33.6 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Terra Luna Anjlok, SEC Beri Isyarat Pengetatan Aturan Stablecoin

JAKARTA, duniafintech.com – Seorang pejabat tinggi di Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC) memberi isyarat soal aturan yang lebih ketat untuk stablecoin.

Pasar cryptocurrency atau mata uang kripto memiliki nilai keseluruhan sekitar USD 1 triliun atau sekitar Rp 14.623 triliun minggu ini di tengah runtuhnya stablecoin Terra USD dan penurunan stabilitas di Tether, yang saat ini merupakan Stablecoin terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.

Stablecoin adalah mata uang digital yang nilainya dipatok ke aset tradisional seperti dolar. Mengacu pada peraturan yang lebih ketat, Komisaris SEC, Hester Peirce mengatakan melihat beberapa pergerakan di stablecoin.

“Satu tempat kita mungkin melihat beberapa pergerakan adalah di sekitar stablecoin,” kata Peirce, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (14/5).

Baca juga: Terra Luna Tersungkur, Para Investor Bangkrut Mulai Buru Do Kwon

“Itu adalah area yang jelas minggu ini mendapat banyak perhatian,” tambah Peirce, menggarisbawahi potensi stablecoin yang dapat digunakan di masa depan di pasar yang dibangun.

Pernyataan tersebut keluar saat debat panel online yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir kebijakan Forum Moneter dan Lembaga Keuangan Resmi yang berbasis di London.

Dia menambahkan SEC memiliki peluang untuk menangkap mata uang digital, dan platform teknologi tempat mereka diperdagangkan, di bawah otoritas pembuat peraturan yang luas dari badan tersebut.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada panel perbankan Senat minggu ini gejolak di pasar kripto menggambarkan perlunya kerangka peraturan yang “tepat”.

Baca juga: Apakah Benar Mereka ini Dalang Tragedi Runtuhnya Harga Terra Luna?

Presiden Joe Biden pada Maret mengeluarkan perintah eksekutif yang mengharuskan pemerintah untuk menilai risiko dan manfaat dari menciptakan dolar digital bank sentral, serta masalah cryptocurrency lainnya.

Ketua SEC, Gary Gensler, mengatakan SEC harus mengatasi risiko stablecoin karena cryptocurrency terkait aset meningkatkan kekhawatiran terkait stabilitas keuangan dan kebijakan moneter seputar fitur yang serupa dan berpotensi bersaing dengan deposito bank dan dana pasar uang.

Baca juga: Amsyong! Gegara Harga Terra Luna Anjlok, Duit Rp100 M Jadi Sisa Rp30 Juta

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE