26.7 C
Jakarta
Jumat, 20 September, 2024

The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan Sebesar 125 Bps, Rupiah Menguat

JAKARTA – Federal Reserve (The Fed) telah mengumumkan penurunan suku bunga acuan sebesar 125 basis poin (bps) dalam upaya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang melambat. Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan telah memberikan dampak positif pada pasar keuangan global, termasuk Indonesia.

The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan Sebesar 125 Bps, Rupiah Menguat

The Fed mengambil langkah ini sebagai respons terhadap indikator ekonomi yang menunjukkan perlambatan, seperti penurunan inflasi dan pertumbuhan lapangan kerja yang moderat. Pemangkasan suku bunga diharapkan dapat mendorong investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya akan meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga acuan telah memberikan dorongan bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Rupiah menguat karena investor asing tertarik untuk menempatkan dana mereka di aset-aset berdenominasi rupiah, yang kini menawarkan imbal hasil yang lebih menarik.

Para analis pasar memperkirakan bahwa The Fed akan terus memantau perkembangan ekonomi dan inflasi sebelum mengambil keputusan lebih lanjut mengenai suku bunga. Beberapa ekonom memprediksi kemungkinan adanya pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini jika data ekonomi menunjukkan perlunya stimulus tambahan.

Reaksi Pemerintah dan Pelaku Pasar

Pemerintah Indonesia menyambut baik keputusan The Fed dan menyatakan keyakinannya bahwa pemangkasan suku bunga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Pelaku pasar juga merespons positif, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat dan imbal hasil obligasi pemerintah menurun.

Pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed merupakan langkah penting dalam upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi global. Keputusan ini memiliki dampak positif bagi Indonesia, terutama dalam hal penguatan nilai tukar rupiah. Namun, penting untuk diingat bahwa perkembangan ekonomi global masih diwarnai oleh ketidakpastian, dan The Fed akan terus memantau situasi dengan cermat sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU