25.4 C
Jakarta
Minggu, 24 November, 2024

Terkait Kelahiran Rayyanza Anak Raffi dan Nagita, Ini Cara Atur Pengeluaran Bayi

JAKARTA, duniafintech.com – Bagaimana cara atur pengeluaran bayi yang benar? Namun, sebelum membahas hal itu, saat ini diketahui bahwa kebahagiaan sedang menaungi dari pasangan artis papan atas, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Hal itu setelah mereka akhirnya menetapkan nama anak keduanya yang lahir belum lama ini.

Nama yang dipilih oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina untuk adik Rafathar adalah Rayyanza Malik Ahmad. Untuk diketahui, Raffi dan Nagita perlu waktu untuk memilih nama bagi putra kedua mereka ini. Arti dari nama ini pun sangat bagus, yakni salah satu pintu surga.

Lantas, bagaimanakah cara terbaik untuk mengelola keuangan setelah bayi lahir, seperti yang kini sedang dihadapi oleh Raffi dan Nagita? Simak penjelasannya di bawah ini.

Cara Atur Pengeluaran Bayi

  1. Buat skala prioritas

Ketika punya bayi, apalagi jika itu anak pertama, banyak orang tua yang biasanya akan “lapar mata”. Dalam arti, jika menemukan barang-barang bayi yang bagus dan lucu, pasti ia akan membelinya. Sejatinya, hal ini tidaklah salah sebab bisa dipakai bayi sejalan dengan pertambahan usianya.

Akan tetapi, cobalah buat skala prioritas atau daftar barang yang dibutuhkan bayi Anda saat ini, contohnya popok, susu, baju, dan lain-lain. Dengan skala prioritas ini, Anda dan pasagan akan punya acuan tentang kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu dan yang bisa dipenuhi di kemudian hari.

Skala prioritas ini pun bakal membantu Anda dan pasangan untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran secara lebih maksimal. Di samping itu, jangan lupa diskusikan dengan pasangan Anda ketika akan berbelanja kebutuhan bayi agar tidak ada hal yang mengganjal dan keduanya bisa sama-sama tahu tentang kebutuhan bayi yang mesti dipenuhi.

  1. Jangan beli semua barang

Meski hampir semua orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, tetapi Anda perlu ingat bahwa hal ini mesti disesuaikan dengan kemampuan finansial Anda. Dalam hal ini, jangan sampai Anda membeli semua barang yang fungsinya sama sebab hal itu justru menjadi mubazir dan sia-sia.

Di samping itu, setelah Anda membeli beberapa perlengkapan bayi, Anda nantinya bisa menjual barang itu kembali saat anak sudah besar. Namun, barang itu harus masih layak pakai.

Barang-barang yang dijual tadi tentu akan memberikan uang tambahan buat Anda sekeluarga. Namun, jika barang itu hendak dipakai lagi untuk persiapan kelahiran anak kedua atau ketiga, sebaiknya jangan Anda jual. Barang itu nantinya bisa dipakai turun-temurun sekaligus membuat Anda berhemat, dalam arti tidak perlu membeli barang baru lagi nantinya. Hal ini pun bisa Anda terapkan terkait cara atur pengeluaran bayi yang benar.

  1. Beli barang yang dapat digunakan jangka panjang

Kemudian, usahakanlah untuk membeli barang bayi yang bisa digunakan untuk jangka panjang, seperti stroller, box bayi, atau gendongan. Jika nanti bayi sudah tidak menggunakan barang-barang itu lagi, simpanlah barang ini dengan baik dan rapi agar bisa digunakan untuk anak selanjutnya. Dengan demikian, Anda dan pasangan dapat menghemat pengeluaran.

  1. Perbarui anggaran rumah tangga

Penting Anda garisbawahi sekarang juga bahwa anggaran rumah tangga sebelum dan setelah memiliki anak tentu saja berbeda. Anggota baru yang kini hadir dalam keluarga Anda otomatis akan membuat pengeluaran kalian bertambah. Karena itu, Anda perlu memperbaharui anggaran rumah tangga, mulai dari biaya bulanan sampai pengeluaran lain, seperti dana vaksin/imunisasi buah hati.

Dalam hal ini, Anda hanya perlu kesepakatan dan komitmen bersama pasangan. Nantinya, setelah beberapa bulan, lakukanlah evaluasi anggaran tadi. Jika nantinya ada kekurangan, Anda pun bisa memperbaharui kembali anggaran rumah tangga atau menysun strategi baru.

  1. Mulailah berhemat

Akan banyak pengeluaran-pengeluaran tidak terduga yang muncul setelah kelahiran buah hati. Oleh sebab itu, Anda dan pasangan harus pintar mengaturnya. Di antara caranya adalah dengan mulai berhemat. Usahakanlah untuk menahan keinginan membeli barang-barang yang tidak penting, apalagi yang tidak ada hubungannya dengan anak.

  1. Rencanakan masa depan anak

Masa depan anak adalah hal yang tidak boleh terlewatkan. Karena itu, di samping fokus memenuhi kebutuhan pokoknya, Anda dan pasangan pun mesti merencanakan tabungan untuk masa buah hati. Misalnya saja tabungan pendidikan atau asuransi kesehatannya.

Biaya untuk Bayi Baru Lahir

Bagi Anda yang baru punya bayi, ada 5 hal yang menjadi prioritas pengeluaran Anda, yaitu:

  1. Biaya imunisasi

Imunisasi secara rutin penting dilakukan terhadap bayi agar ia punya sistem kekebalan tubuh yang kuat. Dengan imunisasi, bayi akan terhindar dari sejumlah penularan macam penyakit, mulai dari polio, hepatitis B, TBC, tetanus, hingga campak.

Sejatinya, biaya imunisasi anak pun murah meriah apabila dilakukan di Puskesmas. Bahkan, dengan BPJS Kesehatan (nama anak), biayanya bisa gratis. Namun, kalaupun harus bayar, Anda hanya perlu merogoh uang Rp10 ribu per imunisasi.

Lain halnya dengan biaya imunisasi maupun vaksin di rumah sakit. Pasalnya, biayanya bisa lebih mahal, dengan kisaran sekitar Rp200 ribu—Rp1 juta per sekali imunisasi.

Jika imunisasi lengkap sebanyak 10 kali (saat bayi baru lahir, usia 2, 3, 4, 6, 9, 12, 15, 18, dan 24 bulan), dengan asumsi biaya sekali imunisasi Rp200 ribu, totalnya menjadi Rp2 juta. Itu pun biaya di luar vaksin.

Angka itu tentu cukup mahal, tetapi Anda bisa menyiapkan dananya mulai sekarang juga, misalnya dengan menabung.

  1. Biaya berobat ke dokter 

Biasanya, bayi baru lahir akan menderita demam, flu, dan batuk. Ditambah pula, terkadang ada alergi dan gangguan kesehatan lain yang diidap oleh bayi. Demam pun bisa terjadi usai imunisasi atau lainnya.

Dalam hal ini, jika si kecil bisa sembuh hanya dengan mengonsumsi obat paracetamol dari bidan atau beli di apotek seharga Rp50 ribu, tentu akan sangat melegakan. Namun, jika anak ternyata membutuhkan pengobatan atau perawatan khusus di rumah sakit atau kontrol ke dokter spesialis, biayanya pasti bakal lebih mahal.

Maka dari itu, penting buat Anda untuk mendaftarkan anak sebagai peserta BPJS Kesehatan atau dalam polis asuransi kesehatan swasta. Pasalnya, Anda bisa kelimpungan sendiri untuk memenuhi biaya pengobatan tersebut jika tidak punya jaminan kesehatan.

  1. Biaya syukuran kelahiran 

Meski hal ini memang tidak wajib, tetapi orangtua biasanya bakal mengadakan pesta syukuran kelahiran anak, baik secara besar-besaran atau sederhana. Dalam Islam, ada perintah terkait hal ini, yakni aqiqah. Untuk bayi perempuan, memotong kambing 1 ekor, sementara bagi laki-laki 2 ekor.

Untuk diketahui, budget pesta syukuran ini terhitung besar, bahkan bisa mengalahkan biaya kelahiran. Kisaran anggarannya bisa mencapai Rp8—10 juta. Karena itu, ada baiknya Anda punya tabungan khusus untuk biaya ini.

  1. Biaya terkait ASI 

Bagi ibu yang mampu memberikan ASI eksklusif kepada anak tanpa ditambah susu formula, itu adalah sebuah karunia besar. Pasalnya, keluarga itu dapat menghemat biaya susu yang harganya sampai ratusan ribu rupiah atau lebih dalam sebulan.

Akan tetapi, bagi Anda yang ASI-nya berlebih atau si kecil belum terlalu kuat menyedot, Anda perlu alat pemompa, yang harganya mulai dari ratusan ribu untuk alat pompa ASI manual sampai jutaan rupiah untuk yang elektrik.

Ditambah pula dengan perlengkapan ASI lainnya, mulai dari wadah menyimpan ASI (botol atau plastik khusus ASI), alat steril botol, penghangat ASI, ice gel pack, tas untuk menyimpan ASI saat bekerja, dan lain-lain.

Penting diingat bahwa Anda pun tidak perlu membeli semua perlengkapan tadi. Anda pun harus menyesuaikannya dengan kebutuhan Anda.

  1. Biaya popok dan susu 

Memberikan popok sekali pakai, meski pada anak baru lahir, adalah kebiasaan yang tidak  bisa dilepaskan dari orang-orang zaman sekarang. Alasannya adalah lebih praktis. Namun, keputusan ini harus dikompensasi dengan uang.

Pasalnya, popok bayi yang beredar di pasaran bisa menguras uang Anda sampai Rp200 ribu atau bahkan lebih untuk sebulan. Karena itu, Anda pun harus menyiapkan pos anggaran khusus untuk kebutuhan yang satu ini.

Demikianlah uraian mengenai cara atur pengeluaran bayi yang perlu Anda ketahui dan aplikasikan. Ingat, kebahagiaan Anda dan pasangan saat memiliki anak jangan sampai membuat kalian begitu bersemangat untuk membeli banyak barang bagi si kecil. Pastikan pula bahwa anak Anda sudah memperoleh jaminan kesehatan, misalnya BPJS atau produk asuransi terbaik yang ada di Indonesia.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU