duniafintech.com – Penyedia layanan pos Italia, Poste Italiane, telah bergabung dengan komunitas Hyperledger blockchain, yang dilaporkan pada 29 Januari 2019.
Hyperledger adalah proyek kolaborasi yang dipimpin oleh Linux Foundation yang bertujuan untuk menciptakan standar open-source untuk blockchain dan Distributed Ledger Technology (DLT). Ini mencakup beberapa pemimpin industri, termasuk American Express, Cisco, Intel, JPMorgan, Deloitte dan Huawei
Baca juga :Â Konferensi iGlobal Forum Private Estate 2019 New York
Sekilas mengenai Poste Italiane, dengan hampir 13.000 kantor pos dan lebih dari 30.000 tukang yang tersebar, Poste Italiane merupakan bagian integral dari susunan produktif negara, yang tak tertandingi di Italia dalam hal kemampuan untuk mengenali, jangkauan, dan kepercayaan yang diberikan oleh para pelanggannya.
Berdasarkan karakteristik unik ini, pada awal 2018 perusahaan tersebut menyusun Deliver 2022 Strategic Plan yang baru, dimana perusahaaan ini menetapkan rencana untuk pengembangan Grup sesuai dengan kebutuhan pasar. Hal ini pun mencakup fokus pada pengembangan profesional dan pengembangan bakat, serta berpusat pada pengembangan digital, otomatisasi dan reorganisasi model layanan untuk ritel, bisnis dan Administrasi Publik pelanggan.
Poste Italiane menyatakan dalam siaran pers bahwa bergabung dengan Hyperledger konsisten dengan Rencana Bisnis Deliver 2022 layanan. Bagian dari rencana itu melibatkan akuisisi dan percepatan teknologi baru dalam operasi agensi.
Pengumuman ini menarik perhatian khusus pada perlindungan data, yang menyatakan bahwa teknologi blockchain adalah “respons efektif terhadap masalah keamanan, transparansi, interoperabilitas, dan privasi.”
Raksasa jasa pengiriman kurir Amerika Serikat FedEx bergabung dengan hyperledger pada September 2018. CEO FedEx Fred Smith sebelumnya menyatakan bahwa teknologi blockchain memiliki “implikasi yang sangat besarr” untuk rantai pasokan.
Smith berkata, “Kami cukup percaya diri bahwa hal tersebut memiliki implikasi besar, dalam rantai pasokan, transportasi, dan logistik.”
Pekan lalu, sebuah komite di Senat Italia menyetujui amandemen regulasi industri blockchain, yang memberikan definisi untuk teknologi berbasis DLT dan smart contract. Amandemen tersebut juga menyatakan bahwa catatan data digital bertenaga blockchain akan memungkinkan validasi hukum dokumen pada saat pendaftaran.
Setelah persetujuan dari “komite penyaring” Senat, amendemen yang diusulkan sekarang harus disetujui oleh Chamber of Deputies dan the Senate of the Republic. Setelah keputusan tersebut disahkan menjadi undang-undang. Aspek teknis dari undang-undang tersebut akan diawasi oleh Agency for Digital Italy, yang berada di bawah lingkup kepresidenan Dewan Menteri.