27.3 C
Jakarta
Rabu, 8 Oktober, 2025

Harga Tinggi, Apakah Investor Jual Bitcoin?

Harga Bitcoin mencapai puncak tertinggi. Apakah investor jual Bitcoin untuk mengambil keuntungan atau take profit?

Dikutip dari Beincrypto, Metrik average dormancy dan Coin Days Destroyed (CDD) Bitcoin melonjak tajam pada awal Oktober, menandakan pergerakan dari para holder jangka panjang.

Wallet yang lama tidak aktif—termasuk satu yang diam selama 12 tahun—telah memindahkan simpanan BTC mereka; satu whale menyetorkan 3.000 BTC. Meski harga mengalami koreksi jangka pendek, seorang ahli memperkirakan BTC akan retest level US$130.000–US$135.000 pada kuartal IV 2025.

Metrik on-chain Bitcoin (BTC) menunjukkan pergeseran signifikan dalam perilaku para crypto whale jangka panjang, di mana rata-rata dormansi mencapai level tertinggi dalam sebulan pada awal Oktober 2025.

Sinyal pasar memancarkan tanda-tanda awal potensi tekanan jual, lantaran sebagian investor nampaknya bersiap untuk merealisasikan profit.

Wallet Lama Bitcoin Bangkit dengan Transfer Masif

Menurut data terbaru dari CryptoQuant, rata-rata dormansi meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir. Metrik ini menunjukkan berapa lama Bitcoin disimpan sebelum dipindahkan.

Ketika angkanya meningkat, hal itu berarti holder jangka panjang mulai memindahkan atau menjual koin mereka — yang dapat menjadi sinyal tekanan jual atau potensi penurunan harga di masa depan.

grafik Bitcoin 8 Oktober 2025

Selain itu, metrik Coin Days Destroyed (CDD) juga melonjak signifikan, mencerminkan potensi ambil untung oleh investor veteran pada level harga tinggi. Lonjakan dormansi dan CDD ini dikonfirmasi oleh perpindahan koin dalam jumlah besar.

Analisis on-chain dari Maartunn menyoroti transfer substansial sebesar 32.322 BTC (senilai sekitar US$3,93 miliar) dari wallet yang tidak aktif selama tiga hingga lima tahun.

Demikian pula, Lookonchain melaporkan bahwa sebuah wallet BTC lama yang telah dorman selama 12 tahun mentransfer 100 koin (senilai sekitar US$12,5 juta) ke dua alamat baru. Wallet tersebut awalnya memperoleh 691 BTC ketika harganya hanya US$132, namun sekarang bernilai US$86 juta.

Selain itu, OnChain Lens mencatat bahwa satu crypto whale Bitcoin menyetorkan 3.000 BTC senilai sekitar US$363,9 juta ke crypto exchange Hyperliquid. Investor tersebut menukar 960,57 BTC senilai US$116 juta ke USDC. Wallet itu masih menyimpan 46.765 BTC dengan nilai sekitar US$5,7 miliar.

“Bagi yang belum tahu, terakhir kali whale ini mulai menjual, harga $BTC anjlok hampir US$9.000,” tambah analis Ted Pillows.

Seluruh aktivitas ini menandakan adanya realisasi keuntungan oleh para early adopter. Lonjakan aktivitas tersebut terjadi ketika aset kripto utama ini tengah mengalami koreksi setelah sempat menyentuh rekor all-time high baru awal pekan ini.

Data BeInCrypto Markets menunjukkan bahwa BTC turun 2,38% dalam 24 jam terakhir. Pada waktu publikasi, harga BTC berada di US$121.384.

grafik Bitcoin 8 Oktober 2025 2

Kendati terdapat indikasi distribusi, para ahli tetap optimistis tentang prospek BTC.

“Reli BTC nampaknya bukan sekadar lonjakan spekulatif. Walau aksi ambil untung dapat menimbulkan jeda jangka pendek, faktor struktural dan dinamika pasar yang mendasarinya tengah berkonvergensi dengan baik,” tutur Farzam Ehsani, CEO sekaligus Co-founder VALR, dikutip dari BeInCrypto.

Ehsani memproyeksikan Bitcoin akan menguji level US$130.000–US$135.000 pada kuartal IV 2025 dan berpotensi mencapai US$140.000 pada kuartal I 2026, selama tidak ada gangguan besar. Namun, ia memperingatkan bahwa turbulensi ekonomi makro atau geopolitik baru bisa menahan reli sementara dan mendorong harga Bitcoin turun kembali menuju US$120.000 atau bahkan US$117.000.

Kendati demikian, minat beli saat harga turun di level tersebut diperkirakan akan memberikan support kuat apabila kepercayaan pasar tetap terjaga.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU