30.6 C
Jakarta
Kamis, 28 Maret, 2024

Suku Bunga Rupiah Referensi National Working Group

JAKARTA, duniafintech.com – National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR) menerbitkan Panduan Penggunaan IndONIA sebagai Referensi Suku Bunga Rupiah dalam berbagai produk keuangan.

Direktur Hubungan Masyarakat Otoritas Jasa Keuangan Darmansyah menjelaskan penerbitan panduan ini bertujuan untuk meningkatkan integritas referensi suku bunga rupiah dalam mendukung proses pendalaman pasar keuangan, efektivitas transmisi kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan.

Dia menambahkan fokus utama panduan ini juga menjelaskan pilihan rekomendasi referensi suku bunga rupiah yang didasarkan kepada IndONIA serta contoh penggunaannya pada berbagai produk keuangan. Produk ini akan membantu seluruh pelaku usaha dan pemangku kepentingan terkait untuk memahami proses refeormasi referensi suku bunga rupiah dan menjadi panduan dalam penggunaannya untuk berbagai produk keuangan.

“Dengan penerbitan panduan ini, diharapkan dapat memperkaya berbagai produk pasar keuangan yang menggunakan referensi IndONIA (IndONIA-based market),” kata Darmansyah.

Baca juga: Masih Tertekan Sentimen Negatif, Dollar ke Rupiah Hari Ini Suram

Suku Bunga Rupiah

Suku Bunga Rupiah – IndONIA Bantu Seluruh Pelaku Ekonomi

Darmansyah mengatakan sejalan dengan reformasi referensi suku bunga di pasar keuangan global, NWGBR merekomendasikan alternatif referensi suku bunga/alternative reference rate (ARR) rupiah non-overnight yang dibentuk berdasarkan IndONIA serta dihitung sesuai international best practice, termasuk IOSCO Principle sehingga robust dan kredibel.

“ARR tersebut pada saatnya akan mengganti JIBOR,” kata Darmansyah.

Selanjutnya, dia menambahkan untuk membantu seluruh pelaku ekonomi dan pemangku kepentingan terkait dalam menggunakan rekomendasi ARR, pada awal tahun 2023 Bank Indonesia akan mempublikasikan Compounded IndONIA dan IndONIA Index. Compounded IndONIA yang akan dipublikasikan adalah referensi suku bunga dengan tenor 30 hari, 90 hari, 180 hari dan 360 hari.

Baca juga: Pinjol Bunga Rendah Tenor Lama? Intip di Sini Ya Daftarnya!

Sementara untuk tenor-tenor lainnya, pelaku pasar pasar dapat menggunakan IndONIA Index. Publikasi Compounded IndONIA dan IndONIA Index akan dilakukan paralel dengan JIBOR sampai dengan penetapan tanggal penghentian publikasi JIBOR yang akan diumumkan kemudian.

“Hal tersebut bertujuan untuk memberikan bagi pelaku ekonomi dan pemangku kepentingan terkait guna memperiapkan transisi dari JIBOR ke IndONIA,” kata Darmansyah.

Dia mengungkapkan penggunaan IndONIA sebagai referensi suku bunga dalam produk pasar keuangan (IndONIA-based market) akan memberikan transparansi harga bagi pelaku ekonomi sehingga akan mendorong proses pendalaman pasar keuangan.

“Harga yang terbentuk dari IndONIA-based market akan membentuk kurva suku bunga pasar uang yang kredibel sehingga kredibel sehingga akan mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan,” kata Darmansyah.

Baca juga: Suram, Dollar ke Rupiah Jatuh di Atas Rp 15 Ribu Kesetrum Suku Bunga Jumbo BI

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE