34.5 C
Jakarta
Selasa, 30 April, 2024

Mengulik Investasi Tanah hingga Kelebihan dan Kekurangannya

JAKARTA, duniafintech.com – Investasi tanah adalah jenis penanaman modal yang bisa menjadi alternatif atau pengganti dari investasi properti lainnya seperti rumah, apartemen, dan ruko.

Jenis investasi yang satu ini memang cukup menggiurkan, terutama ketika harga tanah sempat mengalami lonjakan berkali-kali lipat saat investasi properti mulai ramai sekitar tahun 2012—2013. Hal itu terjadi karena naiknya harga komoditas saat itu. Kenaikan harga tanah pun saat itu boleh disebut sudah tidak lagi masuk akal!

Namun, seiring bergulirnya waktu, harga tanah pun kian lama kian terkoreksi dengan sendirinya. Hal itu pun menandakan bahwa jenis investasi ini sekarang mulai bergairah kembali.

Baca juga: Tentang HSB Investasi, dari Cara Trading, Kelebihan, hingga Cara Download

Nah, sebelum Anda melakukan investasi ini, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya. Apa saja ya? Yuk, simak ulasannya di sini.

Kelebihan Investasi Tanah

  1. Kenaikan Capital Gain Cenderung Tinggi

Ketersediaan lahan semakin hari semakin menipis, khususnya di kawasan perkotaan, padahal permintaan akan properti ikut bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk. Karena itu, tidak heran jika harga tanah kerap mengalami peningkatan setiap waktu.

Adapun bagi para investor, momen ini dianggap sebagai peluang untuk meraup keuntungan lewat investasi pada properti jenis tanah. Hal itu pun menjadi alasan mengapa tanah dapat dijadikan sebagai investasi jangka panjang.

Selain itu, peningkatan harga tanah membuatmu berpeluang untuk menikmati capital gain. Kalau suatu waktu lingkungan sekitar tanah milik Anda mengalami pembangunan infrastruktur maka harganya juga bisa ikut terkerek naik.

Baca juga: Inilah Sederet Hoax Soal Pengalokasian Dana dan Investasi yang Perlu Dihindari

  1. Minim Perawatan

Perawatan tanah kosong tentunya tidak akan semahal merawat properti lain seperti kos, apartemen, atau ruko. Saat bangunan tidak ditempati dan dibiarkan terbengkalai, kondisinya tentu saja rentan rusak akibat jamur, hewan perusak seperti rayap, hingga timbul risiko seperti atap bocor dan dinding keropos. Kalau sudah demikian kondisinya maka biaya perbaikan yang mesti dikeluarkan akan membengkak.

  1. Risiko Kehilangan Kecil

Risiko kerusakan yang besar dan bisa mengakibatkan nilai investasi menurun drastis dapat dialami oleh investasi pada properti seperti rumah, ruko, maupun apartemen. Di samping itu, investasi emas pun rawan hilang diambil oleh orang lain.

Akan tetapi, investasi pada jenis properti tanah memiliki kemungkinan risiko hilang yang cukup sedikit ketimbang dengan jenis investasi lainnya.

  1. Kompetisi Cenderung Minim

Saat hendak menjual kembali properti seperti rumah, apartemen, atau ruko, barangkali Anda akan membutuhkan waktu lama sebab banyaknya persaingan. Namun, jika Anda ingin berinvestasi pada properti jenis tanah dan berencana untuk menjualnya kembali, pesaing Anda mungkin lebih sedikit sehingga tanah dipandang lebih mempunyai peluang untuk terjual dengan cepat.

Baca juga: Lengkap! Inilah 15 Aplikasi Jual Beli Saham Online Terbaik di Indonesia

  1. Punya Nilai Tambah

Akan sangat membahagiakan jika menanamkan modal pada jenis properti tanah sebab Anda bisa punya nilai tambah. Artinya, ketika Anda punya lahan tanah yang cukup luas, Anda dapat memanfaatkannya dengan membuat sebuah perumahan berbentuk cluster atau kavling. Anda pun dapat membangun rumah hingga 5 pintu. Menarik ya!

  1. Dapat Dijadikan Lahan Bisnis

Ketika memiliki tanah, pastikan Anda tidak membiarkannya terbengkalai. Pasalnya, Anda pun tidak akan mendapatkan apa-apa nantinya. Lantas, kalau Anda berniat untuk menggandakan nilai penanaman modal pada tanah yang ada, bagaimana caranya?

Jika berniat melakukannya, pemilik dapat menjadikan tanahnya sebagai aset produktif dengan membangun properti di atasnya, baik itu kos-kosan, perumahan dengan sistem cluster, atau pertokoan. Tanpa mengurangi nilai tanah itu, cara ini bahkan mampu memberikan passive income bagi pemiliknya.

Baca juga: Masih Bingung juga? Ini Lho Perbedaan Saham dan Crypto

  1. Bisa Dijual Utuh atau per Kavling

Kalau sekiranya area tanah yang Anda punya itu cukup luas maka Anda dapat mempertimbangkan untuk menjualnya per kavling. Anda pun dapat menaikkan daya jual tanah dengan membangun beberapa rumah dan menjual dengan sistem cluster. Cara itu bisa membantu meningkatkan keuntungan yang bakal Anda peroleh ketimbang dengan menjual tanah saja secara utuh.

Kekurangan Investasi Tanah

  1. Tidak Bisa Dijadikan Sumber Pemasukan Tetap

Jika berinvestasi pada jenis properti tanah maka akan dibutuhkan modal yang besar. Lantas, bagaimana kalau mendadak perlu uang? Lain dari investasi bidang finansial seperti emas, saham, atau deposito, investasi bidang properti yang satu ini memang cukup sulit untuk langsung dicairkan dengan segera. Oleh sebab itu, pastikan juga bahwa Anda tidak menjadikan investasi ini sebagai sumber pemasukan utama sejak awal.

  1. Lokasi Mempengaruhi Daya Jual

Beberapa kesalahan dalam investasi properti, di antaranya adalah kurang jeli “membaca” lokasi. Faktor itu punya peran penting dalam permainan investasi ini. Sebagaimana saat Anda mulai berinvestasi properti lain, lokasi merupakan hal krusial yang menentukan daya jual dan capital gain tanah Anda.

  1. Berisiko Terkena Penyerobotan Lahan

Nah, ini pun menjadi salah satu risiko memiliki tanah kosong di lokasi yang jauh dari jangkauan Anda. Jika tidak dijaga atau dikunjungi dari waktu ke waktu maka bukan tak mungkin tanah Anda itu akan dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mendirikan bangunan tidak tetap atau dijadikan lahan parkir setempat tanpa izin.

  1. Pilihan Kredit Terbatas

Memang sudah ada fasilitas kredit untuk membeli tanah yang dinamakan Kredit Pemilikan Tanah (KPT) atau Kredit Kepemilikan Lahan untuk mempermudah Anda mendapatkan lahan. Akan tetapi, saat ini masih sedikit perbankan yang menawarkan fasilitas kredit untuk membeli tanah.

  1. Harus Teliti Memeriksa Legalitas Tanah

Terakhir, ketika membeli tanah, Anda mesti mengetahui status legalitas hukum atas tanah itu, apakah sudah memiliki status kepemilikan yang kuat atau belum. Dalam hal ini, sebisa mungkin hindari membeli tanah dengan yang masih berupa tanah girik. Pastikan juga tanah yang dibeli itu punya Sertifikat Hak Milik (SHM) untuk status yang jelas dan kemudahan pengurusan proses jual-beli.

Syarat Tanah yang Layak Dijadikan Investasi

  1. Legalitas lengkap
  2. Prospek kenaikan harga tanah
  3. Lokasi strategis

Perbedaan Beli Tanah Kavling dan Tanah Bukan Perumahan

  1. Lokasi yang strategis
  2. Pahami risiko yang ada
  3. Ukur potensi imbalan
  4. Cek legalitas tanah
  5. Cek peruntukan tanah
  6. Buat akad surat jual beli
  7. Amankan lokasi tanah

Demikianlah ulasan mengenai investasi tanah yang perlu Anda ketahui. Yuk, investasi sekarang juga!

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE