27.3 C
Jakarta
Sabtu, 8 November, 2025

Fintech Indonesia Hadiri Pameran di Hong Kong Fintech Week

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) hadir dalam pameran dan konferensi fintech terbesar di dunia Hong Kong FinTech Week (HKFW) 2025. Event ini mempertemukan regulator, investor, dan pelaku utama industri keuangan digital global.

HKFW 2025 dihadiri 37.000 peserta, 800 pembicara, 700 exhibitor, dan perwakilan lebih dari 30 negara. Partisipasi dalam HKFW 2025 menjadi langkah strategis AFPI memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat pertumbuhan sektor ini di kawasan Asia Tenggara, sekaligus menarik minat investor global terhadap model bisnisnya di Indonesia.

Dalam forum ini, AFPI berperan sebagai exhibitor bersama anggotanya, yakni Amartha, Pinjamin, Privy, dan MonetaPay, sekaligus berkesempatan menampilkan potensi kolaborasi, model bisnis berkelanjutan, serta kontribusi fintech lending terhadap inklusi keuangan nasional.

Ketua Umum AFPI, Entjik S Djafar mengatakan momentum ini bukan sekadar ajang promosi, tetapi juga kesempatan memperluas kemitraan strategis lintas negara untuk ekosistem Pindar.

“Melalui Hong Kong FinTech Week, kami ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki ekosistem fintech lending yang berkembang pesat dengan tata kelola yang kuat dan prinsip perlindungan konsumen sebagai prioritas. Model bisnis kami bukan hanya inklusif, tetapi juga investor-friendly karena dijalankan di bawah kerangka regulasi yang jelas dan berintegritas tinggi,” ujar Entjik, dalam keterangan pers dilansir Kamis (7/11/2025).

Entjik menekankan pentingnya kolaborasi dengan Hong Kong dalam memperkuat konektivitas regional.

“Hong Kong memiliki peran strategis sebagai pusat finansial dan inovasi di Asia bahkan di dunia. Kolaborasi dalam bidang teknologi, pendanaan, dan tata kelola akan membantu mempercepat pengembangan sektor fintech Indonesia agar semakin kompetitif dan berstandar internasional,” katanya.

Pindar menjadi salah satu pendorong utama inklusi keuangan di Indonesia, dengan menjangkau masyarakat dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sebelumnya belum terlayani lembaga keuangan formal. Didukung infrastruktur digital yang semakin merata mulai dari identitas digital, konektivitas internet, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan, Pindar kini mampu memperluas akses pembiayaan hingga ke pelosok daerah.

“Melalui infrastruktur digital yang kuat, platform fintech lending dapat menilai kelayakan kredit dengan lebih akurat dan menjangkau UMKM di seluruh Indonesia. Dalam konteks regional, hal ini juga membuka peluang bagi kolaborasi lintas negara, khususnya di kawasan ASEAN dan Tiongkok,” ujar Entjik.

Dia menegaskan partisipasi AFPI di HKFW diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat pertumbuhan fintech di Asia Tenggara, serta membuka peluang investasi dan kerja sama internasional yang berkelanjutan.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU