Dalam cryptocurrency maka kamu akan mengenal 2 istilah trading, yaitu trading spot dan trading futures. Trading futures menawarkan potensi keuntungan berkali lipat, namun memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan trading spot.
Jika kamu investor pemula yang tertarik menjelajahi dunia crypto, maka memahami teknik dasar sebelum memasang modal melalui aplikasi trading leverage sangatlah penting. Untuk itu kamu harus mengetahui beberapa tips trading futures agar tak mengalami kerugian.
Ketika kamu sudah memahami bagaimana trading futures dan memiliki kemampuan dalam analisa fundamental dan teknikal, maka kamu bisa membeli aset seperti Doge Perpetual atau aset crypto lainnya yang telah kamu analisa terlebih dahulu.
Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.
Pintu Futures adalah fitur trading derivatif di aplikasi Pintu yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan kontrak berjangka aset crypto dengan leverage hingga 25x. Dengan antarmuka yang simpel, dukungan leverage tinggi, stop order, limit order, serta biaya trading kompetitif, Pintu Futures cocok untuk trader pemula maupun profesional.
Berikut 5 tips yang bisa membantu kamu memulai trading futures agar bisa mendapatkan potensi keuntungan dan trading dengan aman, diantaranya adalah:
-
Kenali Mekanisme Leverage dan Pahami Risiko Sebelum Terjun
Sebelum membuka posisi melalui fitur leverage, penting untuk memahami bahwa leverage trading memungkinkan kamu mengontrol posisi yang jauh lebih besar dari modal sendiri. Misalnya dengan modal US$100 bisa membuka posisi senilai US$1.000 (leverage 10×).
Pemahaman ini bukan sekadar soal potensi keuntungan, melainkan juga soal seberapa cepat kerugian bisa memperbesar bila pasar bergerak melawan kamu.
Karena itu, sebagai pemula kamu disarankan untuk memulai dengan leverage rendah, misalnya 2× hingga 3x, agar jika terjadi pergerakan negatif tidak langsung memicu likuidasi atau kerugian besar pada aset yang kamu miliki.
Selain itu, pahami istilah-istilah seperti margin awal, margin pemeliharaan, dan likuidasi otomatis. Semakin besar leverage yang digunakan, semakin sempit jarak antara harga masuk dan harga likuidasi. Dengan demikian, edukasi dan pemahaman dasar adalah kunci sebelum kamu berpikir membuka posisi.
-
Pilih Platform yang Menyediakan Fitur Leverage yang Transparan
Ketika ingin menggunakan fitur leverage, jangan hanya terpaku pada iming-iming keuntungan tinggi atau leverage hingga 100×. Kamu juga harus memeriksa reputasi platform, fitur keamanan, transparansi biaya, hingga regulasi atau lisensi yang dimiliki.
Misalnya di Indonesia, platform seperti Pintu telah menyediakan fitur trading margin atau leverage di ekosistemnya. Platform yang baik biasanya menampilkan tarif leverage, mekanisme margin, serta persentase likuidasi yang potensi terjadi.
Menurut panduan, penggunaan aplikasi trading futures sebaiknya disertai fitur stop-loss, take-profit, dan pilihan isolated margin atau cross margin untuk melindungi posisi. Dengan memilih platform yang terbaik dengan fitur leverage yang jelas, maka kamu mengurangi risiko kerugian.
-
Mulailah dengan Leverage Rendah dan Gunakan Rasio Risiko-Imbalan yang Bijak
Banyak investor pemula tergiur menggunakan leverage tinggi demi potensi profit besar. Namun kenyataannya, leverage tinggi tanpa strategi yang matang justru memperbesar kemungkinan implikasi negatif ketika pasar berbalik arah.
Untuk itu, disarankan bagi investor pemula mulai dari leverage moderat seperti 1:10 atau 1:20 maksimal, dan lebih bijak jika saat sangat awal menggunakan 2× hingga 5× saja. Lebih lanjut, tetapkan rasio risiko-imbalan (risk-to-reward) yang jelas sebelum masuk ke posisi.
Sebagai contoh: jika kamu risiko US$100, maka target imbalan bisa US$200 atau lebih rasio minimal 1:2. Jika target terlalu kecil dibanding risiko, maka meskipun banyak posisi yang profit kecil, satu posisi besar rugi bisa menghapus semua potensi keuntungan kecil.
Dengan demikian, leverage rendah + manajemen risiko yang disiplin menjadi formula yang lebih aman untuk investor pemula.
-
Gunakan Stop Loss, Take Profit, dan Monitor Likuidasi Posisi
Karena posisi leverage dapat dilikuidasi secara otomatis ketika margin tidak mencukupi, Anda harus selalu menyertakan stop loss sebagai garis pelindung yang wajib. Tanpa stop loss, meskipun prediksi Anda benar, jika pasar bergejolak dengan cepat, posisi bisa langsung terkena likuidasi.
Selain itu, take profit juga penting agar kamu tidak terus mengejar keuntungan tanpa batas dan kemudian menjadi korban koreksi mendadak.
Sebagai investor pemula, cobalah menggunakan fitur isolated margin daripada cross margin, karena isolated margin membatasi kerugian hanya hingga margin yang kamu alokasikan pada posisi tersebut, sedangkan cross margin bisa menyebabkan seluruh saldo akun terpengaruh.
Sebagai tambahan, kamu harus luangkan waktu untuk memantau posisi secara berkala, karena pasar crypto bergerak 24×7 dan likuidasi dapat terjadi di luar jam normal.
-
Pahami Produk dan Kaitannya dengan Leverage
Selain posisi spot dan margin biasa, pasar crypto menawarkan produk turunan kompleks seperti perpetual futures atau kontrak tanpa tanggal kadaluarsa, contoh populer adalah doge perpetual untuk token DOGE.
Perpetual memungkinkan trader mengambil posisi long atau short dengan leverage lebih tinggi tanpa harus memiliki aset dasar. Perhatikan produk seperti ini sangat menarik karena:
- Tidak ada tanggal kadaluarsa, jadi bisa dipegang selama Anda memiliki margin yang cukup.
- Memiliki mekanisme “funding rate” yang dibayar antar trader long/short agar harga kontrak tetap selaras dengan spot.
Namun, meskipun menawarkan peluang besar, trading futures memiliki resiko kerugian besar. Likuidasi bisa terjadi lebih cepat karena leverage tinggi dan funding rate bisa memakan biaya jika posisi kamu berlawanan dengan mayoritas pasar.
Oleh karena itu, sebelum membuka posisi pada aset crypto maka kamu harus benar-benar memahami cara mereka bekerja dan menyertakan margin keamanan serta manajemen risiko ekstra.
Tips Tambahan untuk Investor Pemula
- Latihan dahulu menggunakan akun demo di platform yang menyediakan fitur leverage ini membantu kamu memahami mekanisme margin/likuidasi tanpa risiko modal nyata.
- Batas transaksi hanya sebagian kecil dari total modal kamu. Misalnya maksimum 1–2% dari akun per posisi. Hal ini agar satu kesalahan besar tidak menghancurkan akun kamu.
- Diversifikasi dan jangan hanya fokus satu aset: leverage memperbesar risiko, sehingga jika satu aset melemah drastis, kerugian bisa sangat besar. Lebih bijak jika kamu menguasai satu atau dua aset terlebih dahulu dibanding banyak aset sekaligus.
- Evaluasi performa secara rutin, catat kesalahan dan peluang yang terlewat agar strategi kamu terus berkembang. Fokus pada pembelajaran, bukan hanya keuntungan cepat.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa trading menggunakan leverage bisa menjadi alat yang sangat ampuh untuk meningkatkan potensi keuntungan dalam dunia crypto, namun juga bisa menjadi bumerang jika diterapkan tanpa strategi yang matang.
Bagi investor pemula, kunci utama adalah, memahami mekanisme, memilih aplikasi trading futures yang terpercaya, menggunakan leverage rendah, mengatur stop loss/take profit dengan disiplin, dan mengenali aset crypto sebelum melakukan pembelian.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.





