Meski bisa dijadikan aset yang menguntungkan, ada beberapa risiko investasi jangka panjang bagi kamu yang baru memulai investasi. Siapa sangka jika yang awalnya bermodal sedikit bisa menjadi besar, ternyata bisa mendapatkan sebaliknya.
Investasi menjadi salah satu jenis tabungan yang lagi marak dilakukan oleh beberapa orang dengan penghasilan yang cukup menggiurkan. Orang juga berbondong-bondong untuk mengikuti cerita kesuksesan dari orang tersebut.
Risiko Investasi Jangka Panjang yang Harus Diketahui Pemula
Berikut ini 5 risiko investasi jangka panjang bagi pemula.
- Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan keadaan dimana aset mengalami naik dan turun yang terjadi akibat perubahan dari sentimen pasar keuangan, contohnya saham dan obligasi. Perubahan sentiment tersebut merupakan risiko sistematik yang tidak akan bisa dihindari oleh investor. Bahkan risiko tersebut pasti dialami oleh seluruh investor.
Kejadian tersebut bisa membuat investor mengalami penurunan keuntungan dari dana yang sudah diinvestasikan. Sebab adanya penurunan atas pokok investasi atau capital loss yang terjadi jika risiko sistematik datang. Ada beberapa hal yang bisa mengakibatkan terjadinya risiko pasar yaitu kerusuhan, perubahan politik dan lainnya.
Tetapi jika investor mengalami risiko pasar, tidak perlu cemas saat menghadapinya. Bahkan tidak perlu untuk langsung dijual. Pikirkanlah secara tenang keputusan yang terbaik untuk dilakukan. Sebab risiko atau fluktuasi pasar tidak akan terjadi secara terus-menerus.
- Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga merupakan kejadian yang disebabkan dari asset bunga yang memburuk karena adanya kenaikan pada suku bunga. Hal ini bisa terjadi karena adanya suku bunga yang tinggi dan membuat hasil dari keuntungan investasi berkurang.
Risiko ini akan dialami oleh investor karena nilai tunai yang akan berkurang. Sehingga akan ada penurunan per tahun sebanyak 5%. Sehingga bisa mengakibatkan perubahan pada suku bunga dan mempengaruhi hasil dari investasi yang akan didapatkan. Sebab setiap suku bunga yang meningkat, bisa mempengaruhi obligasi yang semakin turun.
- Risiko Inflasi
Risiko inflasi atau yang bisa disebut dengan risiko daya beli merupakan salah satu tanda bahwa investasi yang dilakukan tidak memiliki nilai banyak untuk masa depan. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh daya beli dari masyarakat yang berubah karena harga yang cukup mahal.
Risiko ini akan dialami oleh investor karena nilai tunai yang akan berkurang. Sehingga akan ada penurunan per tahun sebanyak 5%. Maka jika terus dimiliki nilai pada investasi akan menurun dan sulit untuk dijadikan mata uang.
- Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang diakibatkan karena kesulitan penyediaan uang tunai. Kejadian ini bisa terjadi karena ada pihak penghutang yang tidak menjual hartanya karena tidak ada pembeli yang minat membeli.Â
Risiko likuiditas harus menjadi perhatian para investor sebab nilai tersebut tidak bisa ditukarkan menjadi uang tunai. Hal ini bisa terjadi karena saat ditawarkan pada pihak pembeli, tidak ada yang ingin kembali. Maka, risiko likuiditas memiliki volume kecil atau bisa ditempatkan ke dalam pasar yang baru muncul.
- Risiko Valuta Asing (Valas)
Risiko valuta asing atau valas merupakan nilai tukar mata uang yang berubah karena kurs valuta asing tidak sesuai dengan harapan saat diubah ke dalam mata uang domestik. Reseiko ini juga masih memiliki hubungan dengan fluktuasi pada nilai tukar uang antar negara. Kejadian ini bisa disebut dengan currency risk atau exchange rate risk.
- Risiko Negara
Risiko negara atau sovereign risk merupakan kondisi yang bisa diakibatkan dari politik negara. Kejadian ini bisa berakibat karena perubahan dalam undang-undang dari perekonomian negara yang berpengaruh pada investasi.
- Risiko Reinvestasi
Risiko reinvestasi merupakan kejadian dari arus kas investasi yang menghasilkan perubahan pada nilai investasi yang rendah saat dilakukan investasi kembali ke instrumen baru. Sehingga investor akan mendapatkan nilai bunga yang berbeda dari sebelumnya.
Melakukan tabungan, termasuk investasi jangka panjang bisa memiliki manfaat maupun risiko yang bisa terjadi kapan saja. Maka, setiap orang yang ingin melakukan investasi harus mengetahui dan cermat dalam pemilihan investasi yang cocok untuk diri sendiri.
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra