26.9 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Bitcoin Dianggap Aset Risk OFF, Emas Baru Abad 21?

JAKARTA, 26 September 2024 – Kepala aset digital BlackRock Inc Robbie Mitchnick mengungkapkan pandangannya terhadap aset kripto Bitcoin sebagai aset risk off.

Menurutnya, pandangan bahwa aset kripto Bitcoin seutuhnya sebagai aset berisiko “risk on” boleh jadi keliru.

Berdasarkan pantauan Robbie, melihat adanya koreksi atas kelas aset digital paling berharga di dunia baru-baru ini.

Faktanya, mengekor pasar ekuitas global.

Mitchnick saat menghadiri sebuah wawancara dengan Bloomberg Television baru-baru ini mengatakan, saham, komoditas, dan obligasi yang memiliki imbal hasil (yield) tinggi.

Umumnya kata Mitchnick dianggap sebagai aset berisiko karena biasanya berkinerja baik selama periode optimisme pasar dan ekspansi ekonomi.

Menurutnya, aset seperti emas sering kali populer di kalangan investor selama masa ketidakpastian.

“Emas menunjukkan banyak pola yang sama, di mana Anda memiliki periode temporer, tetapi [korelasi] jangka panjang mendekati nol,” paparnya.

Aset Risk Off? Bitcoin Tak Bisa Dikontrol

Mitchnick menilai, perkembangan aset kripto Bitcoin tidak bisa dikontrol oleh siapapun.

“Tidak ada satu negara atau pemerintah pun yang mengontrol Bitcoin,” jelasnya.

Menurutnya Bitcoin merupakan aset yang langka dan terdesentralisasi.

“Ketika kita berpikir tentang Bitcoin, kita berpikir terutama sebagai alternatif moneter global yang sedang berkembang,” kata Mitchnick.

Bitcoin Aset yang Tidak Berdaulat

Mitchnick memaparkan, aset Bitcoin merupakan aset yang langka dan bersifat global serta terdesentralisasi.

“Asetnya tidak berdaulat,” jelasnya.

Tidak Memiliki Risiko Spesifik Negara

Menurut Mitchnick, aset kripto Bitcoin merupakan aset yang tidak memiliki risiko spesifik negara.

“Tidak memiliki risiko counterparty,” tuturnya.

Bitcoin “Emas Digital”

Banyak pihak yang menilai bahwa aset kripto Bitcoin merupakan emas digital.

BlackRock mengelola produk investasi dana yang diperdagangkan di bursa (ETF Spot Bitcoin dan Ether).

Bitcoin merupakan sesuatu yang memiliki nilai pada saat-saat sulit.

“Sehingga narasi tentang Ether di antara banyak klien institusional “agak kurang jelas,” kata Mitchnick.

Harga Bitcoin Terus Naik

Sepanjang tahun ini Bitcoin terus mengalami kenaikan.

Terbaru, bitcoin naik 49% dan Ether telah terapresiasi 15%, sebagian besar berkat persetujuan ETF yang memegang kedua token tersebut pada awal tahun ini.

Pergerakan Bitcoin kini terlihat lebih stabil dan bertahan di resistance potensial US$61.000 tersengat sentimen Federal Reserve.

Setelah berada di titik terendah US$55.600 kini harga bitcoin menjadi lebih dari US$64.000.

Pemangkasan suku bunga The Fed membawa bitcoin berada di kisaran 4,75% – 5%.

Angka tersebut berhasil bertahan selama lebih dari setahun pada tingkat tertinggi dalam dua dekade.

Dampak kebijakan pemotongan suku bunga pertama The Fed dalam lebih dari empat tahun itu benar-benar membawa harapan besar.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU