33.4 C
Jakarta
Kamis, 18 April, 2024

Tegas! Ini Ancaman Shopee dan Tokopedia Gegara MinyaKita Dijual Mahal

JAKARTA, duniafintech.com – Dua platform e-commerce ternama, Shopee dan Tokopedia, mengeluarkan ancaman terkait produk MinyaKita di platform mereka.

Ancaman itu adalah bahwa Shopee dan Tokopedia akan menurunkan produk Minyakita yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14 ribu per liter. 

Menurut Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, pihaknya sudah meminta seluruh pedagang untuk menjual MinyaKita sesuai HET alias tidak lebih dari Rp14 ribu per lliter.

Baca juga: Nah Loh! Minyakita Dijual di Atas Rp14.000, Ratusan Pedagang Terciduk

“Saat ini kami telah menerima arahan dari Kemendag terkait HET MinyaKita sebesar Rp14 ribu per liter,” katanya keterangan resmi, dikutip dari CNNIndonesia.com, Sabtu (9/7).

Disampaikannya, pihaknya bakal melakukan pengecekan secara berkala terhadap penjualan MinyaKita di platform Shopee. Di lain sisi, dirinya juga meminta para pengguna untuk langsung menghubungi Shopee apabila menemukan produk MinyaKita yang dijual di atas Rp14 ribu per liter.

Dalam hal ini, sambungnya, pengguna dapat melaporkan hal atau temuan itu melalui aplikasi Shopee.

“Pengguna dapat menghubungi kami melalui lingkaran menu di sudut kanan atas daftar produk mana pun dan mengklik opsi ‘laporan produk ini’,” tutur Radynal.

Dari pantauan pada Kamis (7/7) lalu, MinyaKita diketahui dijual seharga Rp22 ribu per liter hingga Rp24 ribu per liter di Shopee. Kemudian, Kemendag menggandeng Asosiasi E-Commerce Indonesia untuk menurunkan (take down) tautan penjualan MinyaKita di atas HET Rp14 ribu per liter.

Hal itu dilakukan setelah Kemendag menemukan 129 tautan pedagang (merchant) yang menjual MinyaKita di atas HET.

Baca juga: Kata Mendag, Kalau tidak Mau Pakai KTP, Beli Saja Minyak Goreng Biasa

Tokopedia ancam blok

Selain Shopee, Tokopedia pun menyatakan bakal segera menindak tegas oknum yang menjual minyak goreng curah yang dikemas sederhana atau MinyaKita di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu.

Tindakan tegas ini pun termasuk pemblokiran di platform mereka. Menurut Head of Public Policy and Government Relations Tokopedia, Hilmi Adrianto, hal ini sebagai langkah dari jajarannya untuk tidak memberikan toleransi terhadap penyalahgunaan platform Tokopedia dan/atau pelanggaran hukum yang berlaku di Indonesia.

“Jika terdapat penjual yang terbukti melanggar, baik syarat dan ketentuan platform maupun hukum yang berlaku, Tokopedia berhak menindak tegas dengan melakukan pemeriksaan, penundaan atau penurunan konten, banned toko atau akun, serta tindakan lain sesuai prosedur,” tegas Hilmi.

Diterangkan Hilmi, kendati platform Tokopedia bersifat User Generated Content (UGC) atau dalam arti setiap penjual dapat mengunggah produk secara mandiri, tetapi aksi kooperatif bersama para mitra strategis, termasuk pemerintah, akan terus dilakukan oleh pihaknya.

Hal itu dilakukan untuk menjaga aktivitas dalam platform Tokopedia tetap sesuai dengan hukum yang berlaku.

Baca juga: Soal Beli Minyak Goreng Via PeduliLindungi, Sosialisasinya Diperpanjang 3 Bulan

“Tokopedia juga akan mematuhi kebijakan pemerintah, termasuk yang terkait dengan HET minyak goreng dari Kementerian Perdagangan RI,” imbuhnya.

Lebih jauh, dirinya juga akan terus berkoordinasi dengan pihak internal, asosiasi, dan sejumlah pihak lainnya terkait penerapan kebijakan ini.

“Tokopedia terus berupaya menindaklanjuti laporan yang dimaksud sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tuturnya.

Menurut pantauan pada Kamis (7/7) lalu, MinyaKita di Tokopedia dijual seharga Rp19 ribu hingga Rp34 ribu. Harga ini tidak memenuhi aturan karena Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sudah menyatakan bahwa minyak goreng kemasan ini tidak boleh dijual dengan harga di atas Rp14 ribu.

“Jadi, MinyaKita ini bisa dijual di bawah Rp14 ribu, tapi kalau di atas Rp14 ribu, tidak boleh,” tegasnya.

Kata dia, MinyaKita memberikan kebahagiaan tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga pengusaha dan petani sawit. Adapun pengusaha yang pada awalnya mengeluhkan tangki penuh karena larangan ekspor, saat ini dapat memproduksi MinyaKita.

Melalui produksi MinyaKita, sambungnya, tangki pengusaha yang tadinya penuh akan berkurang sehingga dapat kembali membeli produk dari petani sawit. Hal itu juga akan mendorong harga tandan buah segar sawit untuk kembali naik.

Baca juga: Menyasar Timur Indonesia, Pemerintah Tambah Kuota Ekspor Produsen Minyak Goreng 

Baca terus berita fintech Indonesia dan berita kripto terkini hanya di duniafintech.com.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE