27.2 C
Jakarta
Rabu, 1 Mei, 2024

Menteri ESDM Genjot Pengguna Kendaraan Beralih ke Listrik

JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif penggunaan kendaraan listrik lebih hemat dibandingkan jika kendaraan menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Secara asumsi apabila harga BBM per liternya Rp7.650 per liter maka biaya BBM yang dikeluarkan selama setahun sebanyak Rp2,3 juta.

Pemerintah mendorong seluruh Kementerian/Lembaga dan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggunakan kendaraan listrik baik berupa kendaraan mobil maupun motor.

Berbeda jika kendaraan menggunakan tenaga listrik, menurutnya biaya yang akan dikeluarkan hanya sebesar Rp580.000. Dia menambahkan dengan adanya perbandingan tersebut maka penghematannya menjadi lebih besar. Sehingga pemerintah akan mendapatkan manfaatnya yaitu penghematan devisa.

“Kita bisa mensosialisasikan sehingga kedepannya masyarakat bisa mengganti motornya diganti dengan listrik,” kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif.

Baca juga: Cara Menteri ESDM Kendalikan dan Antisipasi Kenaikan Harga BBM Subsidi

Oleh karena itu, Arifin mengungkapkan saat ini pihaknya mengeluarkan program konversi dari BBM menjadi listrik. Meski masih dalam tahap percontohan, saat ini sudah ada 120 unit motor yang telah dikonversi menjadi motor listrik. Saat ini uji coba kendaraan listrik untuk jarak 10.000 kilometer dan sedang dalam berjalan.

“Ini masih tahap pilot project dan sedang diuji coba dalam proses jalan,” kata Arifin.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah terus berusaha mengatasi dampak kenaikan harga BBM secara global. Penyesuaian harga BBM bahkan harus diambil untuk melindungi daya beli masyarakat, menjaga keseimbangan keuangan negara, sekaligus mempercepat upaya mengurangi konsumsi BBM di sektor transportasi.

Baca juga: Tegas! Menteri ESDM Minta Masyarakat Mampu Tak Gunakan Pertalite

Selain langkah-langkah yang sudah diambil, Kementerian BUMN mengeluarkan surat berisi percepatan program kendaraan listrik di lingkungan BUMN-BUMN. Dalam surat yang ditandatangani Menteri BUMN Erick Thohir tersebut, ia mengajak BUMN untuk mempercepat program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

“BUMN sebagai salah satu pilar ekonomi nasional memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengimplementasikan komitmen Pemerintah,” kata Erick Thohir dalam surat yang ditujukan ke seluruh lingkungan BUMN di Indonesia.

Dalam surat tersebut, BUMN-BUMN diminta untuk mengalokasikan sumber daya di lingkungan Grup Perusahaan, di antaranya penyediaan anggaran untuk mendukung percepatan pelaksanaan kendaraan listrik. Tak hanya itu, Menteri BUMN juga mendorong peningkatan penggunaan berbagai kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas Direksi dan Pimpinan perusahaan, termasuk kendaraan operasional roda dua dan roda empat.

Bahkan program kepemilikan kendaraan bagi karyawan, didorong untuk beralih ke kendaraan listrik. Meski demikian, dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan azas manfaat dan kemampuan keuangan perusahaan.

Sebagai informasi, kendaraan listrik jauh lebih hemat dibandingkan kendaraan berbasis BBM. Motor listrik misalnya, setiap 1 kWh baterai dapat menempuh jarak sekitar 40-60 km, tergantung kondisi jalan. Sedangkan motor BBM untuk setiap 1 liter dengan asumsi menempuh jarak yang sama, 40-60 km. Adapun harga 1 kWh sekitar Rp1.700 s.d Rp2.000, sedangkan 1 liter Pertalite terbaru harganya Rp10.000 sehingga biaya pemakaian motor listrik hanya seperlima dari motor BBM.

Baca juga: Polemik Solar Langka Dibongkar Menteri ESDM, Ternyata Ini Biang Keroknya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE