JAKARTA, duniafintech.com – IPO atau Initial Public Offering merupakan salah satu bentuk penawaran saham perusahaan yang dapat dibeli oleh para investor atau masyarakat umum. Penawaran ini tidak hanya untuk saham pertama saja, akan tetapi bisa juga menawarkan saham kedua dan seterusnya. Dengan cara ini, yakni nantinya perusahaan akan mendapatkan untung lebih besar dari para investor. Siapapun bisa ikut membeli saham dan mendapatkan keuntungan dari jenis investasi IPO yang dilakukannya ini.
Belakangan terakhir, tersiar kabar Tokopedia akan melantai ke Bursa Efek Indonesia (BEI). E-commerce ini menyatakan mereka akan segera melakukan Initial Public Offering dalam waktu dekat.
Masuknya Tokopedia ke dalam bursa saham bisa saja menjadi sejarah baru dalam ekonomi digital Indonesia. Startup ini sebenarnya sudah booming sejak tahun 2010 lalu. Akan tetapi, sampai saat ini masih belum ada perusahaan teknologi privat berskala besar yang beralih menjadi korporasi terbuka. Sebab itu, tidak heran jika kabar dari perusahaan e-commerce yang melakukan IPO ini menjadi angin segar bagi para investor.
Kabar tentang masuknya Tokopedia ke dalam bursa saham ini sebenarnya sudah mulai diungkap sejak tahun 2019 lalu. Kemudian hal ini langsung dikonfirmasi oleh CEO Tokopedia, William Tanuwijaya pada tahun 2020. William juga mengungkapkan bahwa mereka akan menjadikan Indonesia sebagai pasar utama sembari mempertimbangkan untuk merambah di bursa saham negara lain.
Saat ini, Tokopedia juga dikabarkan tengah melakukan koordinasi intens dengan pihak BEI. Pihak BEI melalui Direktur Penilaian Perusahaan, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah berkomunikasi mengenai peluang pendanaan melalui Pasar Modal Indonesia dengan beberapa perusahaan unicorn di Indonesia. Selain Tokopedia, Gojek, Bukalapak, OVO, dan juga Traveloka saat ini tengah dalam pertimbangan untuk masuk ke dalam pasar bursa Indonesia.
Masuknya Tokopedia ke dalam bursa saham Indonesia akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor lokal. Pasalnya, masih belum begitu banyak emiten besar berbasis teknologi yang hadir di pasar bursa. Hal ini tentu juga bisa mengembalikan animo tiap investor yang sempat meredup dalam beberapa bulan terakhir.
Keputusan Tokopedia IPO merupakan sebuah strategi dari perusahaan startup tersebut agar bisa ekspansi ke wilayah lain. Dengan melakukan Go Public, maka Tokopedia memiliki potensi besar untuk bisa memperoleh dana investasi yang akan digunakan untuk menambah modal kerjanya. Hal ini tentu saja bisa membuat Tokopedia menjadi salah satu perusahaan startup yang lebih besar dengan perolehan keuntungan yang lebih besar pula.
Penggabungan Go-Jek dan Tokopedia
Kabar Tokopedia IPO ternyata juga ikut dibarengi dengan kabar Gojek dan Tokopedia Merger. Dua perusahaan startup terbesar yang telah bergelar Unicorn di Indonesia ini secara resmi telah mengumumkan pembentukan grup antar perusahaan yang diberi nama GoTo (GojekTokopedia). Kabar bergabungnya dua perusahaan teknologi raksasa ini disebut-sebut sebagai salah satu langkah untuk mendekatkan rencana pencatatan saham perdana atau IPO pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jika sebelumnya Gojek dan Tokopedia telah berhasil melakukan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) terkait perjanjian merger di antara kedua perusahaan. Berdasarkan berita yang beredar saat ini, pembagian persentase pemegang saham Gojek nantinya akan mendapatkan saham di perusahaan hasil merger dengan Tokopedia sebanyak 60% saham. Sedangkan Tokopedia hanya memiliki 40% saham sisanya.
GoTo kini telah menjadi salah satu cikal bakal yang akan memperkuat rencana dari Tokopedia IPO. Dalam pernyataan resminya, GoTo akan menawarkan diri sebagai sebuah grup teknologi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini yang akan menjadi ekosistem andalan bagi seluruh masyarakat dengan menyediakan berbagai macam solusi untuk menjalani keseharian.
Selain itu, GoTo juga akan menawarkan kolaborasi layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi, serta keuangan. Dengan hasil kolaborasi tersebut, GoTo nantinya akan membuat platform konsumen digital terbesar di Indonesia yang akan melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Fakta Seputar GoTo yang Siap Melantai di BEI
Kabar mengenai merger antara kedua perusahaan teknologi raksasa di Indonesia ini memang tengah menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia. Pembentukan grup GoTo ini diharapkan mampu untuk memberikan perubahan besar terhadap Indonesia khususnya dalam sektor ekonomi. Berikut ini adalah beberapa fakta tentang Grup GoTo yang menjadi cikal bakal Tokopedia Initial Public Offering.
- Logo
Desain identitas GoTo ini dikerjakan secara keseluruhan oleh anak bangsa atau ahli desainer lokal. Hal ini tentu menjadi kabar baik dan sangat membahagiakan karena Gojek dan Tokopedia benar-benar memanfaatkan kemampuan kreativitas dari para desainer lokal. Jenis desain yang akan digunakan dalam logo GoTo adalah WORDMARK yang dikerjakan oleh agensi desain yang berasal dari Indonesia yang bernama Flock Creative Network.
- Tagline
Grup merger ini tentu memiliki tagline utama, yaitu “go to” ecosystem for daily live. Dengan adanya GoTo, kini hadir Hashtag #PastiAdaJalan untuk #SelaluBisa belanja dengan banyak pilihan, cepat dan mudah melalui Gojek dan Tokopedia.
- Investor
Berdasarkan laporan yang beredar hingga saat ini, kedua startup terbesar yang digadang-gadang oleh sebagian besar akan masuk dalam pasar saham dengan Tokopedia IPO yang akan didukung oleh sejumlah investor besar. Salah satu dari pemegang saham Tokopedia adalah Alibaba Group yang merupakan sebuah perusahaan raksasa China. Sedangkan untuk pemegang saham Gojek di antaranya seperti Warburg Pincus dan Tencent Holdings. Kedua perusahaan startup raksasa Indonesia ini tentu juga memiliki investor yang sama seperti Temasek Holdings, Sequoia Capital dan Google. Grup ini pun memiliki daftar investor blue-chip termasuk Astra International, BlackRock, Capital Group, DTS, Facebook, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, Paypal, Provident, Softbank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
- Susunan Petinggi Perusahaan
Grup GoTo tentu memiliki susunan petinggi yang terdiri dari dua perusahan tersebut. Adapun susunan petingginya adalah berikut ini:
- CEO Group : Andre Soelistyo dari Gojek
- Presiden GoTo : Patrick Cao dari Tokopedia
- CEO Gojek : Kevin Aluwi
- CEO Tokopedia : William Tanuwijaya
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra