JAKARTA – Banjir masih melanda beberapa wilayah di Sumatra, salah satu yang terparah adalah Tapanuli, Sumatra Utara. Namun, sudah hampir satu minggu, tidak ada bantuan dari pemerintah pusat.
Menurut praktisi media Gemal Panggabean mengomentari, pemberitaan banjir di Sumatra tidak menjadi trending. Dari hasil risetnya, bahkan berita-berita yang trending ada beberapa yang tidak penting, misalnya seperti kasus tumbler di kereta.
“Sebelumnya, saya mengucapkan rasa belasungkawa yang mendalam kepada seluruh korban banjir Sumatra dan warga yang terdampak. Ini sudah hampir satu minggu. Saya cek riset di kantor saya, tidak ada pemberiaan bantuan dari pemerintah pusat. Yang ada hanya ucapan belansungkawa. Tapi, nanti kalau pemerintah pusat turun, baru trending,” kata Gemal, Jumat (28 November 2025).
Gemal juga mengamati media sosial yang memvideokan banjir di beberapa kawasan Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga. Menurutnya, itu hanya menggambarkan terjadinya bencana dan banjir bandang saja. Ini tentunya membuat khawatir para keluarga dan kerabat yang berada di luar daerah tersebut.
Dia juga memerhatikan banyak korban banjir yang melakukan live di Tiktok. Mereka sedang mengungsi menunggu bantuan datang. Berharap ada bantuan makanan, logistik dan lain-lain.
“Sebenarnya video-video itu sangat membantu. Tapi, narasinya kan pesimis, kita yang jauh menontonnya jadi kasihan. Tidak sedikit yang ngomong pemerintah pusat belum datang. Kalau tidak diimbangi dengan pemberitaan penanganan banjir, evakuasi serta bantuan, maka tidak ada narasi yang memulihkan semangat,” sambungnya.
Khususnya di Sibolga. Hingga kini, tidak ada yang tahu kondisi kota Sibolga secara pasti. Tidak ada live dari media sosial dan berita stasiun televisi. Padahal, dulunya stasiun televisi berlomba-lomba meliput live di lokasi bencana, menggunakan helikopter.
Dia juga mengkritisi bagaimana kondisi Sibolga yang mungkin paling parah. Karena Sibolga tidak bisa diakses, tidak ada akses komunikasi internet dan telepon di kota itu. Bahkan, Wali Kota juga tidak bisa diakses.
“Saya punya keluarga di Sibolga. Saya hanya berharap sibolga itu tidak hilang saja dan semua baik-baik saja,” katanya.
Pemerintah Pusat Harus Segera Kirimkan Bantuan
Pemerintah pusat memiliki peralatan yang canggih dan tim yang lebih baik. Mereka diharapkan dapat segera turun langsung meninjau lokasi dan memberikan bantuan. Khususnya daerah-daerah yang tidak bisa diakses.
“Kalau tidak bisa dikunjungi, kita kan punya helikopter atau alat tempur. Kenapa tidak dikerahkan? Bagaimana caranya, ya merekalah yang lebih tahu.”
“Kita yang berlokasi jauh ini perlu kabar kondisi keluarga dan kerabat kita. Setelah itu, berita juga perlu untuk uluran bantuan dari pihak lain. Kemudian, bantuan dari pemerintah, toh juga berita yang kita butuhkan,” kata Gemal.





