duniafintech.com – Keberadaan fintech telah mampu meningkatkan perekonomian Indonesia secara makro, dimulai dari meningkatnya Produk Domestik Bruto atau PDB sebesar Rp25,97 bahkan konsumsi rumah tangga yang meningkat hingga Rp8,94 triliun.
Keberadaan fintech dengan respon positif tersebut pun dirasakan pula oleh masyarakat Gorontalo. Â Keberadaan fintech terbukti berimbas pada taraf kehidupan masyarakat Gorontalo, dimana startup-startup fintech biasanya akan melakukan sebuah inovasi dan bekerja sama dengan para merchant untuk memberikan kemudahan saat melakukan pembayaran.
Baca juga :Â Strategi Kirim Uang Pakai Blockchain Biaya Lebih Murah dan Mengurangi Kegiatan…
Layanan fintech juga bisa memberikan pinjaman dana bagi masyarakat Gorontalo dengan bunga yang relatif lebih kecil dibanding dengan meminjam uang ke pihak Bank dan lebih transparan.
Keberadaan fintech tidak hanya mendapatkan respon positif dari masyarakat bahkan dari sisi pemerintah pun juga terlihat dimana Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Gorontalo mendorong keterlibatan pelaku usaha teknologi finansial dalam meningkatkan literasi keuangan.
Pemanfaatan teknologi finansial (fintech) tersebut diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan. Pemerintah, menargetkan inklusi keuangan pada 2019 dapat mencapai 75%.
Baca juga :Â Ashley Chiampo, Founder New Global Mind Consulting
Tidak hanya OJK, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) juga kerap mendukung pengembangan ekonomi digital di Gorontalo melalui Bekraf Developer Day.
Bekraf Developer Day (BDD) diadakan untuk menjembatani para developer dengan platform teknologi mutakhir untuk mengembangkan produk digital khususnya dibidang subsektor aplikasi, game dan web serta internet of things (IoT) agar kedepannya dapat bersaing di tingkat nasional, regional hingga global.
Dengan mengusung tema Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, Gorontalo yang kali pertama dan merupakan kota kedua penyelenggaraan BDD 2019 setelah Bandar Lampung.
Perusahaan financial technology (fintech) pun tidak ketinggalan untuk memperluas wilayah jangkauan layanannya hingga ke provinsi Gorontalo, antara lain fintech peer to peer lending Julo dan TunaiKita.
Perluasan wilayah hingga ke Gorontalo yang dilakukan penggiat startup fintech tersebut dikarena mengingat kesulitan masyarakat dalam memperoleh kredit tentunya sangat dirasakan oleh para pemilik UMKM, maka tidak heran mayoritas UMKM membutuhkan dana cepat dari sumber kredibel untuk menumbuhkan usahanya.
Ditambah lagi Data Bank Indonesia menyebut bahwa inklusi keuangan secara nasional baru mencapai 55 persen, sementara Pemerintah Indonesia menargetkan inklusi keuangan sebesar 75 persen pada tahun 2019.
Baca juga :Â Analisis Harga Awal April Bitcoin, Ethereum, dan Crypto Lainnya
Dinda Luvita