Harga Bitcoin kembali terkoreksi tajam dan jatuh di bawah level USD 86.500 pada awal pekan, memicu kepanikan di pasar aset kripto. Penurunan mendadak ini membuat nilai kapitalisasi pasar kripto terpangkas sekitar USD 144 miliar hanya dalam waktu singkat.
Aksi jual besar-besaran oleh pelaku pasar, termasuk investor berukuran besar atau whale, memperparah tekanan.
Dikutip dari coinmarketcap, Senin (1/12/2025), selain itu, keputusan dari institusi besar seperti BlackRock dan MicroStrategy dinilai ikut membentuk pola likuiditas di pasar, mengingat investasi mereka sering memberikan efek berantai terhadap aset kripto lainnya.
Situasi ini membuat sentimen investor berubah drastis menjadi penuh ketakutan, mengingat pola penurunan tersebut mirip dengan sejumlah fase “crypto winter” di masa lalu.
Lonjakan permintaan stablecoin mulai terlihat seiring investor mengalihkan dana ke aset yang lebih stabil. Kondisi ini menjadi tanda bahwa pelaku pasar tengah mencari perlindungan sambil menunggu situasi mereda.
Sejumlah analis juga menyoroti tekanan teknikal yang muncul akibat sinyal penurunan harga yang semakin kuat.
Harga Bitcoin : Zona Extreme Fear
Keadaan semakin tertekan setelah pasar kripto masuk ke zona “extreme fear”, menandakan tingginya tingkat kekhawatiran investor. Ethereum pun mendekati wilayah oversold, mencerminkan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
Analis menilai pola teknikal death cross yang muncul dapat memberi dampak pada arah harga dalam waktu dekat.
Meski begitu, meningkatnya cadangan stablecoin di berbagai platform menunjukkan bahwa sebagian investor masih menunggu momentum untuk masuk kembali ke pasar. Pengalihan dana ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menghindari kerugian lebih dalam sambil tetap siap memanfaatkan peluang ketika harga kembali stabil.
Crypto Winter
Penurunan tajam yang terjadi saat ini membuat sejumlah pelaku pasar membandingkannya dengan crypto winter 2018, ketika pasar terpuruk dalam jangka panjang usai rally besar. Pola sell-off cepat yang diikuti perubahan sentimen mendadak dinilai memiliki kemiripan kuat dengan kondisi saat ini.
“The current sell-off reminds me of previous crypto winters; it illustrates how quickly market sentiment can shift and impact liquidity.” ujar Arthur Hayes, Co-founder BitMEX.
Menurut analis dari Kanalcoin, level support utama Bitcoin berada di kisaran USD 83.000–USD 84.000. Jika tekanan jual masih berlanjut, harga bahkan berpotensi melanjutkan penurunan menuju USD 69.000–USD 72.000.
Namun, kondisi oversold juga membuka peluang pemantulan harga jika pembeli mulai masuk kembali.





