26.8 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Pemerintah Proyeksikan Pangsa Pasar IoT Tembus Rp 557 Triliun di 2025

JAKARTA, duniafintech.com – Pemerintah memproyeksikan bahwa pangsa pasar internet of things (IoT) di Indonesia dapat mencapai Rp577 triliun pada tahun 2025. Nilai tersebut naik signifikan dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp355 triliun.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menurutku, angka tersebut merupakan potensi yang sangat menjanjikan bagi ekonomi digital di dalam negeri. Dengan pasar yang begitu besar, diperkirakan bakal menarik banyak pemain industri digital untuk mengembangkan bisnisnya.

“Nilai pangsa pasar IoT di Indonesia akan mengalami peningkatan dari Rp355 triliun di tahun 2022 mencapai Rp 557 triliun di tahun 2025,” katanya dalam Indonesia Smart City Conference 2021, Selasa (14/12).

Tak hanya itu, peningkatan penggunaan IoT tersebut ke depan diperkirakan juga akan meningkatkan volume data pengguna secara signifikan. Pasalnya, pemerintah saat ini tengah mendorong pengembangan Smart City.

“Ke depan akan terjadi pula peningkatan volume data yang signifikan. Contoh sebuah smart city dengan satu juta penduduk dapat menghasilkan 200 petabyte data setiap harinya,” ujarnya.

Plate bilang, peluang semakin terbuka dengan penetrasi internet yang terus meningkat hingga ke pelosok-pelosok daerah di Indonesia. Hal ini tercermin dari data per Januari 2021 di mana penetrasi internet telah mencapai 73,7% dari total penduduk atau setara 202,6 juta orang.

Sehingga, sambungnya, utilisasi pengguna internet secara nasional akan terus meningkat. Oleh sebab itu, dia meminta agar peluang ini dapat dimanfaat pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk menghadirkan layanan digital yang memadai kepada masyarakat.

“Dalam menyambut arus digitalisasi ini pemerintah perlu untuk semakin memanfaatkan teknologi termasuk IoT dalam membuat terbosan baru atau smart solution. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas serta optimalisasi layanan pada masyarakat,” ucapnya.

Di sisi lain, politisi Partai Nasdem itu menjelaskan, perkembangan pesat juga akan terjadi dalam perangkat IoT baik secara global maupun nasional. Diperkirakan secara global hingga tahun 2025 akan ada perangkat IoT sebanyak 41,6 miliar.

“Sedangkan di Indonesia jumlah perangkat IoT diperkirakan mencapai 400 juta perangkat di tahun 2022. Lalu akan meningkat menjadi 678 juta perangkat di 2025 dengan lahirnya 5G,” ujarnya.

Bercermin dari potensi teknologi jaringan internet tersebut, Kemenkominfo pun terus mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan atau startup dengan valuasi di atas US$1 miliar di Indonesia, atau yang dikenal dengan unicorn.

Saat ini, Indonesia telah memiliki tujuh unicorn dan satu perusahaan bervaluasi di atas US$10 miliar atau decacorn. Satu decacorn tersebut adalah gabungan Gojek dan Tokopedia (GoTo Grup).

“Kami mendorong agar unicorn-unicorn yang sudah ada dengan transformasi digital memungkinkan mereka untuk lebih bertumbuh. Hal ini sejalan dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia,” ucapnya.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU