Dukungan edukasi dan pengembangan kapasitas melalui Komunitas Partner GoFood (Kompag) terus digencarkan oleh Gojek Indonesia, kendati sejumlah UMKM telah beralih ke digital melalui ekosistem GoFood
Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, walaupun sudah berhasil beralih ke platform digital, UMKM kuliner masih menghadapi tantangan dalam memastikan keberlanjutan bisnis.
“Kami mempelajari bahwa dukungan edukasi dan pengembangan kapasitas melalui Kompag penting dilakukan agar UMKM dapat meningkatkan keterampilan dan mampu bersaing di tengah kompetisi bisnis kuliner yang semakin ketat,” katanya dalam keterangannya, Jumat (15/10).
Catherine menjelaskan, UMKM kuliner menjadi salah satu bidang usaha yang terdampak di masa pandemi. Untuk dapat terus bertahan, sebanyak 42% UMKM menggunakan platform digital dan media sosial sebagai antisipasi kebijakan PPKM.
Pada ekosistem GoFood, sebanyak 43% UMKM yang bergabung menjadi mitra usaha merupakan pengusaha pemula dan sebanyak 250.000 kuliner baru go online di GoFood pada masa pandemi 2020.
Ini menjadi perhatian tersendiri bagi GoFood untuk dapat berperan aktif mendorong UMKM go digital dan bertahan di tengah masa pandemi.
Jadi Wadah Komunitas UMKM Kuliner
Kompag yang merupakan pionir wadah komunitas UMKM kuliner di industri digital, kini bertumbuh menjadi wadah terbesar yang diikuti oleh lebih dari 107.000 UMKM kuliner dari 70 kota di Indonesia untuk menambah ilmu, berkolaborasi, dan berjejaring.
Berkat serangkaian program pelatihan dan kesempatan berjejaring Kompag, ratusan ribu UMKM kuliner berhasil meningkatkan keterampilan bisnis. Melanjutkan kesuksesannya, Kompag akan semakin fokus pada dua hal di tahun 2022 mendatang.
Pertama, mentorship dan pelatihan tersegmentasi, di mana anggota Kompag yang dibagi berdasarkan kategori keaktifan bisa mengikuti sesi workshop rutin mingguan di Live NGOPI (Ngobrol Pintar) Workshop bersama Mentor GoFood dan mendapatkan program mentorship eksklusif.
Kedua, Kompag terus konsisten mendukung peningkatan skala bisnis UMKM GoFood. Selain mengikuti pelatihan yang dipandu oleh mentor, para mitra UMKM kuliner juga bisa mendapatkan tips sukses mengelola bisnis secara mandiri lewat aplikasi GoBiz dan mengakses menu ‘BizTips’.
Dia pun menuturkan, berkat kegigihan mitra UMKM serta dukungan GoFood, rata-rata pendapatan bulanan mitra UMKM kuliner yang bergabung di masa pandemi hingga kini atau kuartal 11-2020 hingga kuartal III-2021 meningkat hingga 7 kali lipat.
“Inilah yang terus memotivasi kami untuk berinovasi dan memperkuat wadah edukasi serta berjejaring, Kompag,” imbuh Catherine.
Mendorong Penciptaan Lapangan Kerja
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya, turut memberikan selamat atas kesuksesan GoFood dalam memberikan pendampingan yang konsisten dan komprehensif bagi para pelaku usaha kreatif, termasuk UMKM.
Nia mengatakan, pihaknya sepakat dengan GoFood bahwa dukungan bagi UMKM tidak bisa berhenti pada digitalisasi, tapi juga mendukung keberlanjutan usaha UMKM di tengah perubahan kebutuhan dan daya beli masyarakat yang kian dinamis.
Nia melanjutkan, pihaknya melihat keseriusan GoFood menggarap sektor ini, sehingga dia percaya inovasi yang dihadirkan akan mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja di industri ekonomi kreatif, di mana bidang usaha kuliner menjadi pemain terbesar di dalamnya.
“Kami sangat berharap dukungan Kompag dapat terus diperluas dan menjadi sebuah wadah positif untuk menyediakan berbagai kebutuhan dan informasi positif bagi pelaku usaha, salah satunya protokol kesehatan CHSE, sehingga dapat terus bermanfaat bagi pelaku usaha kuliner se-Indonesia,” ujar Nia.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Anju Mahendra