27.3 C
Jakarta
Jumat, 14 November, 2025

XRP Naik Jadi US$220 Juta di Tengah Koreksi Harga: Apakah Momentum Bullish Akan Kembali?

Selama beberapa minggu terakhir, XRP mengalami tekanan jual yang meningkat seiring para holder jangka panjang mengambil keuntungan besar di tengah koreksi pasar. Data on-chain menunjukkan bahwa aksi ambil untung ini mencapai lebih dari US$220 juta per hari.

Hal ini menciptakan pola distribusi baru yang menarik perhatian trader global. Namun, di balik tekanan jangka pendek tersebut, beberapa indikator teknikal mulai menunjukkan potensi pemulihan harga XRP dalam waktu dekat. 

Kondisi ini membuat investor kembali mempertanyakan, apakah momentum bullish akan segera muncul kembali? Sebagai tambahan, sebagian pelaku pasar kini juga membandingkan stabilitas emas digital seperti harga XAUT hari ini dan token emas blockchain seperti PAX Gold sebagai aset lindung nilai alternatif di tengah volatilitas crypto.

Terdapat beberapa aplikasi crypto yang telah teregulasi di Indonesia, salah satunya Pintu yang menyediakan fitur terlengkap, biaya trading rendah, serta variasi token yang banyak lebih dari 320+ token sehingga cocok untuk investor pemula maupun trader aktif dan profesional.

Holder XRP Kembali Realisasikan Keuntungan Besar

Sementara itu, pergerakan harga XRP apakah akan kembali bullish? Menurut data Glassnode, investor jangka panjang XRP yang membeli token di bawah US$1 pada fase akumulasi awal 2024, kini merealisasikan keuntungan hingga US$220 juta per hari. 

Angka ini melonjak 240% dibanding September 2025, ketika aktivitas realisasi keuntungan hanya sekitar US$65 juta per hari.

Peningkatan tajam tersebut bertepatan dengan turunnya harga XRP dari puncak US$3,09 menjadi sekitar US$2,30 per 10 November 2025. Fenomena ini menunjukkan adanya pelepasan posisi secara strategis untuk mengamankan modal di tengah memburuknya sentimen pasar.

Namun, berbeda dengan siklus sebelumnya, kali ini holder jangka panjang tidak menjual di puncak kekuatan harga, melainkan saat pasar melemah. Pola distribusi ke dalam kelemahan ini mengindikasikan bahwa sebagian pelaku pasar mulai kehilangan kepercayaan terhadap kenaikan jangka pendek XRP.

Fundamental XRP Tetap Kuat di Tengah Koreksi

Secara fundamental, prospek jangka panjang XRP masih solid. Setelah bertahun-tahun menghadapi ketidakpastian hukum dengan U.S. Securities and Exchange Commission (SEC), Ripple akhirnya meraih penyelesaian yang menguntungkan. Kejelasan regulasi ini menjadi katalis besar bagi minat institusional dan adopsi korporasi terhadap XRP.

Selain itu, Ripple baru saja menutup penggalangan dana US$500 juta, yang digunakan untuk ekspansi dan beberapa akuisisi strategis di sektor pembayaran lintas batas. Langkah ini memperkuat ekosistem RippleNet dan membuka peluang penggunaan XRP sebagai aset likuid untuk settlement internasional.

Lebih jauh lagi, rumor terkait rencana ETF XRP di Amerika Serikat juga menambah optimisme investor. Jika disetujui, ETF spot XRP dapat membawa arus modal institusional baru yang menstabilkan volatilitas dan memperkuat tren naik jangka panjang.

Analisa Teknikal XRP November 2025

Secara teknikal, grafik harian XRP menunjukkan bahwa harga saat ini sedang berjuang untuk mempertahankan area support utama di US$2,30–US$2,40. Level ini telah diuji beberapa kali sejak awal November, dan menjadi titik keseimbangan antara tekanan jual dan potensi rebound.

  1. Trend dan Moving Average

EMA 20 (US$2,45) saat ini berada di bawah EMA 50 (US$2,70), menandakan tren jangka menengah masih bearish. Namun, ada indikasi divergensi positif antara harga dan momentum pergerakan harga mulai datar, sementara volume jual menurun.

Jika harga berhasil menembus EMA 50 di US$2,70, potensi rally menuju US$3,00–US$3,15 akan terbuka. Sebaliknya, penurunan di bawah US$2,20 dapat membawa XRP kembali ke support kuat US$1,90.

  1. Indikator RSI

Indeks kekuatan relatif (RSI) harian berada di kisaran 42–45, menunjukkan bahwa XRP berada di area netral hingga oversold ringan. RSI sempat turun di bawah 40 pada akhir Oktober, lalu memantul sinyal bahwa tekanan jual mulai melemah dan pembeli perlahan masuk kembali.

Jika RSI naik di atas 50, maka momentum bullish jangka pendek bisa terkonfirmasi, memberi sinyal potensi pembalikan arah ke atas.

  1. MACD dan Volume

Histogram MACD saat ini menunjukkan fase konvergensi, dengan garis sinyal mendekati area nol. Ini menandakan bahwa momentum bearish mulai kehilangan tenaga. Volume perdagangan juga menurun 15% dibanding pekan sebelumnya pola yang biasanya muncul menjelang breakout harga.

Trader teknikal memperkirakan bahwa jika volume kembali meningkat bersamaan dengan kenaikan di atas US$2,75, maka XRP bisa memulai tren pemulihan yang signifikan hingga akhir November 2025.

  1. Fibonacci Retracement

Menarik garis Fibonacci dari swing low US$1,80 ke high US$3,09, level retracement 0.618 berada tepat di area US$2,25, yang kini berfungsi sebagai support penting. Selama harga bertahan di atas level ini, peluang kenaikan ke US$2,90 (Fibo 0.382) dan US$3,05 (Fibo 0.236) masih cukup terbuka.

Perspektif Makro dan Sentimen Pasar

Selain faktor teknikal, trader juga memperhatikan aspek makro ekonomi seperti penguatan dolar AS, suku bunga The Fed, serta pergerakan pasar emas digital, yang kini menjadi acuan investor defensif.

Ketika ketidakpastian makro meningkat, banyak investor crypto memindahkan sebagian portofolio ke aset stabil berbasis emas tokenisasi. Namun, bagi trader agresif, volatilitas XRP justru memberikan peluang short-term swing trading yang menarik.

Fear & Greed Index crypto saat ini berada di level 47 (neutral) menandakan pasar belum terlalu takut atau terlalu serakah. Jika indeks ini naik menuju zona greed di atas 60, biasanya pasar altcoin termasuk XRP cenderung mengikuti dengan kenaikan volume beli.

Prospek Akhir 2025: Akumulasi atau Jebakan Bullish?

Dengan kombinasi analisa fundamental dan teknikal, XRP tampak berada di fase konsolidasi sehat. Harga mungkin masih berfluktuasi antara US$2,20–US$2,80 dalam jangka pendek sebelum arah baru terbentuk.

Untuk investor jangka panjang, area di bawah US$2,30 bisa menjadi zona akumulasi ideal, terutama jika indikator makro dan regulasi global mendukung. Sebaliknya, trader jangka pendek disarankan menunggu konfirmasi breakout di atas US$2,70 untuk masuk posisi beli dengan target US$3,10–US$3,30.

Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa meskipun XRP tengah menghadapi tekanan jual dari holder lama, analisa teknikal menunjukkan potensi pembalikan arah jika harga bertahan di atas level support kunci. 

Dengan dukungan fundamental kuat dari Ripple dan peluang ETF, aset ini masih memiliki potensi besar untuk rebound dalam jangka menengah. Investor disarankan untuk terus memantau kombinasi indikator teknikal, volume perdagangan, serta sentimen global,  termasuk perubahan pada aset safe haven digital seperti XAUT dan PAXG guna memahami pergerakan pasar yang lebih luas.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif. 

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU