JAKARTA, duniafintech.com – Platform dompet digital GoPay (PT Dompet Anak Bangsa) saat ini berhasil menyingkirkan OVO dari posisi dompet digital utama pada platform e-commerce Tokopedia.
Keuntungan itu diraih oleh GoPay usai adanya langkah merger Gojek-Tokopedia (GoTo). Kini, mereka pun sedang membidik use-case transaksi belanja online tumbuh pesat di periode tahun ini.
Sebelumnya, Tokopedia sendiri menggaet OVO sebagai dompet digital utamanya. Bahkan, platform dagang online ini sempat punya saham di induk OVO. Namun, saham itu kemudian dijual ke Grab sekitar Oktober 2021 lalu.
Pelepasan itu terjadi lantaran Bank Indonesia (BI) melarang sebuah entitas punya penguasaan lebih dari satu penyedia jasa pembayaran (PJP) berupa Lembaga Selain Bank. Lantas, hanya dalam hitungan hari usai transaksi penjualan saham OVO rampung, GoPay pun resmi masuk menjadi salah satu pilihan pembayaran pada setiap transaksi checkout belanja online di aplikasi yang identik dengan warna hijau ini.
Bahkan, GoPay kini menjadi dompet digital utama yang muncul di halaman depan platform e-commerce tersebut. Menanggapi hal itu, menurut Chief Marketing Officer GoPay, Fibriyani Elastria, perjalanan ini menjadi angin segar bukan hanya bagi pihaknya sebagai platform dompet digital, melainkan juga untuk para pengguna eksisting dan keseluruhan ekosistem GoTo Financial.
“Sejak kuartal IV/2021, masyarakat dapat menggunakan GoPay dan GoPayLater sebagai salah satu metode pembayaran di Tokopedia. Kehadiran GoPay dan GoPayLater mendapat sambutan yang baik, terbukti dari peningkatan transaksi yang pesat,” katanya, dilangsir dari Bisnis.com, Rabu (12/1/2021).
Ia menerangkan, kehadiran GoPay untuk ikut meramaikan pangsa pasar dompet digital dalam hal use-case belanja online ini sudah sejalan dengan komitmen awal korporasi ini, tepatnya untuk mendukung inklusi keuangan lewat berbagai inovasi pembayaran untuk mempermudah para pengguna.
Di samping itu, merger GoTo juga membawa GoPay untuk mulai mengakomodasi berbagai promosi dan penawaran menarik terkait transaksi belanja online untuk pengguna. Yang sudah berjalan saat ini, antara lain, Kejutan Belanja Untung alias KEBUT.
“Kami yakin GoPay membuat belanja online semakin seru di Tokopedia, terutama selama program KEBUT, program promo andalan hasil kerja sama GoPay dan Tokopedia yang diadakan di tanggal 9 sampai 12 setiap bulannya,” paparnya.
Dalam pandangannya, perjalanan ini adalah gambaran perkembangan GoPay, yang dari sebelumnya sebagai metode pembayaran yang hanya bisa dipakai di dalam aplikasi Gojek, kini menjadi salah satu pembayaran digital terbesar dengan layanan paling lengkap yang bisa digunakan untuk membayar berbagai keperluan, yang meliputi membayar tagihan, produk keuangan seperti investasi dan asuransi, hingga untuk berbelanja di platform e-commerce, di antaranya di Tokopedia.
Lebih jauh, ia pun berkeyakinan bahwa use-case GoPay untuk belanja online bakal menjadi pendongkrak transaksi entitas GoTo Financial yang kian besar pada masa mendatang. Hal itu mengingat potensi transaksi Grup GoTo sepanjang 2020 saja sudah mengantongi lebih dari 1,8 miliar transaksi, dengan nilai total transaksi kotor (GTV) lebih dari US$22 miliar.
“Contoh dampak kolaborasi GoTo yang paling kentara, yaitu semakin menguntungkan konsumen dengan layanan pengiriman yang lebih murah serta berbagai keuntungan promo dan program loyalitas bagi konsumen setia Gojek dan Tokopedia. Periode 2022 ini, GoPay akan terus memperluas manfaat bagi konsumen dan mitra usaha, untuk menciptakan dampak sosial yang lebih luas lagi,” urainya.
Untuk diketahui, GoPay menjadi tulang punggung layanan finansial Grup GoTo yang ikut mencakup ekosistem pelaku usaha di dalam Midtrans, Selly, GoBiz, Moka, dan GoStore. Apalagi, GoPay menjadi wakil dari GoTo dalam hal kepemilikan bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Bukan itu saja, GoTo Financial pun membentuk ekosistem pengembangan kompetensi UMKM non-kuliner, yakni Komunitas Retail GoTo Financial (KONTAG), khususnya ditujukan kepada mitra UKM dari berbagai industri, mulai dari industri fashion, handicraft, penyedia jasa kecantikan, sampai dengan pedagang eceran.
Di samping peningkatan transaksi di sektor komersial, GoPay pun kini sedang menyasar peningkatan transaksi di layanan keuangan, misalnya investasi, layanan pasca-bayar lewat GoPayLater, dan kemudahan mengatur keuangan lewat integrasi GoPay dan Bank Jago yang sudah berjalan sejak tahun lalu.
Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama
Editor: Anju Mahendra