26.9 C
Jakarta
Selasa, 24 September, 2024

Debit vs QRIS, Siapa yang Menang? Jawabannya Mengejutkan!

JAKARTA, 24 September 2024 – Debit vs QRIS, Penggunaan layanan QRIS tampaknya semakin diminati.

Cara penggunaannya yang simpel membuat QRIS mengalami peningkatan transaksi.

Menurut data yang dipublis Bank Indonesia (BI) perkembangan transaksi pembayaran terkini berupa QRIS Per Agustus 2024 mengalami perkembangan signifikan.

Debit vs QRIS

BI mencatat transaksi Quick Response Indonesian Standard (QRIS) mengalami peningkatan.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, transaksi digital banking tercatat mencapai 1.871,19 juta transaksi.

Angka tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 31,11% secara tahunan.

Jumlah Pengguna QRIS Meningkat

Dalam Rapat Dewan Gubernur BI terungkap jumlah pengguna QRIS mencapai 52,55 juta dan jumlah merchant sebanyak 33,77 juta.

Perry menyebutkan, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Agustus 2024 tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

Transaksi ATM Menurun

BI juga mengungkapkan, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM atau debit mengalami penurunan 6,82% yoy menjadi 591,92 juta transaksi pada periode yang sama.

Transaksi Uang Elektronik Juga Meningkat

BI mengungkapkan, penggunaan transaksi Uang Elektronik (UE)juga mengalami peningkatan sebesar 21,53% yoy dengan total 1.246,58 juta transaksi.

Penggunaan Kartu Kredit Menyusut

Sejumlah bank terpantau masih merilis Produk Kartu Kredit untuk anak muda.

Diantaranya, PT Bank DBS Indonesia merilis Kartu Kredit digibank Z Visa Platinum yang terbuat dari bahan yang didaur ulang.

DBS Indonesia pun menargetkan 50.000 kartu bisa terbit hingga akhir 2024.

Consumer Banking Director DBS Indonesia Melfrida Gultom menyampaikan peluncuran ini juga menjadi upaya menjaga daya saing DBS Indonesia di pasar di tengah layanan paylater yang makin populer.

Jumlah kartu kredit yang beredar pun tak kalah menanjak, yakni mencapai 18,16 juta unit pada Juli 2024 naik 2,66% (YoY) dibandingkan Juli 2023 yang sebanyak 17,69 juta unit.

Hal ini seakan membuktikan bahwa bisnis kartu kredit masih terus bertumbuh di tengah gempuran ragam produk keuangan inovatif paylater.

Gen Z dan Milenial Jadi Pengguna Terbesar

Perry mengungkapkan generasi milenial dan Gen Z yang berumur 25—30 tahun sangat berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan kredit.

Segmen ini berada dalam kelompok usia produktif dan sering kali aktif dalam transaksi digital dan konsumsi produk keuangan seperti kartu kredit.

Bi menargetkan, untuk Z Card ini 2024 ini menargetkan 50.000 kartu.

Sehingga dengan target yang ambisius ini, sangat jelas terlihat bahwa masa depan sektor ini dipengaruhi oleh gen Z dan milenial.

Tetap Tumbuh Tapi Menurun

BI mengungkapkan, transaksi dan jumlah kartu kredit yang beredar tercatat masih tumbuh di tengah gempuran paylater.

Data transaksi kartu kredit tercatat mencapai Rp37,19 triliun per Juli 2024.

Nilai transaksi tersebut mengalami kenaikan sebesar 2,94% secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp36,13 triliun.

Kenaikan tidak hanya tidak terjadi nilai transaksi, melainkan juga pada volume transaksi kartu kredit yang ikut tumbuh 15,35% secara tahunan.

Dengan demikian, volume tersebut mengalami kenaikan sebesar 39,83 juta transaksi, dari yang sebelumnya 34,53 juta transaksi.

Alasan Transaksi Kartu Kredit Menyusut

Menurut BI, penyusutan penggunaan transaksi Kartu Debit bermula saat masa Covid-19 melanda negeri.

Hal itu dibenarkan Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi.

Noviady mengatakan, pandemi Covid-19 turut mempercepat digitalisasi di sektor perbankan.

Sehingga, dengan adanya Covid-19 ini kata Noviwady, memaksa masyarakat untuk melakukan digitalisasi.

Noviady menilai,kebijakan BI terkait QRIS untuk transaksi berukuran kecil (small ticket size) mengurangi kebutuhan akan uang tunai.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU