DuniaFintech.com – Inovasi di berbagai sektor semakin deras bertumbuh seiring dengan hadirnya teknologi. Tak terkecuali di sektor keuangan. Wahed, startup fintech berlokasi di New York, Amerika Serikat mengklaim dirinya sebagai fintech berbasis prinsip halal pertama di dunia.
Ada pun yang dimaksud halal merujuk pada teknologi Robo Adviser yang mengadopsi prinsip nilai Islam. Selain mengklaim sebagai mengadopsi prinsip halal, Wahed juga mendeskripsikan dirinya sebagai layanan investasi digital berbasis islam.
Merujuk dari literasi Arab, Wahed yang diartikan wahid atau ‘satu’, merupakan sebuah startup keuangan berbasis teknologi didirikan pada tahun 2015. Baru-baru ini, startup tersebut mendapatkan kucuran dana senilai USD 25 juta yang dipimpin oleh Saudi Aramco, perusahaan perminyakan dan gas alam berbasis Arab Saudi.
Sebelumnya, pendanaan juga dikucurkan oleh BECO, CueBall Capital, Dubai Cultiv8 dan Rasameel pada awal pendirian startup. Diketahui bahwa 4 perusahaan tersebut juga kembali berpastisipasi dalam tahap pendanaan yang terbaru.
Baca juga:
- Blockchain Event Kembali Digelar, Bersiap Sambut BlockJakarta 2020!
- Kenali Apa Itu Blockchain dan Manfaatnya untuk Bisnis Anda
- Deretan Startup ini Mulai Dilirik Modal Ventura Saat New Normal
Dengan adanya pendanaan tahap terbaru tersebut, maka bisa dipastikan adanya ekspansi bisnis ke berbagai negara, salah satunya untuk pengembangan anak perusahaan di Arab Saudi. Sebelumnya, layanan mereka beroperasi di 2 negara, yakni Amerika Serikat dan Britania Raya dengan jumlah 100.000 pelanggan.
Wahed Lirik Indonesia sebagai Pasar
Wahed juga berencana untuk melakukan eskpansi ke berbagai negara dengan penduduk muslim terbanyak, seperti Nigeria, India, negara ex-soviet dan terutama Indonesia. Pada Oktober 2019, startup ini menerima penghargaan dari komisi sekuritas Malaysia lantaran teknologi Robo Advisory berbasis islam.
Sementara itu, startup ini juga telah menerima izin beroperasi di Arab Saudi dan berencana mendapatkan izin persetujuan di 20 negara. Terdengar kabar, pemerintah setempat berencana mendaftarkan (listing) startup fintech ini ke dalam Bursa Efek Arab Saudi.
Junaid Wahedna, selaku CEO Wahed menilai pendanaan terhadap pihaknya akan membuka peluang bisnis ke berbagai negara. Selain itu, ia percaya adanya pendanaan ini dapat menguntungkan berbagai pihak yang terlibat.
“Kami sangat senang mendapatkan dukungan dari Aramco Ventures, sebagaimana kami mendapatkan pasar di Arab Saudi,”
“Kami melihat Aramco sebagai mitra strategis berjangka panjang, baik dengan Kerajaan Saudi mau pun di negara lain di dunia ini,”
DuniaFintech/FauzanP