33.6 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Segmen Wholesale Jadi Andalan Pasca Penurunan BI Rate, Kredit Korporasi Melonjak 29,7% (Rp561 Triliun)

JAKARTA, 27 September 2024 – Mandiri optimis segmen wholesale menunjukkan tren positif usai penurunan BI Rate. Penurunan BI Rate ke 6% memberikan harapan tersendiri bagi perbankan khususnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).

Segmen Wholesale, Penurunan BI Rate Diimbangi Kondisi Likuiditas Pasar

Penurunan Bi Rate akan diimbangi dengan kondisi likuiditas pasar.

Hal itu disampaikan Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria.

Akselerasi kata Fitria, terhadap penyaluran dana dan kebutuhan pengembangan investasi dari sektor swasta maupun pemerintah akan menjadi lebih baik.

Fitria menilai, dengan adanya sinergi antara pertumbuhan investasi swasta dan adanya kebutuhan untuk pembangunan yang diperlukan oleh pemerintah, membuat prospeknya masih sangat positif.

Dengan demikian, segmen wholesale mengalami pertumbuhan di atas pasar dan telah terjadi selama dua kuartal.

Fitria optimis mampu mencapai target pertumbuhan di atas market sampai dengan akhir tahun.

Sejumlah Sektor Telah Diidentifikasi

Sektor yang telah diidentifikasi dan diakurasi kata Eka, diantaranya adalah sektor-sektor ekonomi secara selektif.

Menurut Fitria, saat ini pihaknya telah menargetkan sektor-sektor agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Fokus targetnya akan diprioritaskan pada sektor-sektor yang memiliki potensi kuat.

Fokus target tersebut berdasarkan kualitas manajemen perusahaan serta proyek atau investasi yang telah dikurasi dengan cermat.

Adapun, setiap wilayah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua, perseroan sudah mengidentifikasi soal sektor-sektor mana yang kuat di setiap daerah tersebut.

Tren Perkembangan Ekonomi Menguat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatat adanya tren pertumbuhan ekonomi yang menguat.

Secara sektoral kata Fitria, perseroan melihat perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan peningkatan sektor-sektor terkait mobilitas.

Perkembangan ekonomi tersebut kata Fitria, diantaranya pada sektor hotel dan restoran, transportasi dan pergudangan, dan jasa lainnya seperti jasa-jasa hiburan.

Sektor Manufaktur Konsisten

Berbeda dengan sektor hotel dan restoran, pada sektor manufaktur yang terdiri dari program hilirisasi industri logam dasar menunjukkan sikap konsisten untuk tumbuh tinggi.

Sejumlah industri yang berorientasi pada pasar domestik turut mengalami pertumbuhan secara relatif baik.

Pertumbuhan tersebut berasal dari industri makanan minuman, industri kimia farmasi.

Sementara sektor manufaktur yang berorientasi ekspor seperti garment, furniture, kayu, dan elektronik mengalami tekanan.

Hal itu disebabkan karena pelemahan permintaan dari negara tujuan ekspor.

Ke depan, Fitria berharap, sektor manufaktur berorientasi ekspor harus membaik seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi global pasca berakhirnya era suku bunga tinggi.

Segmen Korporasi Jadi Kontributor Terbesar

Penyaluran kredit ke segmen korporasi menjadi kontributor terbesar penyaluran kredit.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.

Menurut Darmawan, pertumbuhannya mencapai angka 29,7% YoY atau senilai Rp561 triliun di tengah demand yang baik pada segmen ini.

Sementara dari segi growth strategi, sambung Darmawan, tetap melanjutkan strategi yang telah dilakukan.

Yaitu fokus untuk meningkatkan dominasi di bisnis nasabah prinsipal atau wholesale agar menghasilkan portfolio yang lebih berkualitas,” pungkasnya.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU