JAKARTA, duniafintech.com – Kehadiran layanan financial technology (fintech) P2P lending dinilai mampu mendukung keberlangsungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari terjangan pandemi Covid-19.
Hal itu terungkap dari hasil riset Tenggara Strategics terhadap para peminjam atau borrower UMKM dari penyelenggara pendanaan bersama Investree tahun 2020-2021.
Riset dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif kepada 275 borrower pada platform fintech lending Investree yang berasal di berbagai kota di Indonesia.
Riset bertujuan untuk memahami sejauh mana dampak finansial dan sosial yang diberikan oleh perusahaan fintech lending, khususnya Investree, dalam membantu pelaku UMKM bertahan menghadapi badai Covid-19.
Hasil riset Tenggara Strategics menyatakan, akses pembiayaan yang difasilitasi oleh Investree telah mendukung keberlangsungan bisnis pelaku UMKM selama pandemi sejak 2020 hingga 2021.
Dari aspek keuangan/ekonomi, Investree membantu pelaku UMKM tetap beroperasi sekaligus meningkatkan pendapatan. Sebanyak 96% borrower Investree dari segmen mikro dengan jumlah pinjaman kurang dari Rp 4,5 juta per tahun, dapat mempertahankan atau meningkatkan pendapatannya selama masa pandemi.
Selain itu, fintech lending itu turut berperan dalam membuka lapangan pekerjaan baru. Setelah pinjamannya disalurkan melalui Investree, UMKM pun diketahui mampu menciptakan lapangan pekerjaan pada masa pandemi.
Temuan tersebut berdasarkan 14% borrower dari segmen kecil atau borrower dengan jumlah pinjaman kurang dari Rp5,5 miliar per tahun dan sebanyak 39% borrower dari segmen menengah atau borrower dengan jumlah pinjaman lebih dari Rp 5,5 miliar per tahun.
Executive Director Tenggara Strategics Riyadi Suparno mengungkapkan, temuan ini menarik sekaligus memperkuat gagasan bahwa alternatif pembiayaan fintech lending memberikan dampak positif bagi ketahanan bisnis UMKM.
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 berlangsung, mayoritas pelaku UMKM mengalami penurunan pendapatan sebagai pengaruh dari permintaan yang menurun. Sehingga, pelaku UMKM seringkali harus bertahan dengan mengurangi jumlah sumber daya manusia yang dipekerjakan.
“Untungnya, akses pembiayaan yang difasilitasi oleh perusahaan fintech lending seperti Investree bisa membantu dan mendukung pelaku UMKM dalam meningkatkan pendapatan mereka,” katanya, Jumat (25/3).
Tak hanya itu, pelaku UMKM bahkan berhasil menambah lapangan pekerjaan atau mempertahankan tenaga kerja dengan bantuan pendanaan dari Investree. Layanan berbasis aplikasi ini pun dinilai dapat meningkatkan inklusi keuangan.
Di mana, berdasarkan riset yang sama tercatat sebesar 39% dari para borrower mendapatkan pinjaman pertama mereka dari platform fintech lending khususnya Investree.
Selain itu, pembiayaan melalui Investree juga mendorong para UMKM menciptakan inovasi dalam bisnis mereka. Lebih dari 14% borrower Investree dari segmen mikro, kecil, dan menengah mampu berpindah ke industri baru selama pandemi.
Serta lebih dari 24% borrower Investree dari segmen mikro, kecil, dan menengah mampu menambah produk atau jasa baru selama pandemi.
Penulis: Nanda Aria
Admin: Panji A Syuhada