JAKARTA, duniafintech.com – Negara Chili melaporkan pembelian pertama real estate di negara tersebut menggunakan kripto Bitcoin, menyusul Kolombia, Venezuela, dan Meksiko yang lebih dulu mencatatkan hal serupa. Pengumuman tersebut dibuat minggu lalu oleh Yuval Ben Haym, yang merupakan manajer regional Remax, operator real estate yang beroperasi di berbagai belahan dunia.
Ben Haym menginformasikan, sebetulnya pembelian ini selesai tahun lalu selama November dan transaksi tersebut membeli sebidang tanah di Temuco, sebuah kota di selatan Chili. Ben Haym terus optimis tentang penggunaan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya sebagai opsi pembayaran di real estate dan mengumumkan mereka terbuka untuk menerima jenis mata uang ini.
“Mulai saat ini hingga di masa mendatang, beberapa properti akan dapat dibayar dengan alat pembayaran baru ini,” kata Haym, seperti dikutip dari Bitcoin.com via Liputan6.com, Selasa (8/3/2022).
Chili hanyalah salah satu negara Latam yang memulai debutnya dengan Bitcoin sebagai opsi pembayaran yang tersedia untuk properti dan tanah. Sebelum ini, beberapa pembelian sejenis telah dilakukan di negara-negara kawasan. Pembelian pertama dilaporkan di Venezuela pada Agustus ketika sebuah apartemen disewa dengan USDT senilai USD 12.000 atau sekitar Rp 172,5 juta.
Kemudian, La Haus, sebuah perusahaan proptech, menginformasikan transaksi real estat di Kolombia yang dilakukan dengan Bitcoin awal bulan ini. Dalam pembelian ini, pembeli menggunakan Lightning Network untuk membayar sebagian dari properti yang merupakan apartemen mewah di kompleks yang terletak di Santa Marta.
Perusahaan yang sama telah mendaftarkan penjualan semacam ini di Meksiko, di mana pembeli yang berlokasi di Peru melakukan pembelian jarak jauh. Analis menyatakan penjualan semacam ini cenderung menjadi lebih umum di masa mendatang.
“Wajar jika kita melihat awal dari bisnis cryptocurrency dengan properti ini, karena Bitcoin dapat dilihat sebagai sebuah investasi,” kata Manajer Umum Buda, bursa regional, Guillermo Torrealba.
Nicolas Herrera, sub manajer studi di Toctoc, perusahaan proptech lain, juga menyatakan dengan pembatasan baru mereka, bank mempersulit tugas membeli rumah bagi kebanyakan orang yang membuat mereka memilih menggunakan kripto sebagai pembayaran.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada