju dan alasan yang tepat.”

-Vidia Hapsari-

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE