ini, Jenius, layanan perbankan digital dari SMBC Indonesia, menggelar kelas finansial dengan tema “Cara Jenius Kelola Keuangan untuk Pekerja Lepas”.
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kerja mengalami perubahan yang signifikan berkat kemajuan digital dan internet. Terlebih kondisi pasca pandemi COVID-19 yang mendukung masyarakat dapat bekerja dari mana saja tanpa harus ke kantor. Kondisi ini menghasilkan cara kerja baru yaitu digital nomad atau digital freelance serta munculnya profesi freelance di berbagai bidang yang lebih fleksibel dari segi waktu dan lokasi kerja.
Seiring dengan berkembangnya peluang pekerjaan ini, terdapat juga tantangan dalam mengelola finansial bagi pelaku digital nomad dan freelance. Melihat fenomena ini, Jenius, layanan perbankan digital dari SMBC Indonesia, menggelar kelas finansial dengan tema “Cara Jenius Kelola Keuangan untuk Pekerja Lepas”. Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi finansial yang praktis dan mudah dipahami agar pekerja lepas dapat mengelola finansial dengan lebih cerdas.
“Jenius memahami bahwa pekerja lepas dapat menghadapi tantangan dalam kondisi finansial terutama karena penghasilan yang tidak tetap atau fluktuatif setiap bulannya. Karena itu, perencanaan finansial menjadi krusial, mulai dari mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat dan proteksi, hingga menetapkan tujuan finansial jangka panjang. Kelas finansial ini diharapkan dapat menjadi bekal praktis bagi pekerja lepas dalam mewujudkan kondisi finansial yang lebih baik,” ungkap Febri Rusli, Digital Banking Product & Innovation Head SMBC Indonesia.
Pada acara ini, turut hadir Budi Raharjo, Certified Financial Planner sekaligus Director & Co Founder Oneshildt Financial Planning, sebagai pembicara untuk membagikan strategi dan tips finansial bagi pekerja lepas. Beberapa hal yang dibahas seputar pentingnya membangun kebiasaan finansial dengan disiplin, mulai dari menghitung fixed cost atau pengeluaran per bulan, mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat dan proteksi, hingga memilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko. Menurut Budi, tantangan utama pekerja lepas bukan semata pada besarnya nilai penghasilan, melainkan pada konsistensi pengelolaannya.
“Pendapatan yang fluktuatif tetap bisa diatur dengan baik. Perencanaan yang sederhana namun konsisten dapat membantu kondisi finansial tetap stabil meskipun pendapatan tidak menentu. Kuncinya adalah disiplin dalam mengelola pengeluaran, menjaga arus kas tetap positif, memiliki dana darurat, dapat membedakan mana kebutuhan dan keinginan, serta fokus pada pengembangan diri dan peluang baru,” ujar Budi.
Budi membagikan beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pekerja lepas untuk mengelola keuangan dengan lebih cerdas. Pertama, cek kondisi keuangan, mulai dari cek rata-rata pendapatan selama 3-6 bulan terakhir, menghitung biaya hidup atau fixed cost yang harus dikeluarkan setiap bulan, dan cek arus kas. Setelah itu, pekerja lepas dapat menyisihkan dana khusus untuk mengantisipasi pendapatan yang fluktuatif setiap bulannya. Kedua, mengatur pola pengeluaran dengan memahami kebutuhan dan keinginan serta membuat skala prioritas pengeluaran. Pekerja lepas juga bisa memisahkan rekening untuk usaha atau bisnis dan pribadi. Ketiga, menyiapkan dana darurat dan memiliki proteksi diri yang aktif, memperhatikan investasi sesuai profil risiko, dan fokus pada pengembangan diri serta menciptakan peluang baru.
Sebagai pionir bank digital yang telah menemani jutaan masyarakat digital savvy (melek digital) selama sembilan tahun, Jenius menghadirkan fitur-fitur inovatif yang juga dapat membantu pekerja lepas mengelola finansial dengan lebih cerdas. Beberapa di antaranya, Kartu Debit Tambahan (x-Card), Kartu Debit Virtual, dan Kartu Kredit Utama (d-Card) yang dapat digunakan untuk membantu operasional usaha, misalnya untuk berlangganan platform atau tools digital.
Selain itu, terdapat Moneytory, buku harian keuangan untuk memantau pemasukan dan pengeluaran, serta membantu mengatur cashflow lebih simpel dari aplikasi Jenius. Creditbility, nilai kelayakan kredit yang bisa dikelola dan dialokasikan ke tiga produk kredit yang ada di Jenius, seperti Paylater, Flexi Cash, dan Kartu Kredit Jenius. Pekerja lepas bisa memanfaatkan Flexi Cash sebagai dana fleksibel untuk modal usaha atau dana yang digunakan sementara untuk menjaga arus kas ketika menunggu pembayaran dari klien.
Tersedia juga fitur tabungan yaitu Save It, pilihan tabungan seperti Flexi Saver, Dream Saver, dan Maxi Saver untuk kebutuhan menabung jangka pendek hingga panjang. Mata Uang Asing, satu tempat untuk melakukan berbagai transaksi internasional, mulai dari jual, beli, kirim, dan terima mata uang asing langsung dari satu akun Jenius selama 24 jam 7 hari tanpa libur. Proteksi, mudah beli proteksi keluarga, proteksi kesehatan, dan proteksi perjalanan langsung dari aplikasi Jenius. Investasi, yang memudahkan Teman Jenius berinvestasi pada fitur Reksa Dana dengan produk dalam Rupiah maupun USD ataupun Obligasi Pasar Sekunder.
Jenius Kenalkan Fitur Terbaru
Pada acara kelas finansial ini, Jenius juga memperkenalkan fitur dan program terbaru yaitu tabungan deposito Maxi Saver dengan bunga maksimal 4.2% p.a. dalam enam mata uang asing yaitu dolar Amerika, dolar Singapura, pound sterling, euro, yuan Tiongkok, dan dolar Australia. Instrumen investasi di Jenius juga makin lengkap dengan hadirnya fitur investasi Surat Berharga Negara.
Lebih lanjut lagi, Teman Jenius bisa mengikuti program Flexi Rasa Maxi, yaitu program menabung dengan tenor 3 atau 6 bulan dan mendapat cashback di depan hingga 6% p.a. dengan menempatkan dana minimal Rp10 juta yang berasal dari dana segar di luar rekening Jenius atau SMBC Indonesia. Program ini berlaku hingga 31 Desember 2025.
“Jenius secara rutin mengadakan kelas finansial dengan beragam topik sebagai wujud nyata komitmen kami untuk terus bertumbuh bersama Teman Jenius. Selain itu, fitur-fitur yang Jenius hadirkan dengan semangat Think Unthinkable dapat membantu pekerja lepas dalam mengelola finansial, menjaga kestabilan finansial, dan merencanakan masa depan dengan lebih baik,” tutup Febri.





