26.1 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Temuan FBI, Platform LinkedIn Digunakan Untuk Penipuan Kripto

JAKARTA, duniafintech.com – FBI dan LinkedIn (LNKD) saat ini tengah bekerja sama untuk memerangi para jaringan penipuan kripto yang menggunakan platform pencarian kerja ini untuk memikat investor ke dalam skema penipuan cryptocurrency.

Agen khusus FBI, Sean Ragan mengatakan pelaku jahat menimbulkan “ancaman signifikan” bagi LinkedIn dan konsumennya.

Baca juga: Gejolak di Pasar Kripto, Ternyata Hal Ini yang Jadi Penyebabnya 

Ragan sendiri bertanggung jawab atas kantor lapangan San Francisco dan Sacramento, California.

“Aktivitas penipuan jenis ini signifikan, dan ada banyak calon korban, dan ada banyak korban di masa lalu dan saat ini,” kata Ragan dikutip dari CoinDesk, Minggu (19/6).

Ragan menjelaskan sedikit skenario yang dilakukan para penjahat. Seorang penipu akan berpura-pura sebagai profesional dengan profil palsu dan menghubungi pengguna LinkedIn, dimulai dengan obrolan ringan sebelum beralih ke tawaran untuk menghasilkan uang melalui investasi kripto.

Akhirnya, penipu memanfaatkan kepercayaan yang diperoleh selama berbulan-bulan untuk mengarahkan pengguna menginvestasikan uang ke situs yang dikendalikan oleh pelaku, dan kemudian menguras akun.

Sekelompok korban mengatakan kepada CNBC bahwa kerugian mereka berkisar dari USD  200.000 atau sekitar Rp2,9 miliar hingga USD 1,6 juta (Rp23,7 miliar).

FBI telah melihat peningkatan penipuan investasi khusus kripto ini, kata Ragan, membenarkan juga mereka memiliki penyelidikan aktif tetapi tidak dapat berkomentar karena itu adalah kasus terbuka.

Baca juga: Zulkifli Hasan Dilantik Jadi Mendag, Asosiasi Kripto Siap Berkolaborasi

LinkedIn mengakui dalam sebuah pernyataan kepada CNBC, telah terjadi peningkatan penipuan baru-baru ini di platformnya.

“Kami bekerja setiap hari untuk menjaga keamanan anggota kami, dan ini termasuk berinvestasi dalam pertahanan otomatis dan manual untuk mendeteksi dan menangani akun palsu, informasi palsu, dan dugaan penipuan,” kata perusahaan itu.

Sementara itu, LinkedIn mengatakan tidak memberikan perkiraan tentang berapa banyak uang yang telah dicuri dari anggota melalui platformnya, ia mengatakan telah menghapus lebih dari 32 juta akun palsu dari platformnya pada 2021, menurut laporan tengah tahunan tentang penipuan, tambah laporan itu.

Laporan tersebut mengungkapkan mayoritas pelaku telah dilacak oleh Organisasi Anti-Scam Global, sebuah kelompok advokasi dan pendukung korban.

Baca jugaBahaya! Penambang Kripto Dibidik Para Hacker, Kenali 3 Modus Serangan Ini

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE