26.6 C
Jakarta
Sabtu, 27 April, 2024

Mengenal Strategi Bidding di Google Ads untuk Iklan Bisnis yang Murah

Cara promosi berbayar seperti Google Ads atau Facebook Ads, misalnya strategi bidding di Google Ads, harus diketahui oleh para pegiat bisnis. Strategi bidding adalah salah satu cara yang sangat penting dilakukan untuk membuat performa iklan lebih efektif dalam segi harga atau dari sisi penayangan.

Dengan strategi ini, Google pun bisa mengetahui tujuan dari iklan yang Anda buat. Jika Anda salah dalam memilih strategi bidding, hasil dari iklan Anda juga akan salah dan tidak efektif. 

Jika Anda ingin mengetahui strategi yang satu ini untuk tips iklan bisnis murah, simak pembahasannya berikut ini.

Mengenal Strategi Bidding di Google Ads

Strategi bidding adalah strategi penawaran yang bertujuan untuk membelanjakan budget harian iklan di Google Ads. Pada Google Ads, Bidding ditentukan dalam dua tipe, yakni tanpa batas dan adanya batas tertentu. Jika tanpa batas, Google nantinya bakal dengan bebas menghabiskan budget tanpa ada pemberitahuan tambahan.

Meski hal itu tidak buruk, tetapi kemungkinan rasio biaya yang dikeluarkan akan lebih besar. Sementara itu, kalau dengan adanya batas, Google tidak dapat sembarangan menghabiskan biaya sebab ada batasan tertentu yang diatur secara manual sebelum iklan ini tayang.

Adapun strategi bid sepere itu terbilang lebih bisa membuat hemat secara biaya, tetapi lantaran membatasi penayangan iklan sehingga tidak jarang iklan justru tidak tayang sama sekali. Oleh sebab itu, perlu strategi yang tidak bisa asal dan biasanya cara ini digunakan untuk mereka yang telah berpengalaman.

Manfaat inti dari bidding otomatis Google Ads ini adalah menghilangkan bagian pekerjaan yang sulit sehingga Anda tidak perlu mengira-ngira saat menetapkan bid untuk mencapai sasaran performa. Lain halnya dengan bidding CPC Manual, di mana Anda tidak perlu memperbarui bid secara manual untuk grup iklan atau kata kunci tertentu.

Strategi yang Sering Digunakan

Ada banyak strategi untuk Anda membuat iklan di Google Ads. Jika sudah ahli, Anda bisa saja untuk membuat strategi sendiri secara manual yang menyesuaikan kebutuhan bisnis Anda. Beberapa strateginya, antara lain:

  1. Maximize Clicks

Saat menggunakan strategi ini, berarti Anda mengizinkan Google Ads untuk menayangkan iklan sesuai dengan audiens dengan kecenderungan mereka akan mengklik iklan Anda. Tidak peduli dengan tujuan atau intensi mereka, jika audience ini memiliki kecenderungan untuk mengklik iklan Anda maka iklan itu bakal ditayangkan.

Namun, jangan sampai menyalahartikan strategi bid ini. Pasalnya, menyebarkan iklan ke banyak audiens bukan berarti membuat kian banyaknya pengunjung yang bakal membeli produk atau layanan Anda. Karena itu, strategi bid ini hanya cocok digunakan sebagai awareness saja, dengan informasi lebih lanjutnya bisa dibaca di website.

Dengan demikian, Anda bisa memperoleh sebanyak mungkin database audience previous visitor. Jika Anda punya rencana remarketing pada iklan selanjutnya, Anda dapat menggunakan strategi yang satu ini terlebih dahulu.

  1. Maximize Conversions

Ini merupakan lanjutan dari Maximize Click. Jika Anda menggunakan ini, Google akan memfokusnya biaya Anda untuk memperoleh konversi sebanyak-banyaknya tanpa adanya batas. Namun, strategi ini memiliki kelemahan, yakni Google bakal terus menghabiskan biaya atau budget yang Anda miliki kendati konversi yang didapatkan 0 hingga Anda benar-benar menghentikannya.

Oleh sebab itu, Anda mesti betul-betul punya konfigurasi iklan yang tepat agar biaya tidak terbuang sia-sia. Strategi ini sangat cocok digunakan kalau Anda ingin memperoleh potensi maksimal dari nilai biaya akuisisi rata-rata.

  1. Enhanced Cost Per Click (CPC)

Enhanced CPC adalah strategi non smart bidding yang dimiliki Google. Arti dari Non Smart Bidding adalah strategi yang sama sekali tidak menggunakan automasi dari Google dan kamu Anda harus mengoptimalkan strategi bid secara manual.

Strategi ini pun boleh dibilang strategi turunan dari manual CPC. Enhanced CPC ini sangat pas untuk Anda gunakan dalam rangka mengendalikan metrik CPC atau Cost Per Click. Hla itu karena Anda dapat menetapkan sendiri batas maksimalnya.

Namun, menurut para ahli, strategi ini kurang berguna, apalagi untuk kampanye tingkat lanjut sebab Anda benar-benar harus mengontrol seluruhnya secara manual, belum lagi kalau kampanyenya ada banyak.

  1. Target Cost Per Action (CPA)

Dengan Target CPA, Anda bisa memperoleh konversi dengan batas tertentu. Target CPA ini biasanya diisi dengan nominal biaya yang Anda inginkan. Contohnya, CPA dapat diisi dengan Rp20 ribu sehingga Google akan melakukan penyeimbangan agar rata-rata biaya per konversi yang diperoleh tidak melampaui Rp20 ribu.

Namun, penting dipahami bahwa target CPA ini hanya efektif kalau iklan yang bakal ditayangkan telah diketahui potensi maksimal biayanya. Hal itu karena kalau menentukan CPA yang terlalu kecil, iklan Anda bakal berisiko tidak tayang sama sekali.

Oleh sebab itu, biasanya strategi ini dipakai dalam kampanye tingkat lanjut, di mana Anda telah melakukan kampanye lain sebelumnya.

  1. Target Cost Per Mile (CPM)

Dengan Target CPM atau Cost Per Mile, Anda dapat mengatur batas biaya yang dikeluarkan untuk setiap 1.000 impresi iklan. Jika Anda ingin memperoleh awareness layaknya iklan di TV, Anda dapat menggunakan Target CPM sebab dengan strategi ini iklan Anda dapat dilihat oleh orang sebanyak-banyaknya dalam batas biaya tertentu.

Namun, sebagaimana strategi sebelumnya, Anda harus mengetahui terlebih dahulu orientasi biaya yang efektif dari iklan milik Anda. Pasalnya, kalau Anda membuat CPM terlalu rendah, iklan bakal berpotensi tidak tayang sama sekali.

Target CPM ini juga hanya tersedia di kampanye yang berbasis visual, misalnya GDN atau YouTube Ads.

  1. Target Return on Ads Spend (ROAS)

Target ROAS atau Return on Ads Spend dapat membuat Anda mampu memperoleh nilai konversi paling besar sesuai nilai ROAS yang sebelumnya telah ditentukan. Tentu saja hal itu berbeda dengan target CPA yang membuat Anda dapat memperoleh konversi sebanyak-banyaknya dengan batas biaya akuisisi tertentu.

Misalnya, Anda menentukan ROAS sebanyak 5x lipat. Karena itu, nantinya Google bakal mengusahakan agar iklan Anda dapat menghasilkan return sebesar itu. Artinya, setiap 1 rupiah yang Anda bayarkan, bakal memperoleh 5 rupiah.

Namun, berbanding terbalik dengan poin sebelumnya, Anda pun harus hati-hati agar jangan sampai mengatur ROAS menjadi terlalu tinggi sebab iklan akan berpotensi tidak tayang sama sekali. Strategi ini biasanya paling sering digunakan oleh e-commerce sebab punya fungsi untuk memperoleh return sebanyak-banyaknya.

Demikianlah Strategi Bidding di Google Ads yang perlu Anda terapkan dalam bisnis. Dengan mengetahui macam-macam strategi di atas, Anda dapat mengoptimalkan potensi bisnis Anda agar memperoleh keuntungan berlipat.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE