JAKARTA, duniafintech.com – Tips beli rumah KPR atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tentu penting diketahui jika kamu ingin mencoba skema ini.
KPR sendiri telah menjadi semacam solusi dalam memenuhi kebutuhan akan hunian, khususnya di tengah tren harga rumah yang terus melambung.
Seperti diketahui, kamu tidak perlu menyiapkan uang senilai ratusan hingga miliaran rupiah untuk mengambil kepemilikan rumah.
Cukup menyediakan sejumlah dana untuk uang muka, kemudian mengatur pengeluaran pada setiap bulannya guna membayar cicilan.
Hal itu pun membuat KPR masih memiliki banyak peminat. Nah, jika kamu ingin tahu caranya maka simak yuk ulasannya berikut ini.
Baca juga: Cara Beli Rumah KPR dan Syarat Pengajuannya, Mudah Lho!
Apa Itu Kredit Pemilikan Rumah?
Perlu diketahui lagi, Kredit Pemilikan Rumah atau KPR merupakan fasilitas kredit yang diberikan oleh bank kepada seseorang yang ingin membeli rumah dengan cara mencicil.
Karena KPR adalah pinjaman dari bank, proses pembayaran cicilannya pun disertai dengan suku bunga.
Nah, sebagian dari kamu barangkali sudah mengenal tentang suku bunga flat dan bunga efektif dalam pinjaman bank.
Bunga flat biasa digunakan untuk kredit konsumer berjangka pendek, misalnya kartu kredit, kredit multiguna, atau kredit tanpa agunan (KTA).
Bunga efektif adalah kombinasi dari bunga floating (mengambang) dan flat, yang lazim dipakai untuk membayar KPR, termasuk KPR Subsidi.
Akan tetapi, alih-alih bunga efektif, kamu mungkin lebih familiar dengan suku bunga fixed (tetap) dan floating dalam pembayaran angsuran rumah dengan skema KPR.
Bagaimanapun, keduanya punya keunggulan masing-masing yang bisa dipertimbangkan.
Tips Beli Rumah KPR
- Pahami lebih dahulu kelayakan kamu mencicil rumah
Bank atau lembaga pemberi kredit bisa saja memberikan penilaian skor bagus pada kamu karena ketepatan pembayaran angsuran.
Namun, ketahuilah dengan saksama, apakah kamu memang layak untuk mencicil rumah.Â
Caranya adalah dengan mengetahui rasio utang berbanding aset kamu sendiri. Nilai rasio utang berbanding aset menunjukkan berapa besar aset milik kamu yang dibiayai utang.
Dengan membagi total utang dan total aset kamu, kamu bisa mendapatkan skor untuk rasio ini.
Nilai ideal dari rasio ini adalah di bawah 50%. Jika nilainya lebih dari 50% maka tandanya nilai utang kamu telah melebihi nilai aset dan hal ini jelas menunjukkan ketidaksehatan finansial.
Perbaikilah terlebih dulu rasio ini sebelum kamu mengajukan KPR sebagai tips beli rumah KPR yang pertama.Â
- Jangan berutang jika tidak punya dana darurat
Amankanlah terlebih dulu dana darurat kamu. Ketersediaan dana darurat yang ideal adalah 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan.
Semakin banyak tanggungan kamu atau semakin tinggi risiko pekerjaan kamu, semakin besar pula kebutuhan dana darurat kamu.
- Investasikan dana untuk DP rumah
Ketahuilah terlebih dulu, kapan kamu akan membeli rumah dan membayar uang mukanya (DP).
Ketahui pula biaya yang akan kamu keluarkan dan sisihkan uang kamu secara rutin di instrumen investasi.
Jika memang pembelian rumah ditargetkan dalam satu hingga tiga tahun ke depan maka simpanlah dana tabungan pembelian rumah di instrumen investasi rendah risiko dan memiliki imbal hasil tetap.Â
Hindari penempatan dana di instrumen tinggi imbal hasil dan tinggi risiko karena jangka waktu menabung kamu cenderung pendek.
Risiko pasar yang terjadi dalam waktu dekat tentu bisa saja mempengaruhi imbal hasil investasi kamu.
- Pastikan cicilan rumah per bulan tidak melebihi 35% penghasilan
Bank atau lembaga pemberi kredit mungkin saja menyetujui pengajuan KPR dengan nominal cicilan 50% dari penghasilan bulanan.
Akan tetapi, cicilan rumah yang ideal maksimal adalah 35% dari penghasilan.
Mengapa demikian? Alasannya adalah agar kamu tidak perlu mengurangi pengeluaran yang terkait kebutuhan pokok sehari-hari, asuransi, maupun investasi untuk dialokasikan ke dalam cicilan.
- Kamu dan keluarga harus tetap terlindungi
Risiko kematian bisa menimpa siapa saja, termasuk kamu yang tengah mencicil rumah. Tidaklah bijak bagi kamu untuk meninggalkan warisan berupa utang pada keluarga tercinta.
Oleh karena itu, mereka yang memiliki utang, wajib terlindungi dengan asuransi jiwa.Â
Setiap KPR umumnya dilengkapi dengan iuran asuransi jiwa guna memitigasi risiko meninggalnya debitur.
Namun apa jadinya, jika seseorang tidak hanya memiliki utang KPR melainkan juga ada utang cicilan mobil, kartu kredit, dan lain sebagainya.Â
Manfaat dari asuransi jiwa sejatinya tidak hanya berguna untuk melunasi warisan utang dari debitur, tetapi juga bisa bermanfaat untuk biaya hidup keluarga yang ditinggal.
Pilihlah asuransi dengan uang pertanggungan yang bisa menutup plafon kredit kamu atau pilih yang memberikan uang pertanggungan setidaknya dua kali dari total utang tertunggak yang kamu miliki.
- Tidak terburu-buru mempercepat pelunasan
Kalau kamu berniat mengajukan KPR di bank konvensional, ketahuilah bahwa akan ada biaya penalti pelunasan dipercepat yang akan muncul. Lain halnya dengan KPR syariah.
Melunasi cicilan utang di awal waktu bukan hanya memaksa kamu keluar uang lebih banyak, melainkan juga bisa membuat kamu kekurangan likuiditas atau aset lancar.
Pahamilah bahwa dalam kesehatan finansial, jumlah aset lancar (kas atau setara kas) yang ideal adalah 15% hingga 20% dari total kekayaan bersih.Â
Keberadaan rumah baru tentu saja akan menambah nilai aset kamu yang mana akan mempengaruhi nilai kekayaan bersih (total aset-total hutang).
Semakin tinggi kekayaan bersih kamu, semakin besar pula aset lancar yang harus dimiliki.
Baca juga: Tips Beli Rumah KPR, Milenial Wajib Tahu Nih!
Cara Menabung untuk Beli Rumah bagi Milenial – Tips Beli Rumah KPR
- Membulatkan tekad
Awalan paling baik untuk memulai segala sesuatu, termasuk menabung, tentu saja adalah niat.
Maka dari itu, sebaiknya kamu mulai membulatkan tekad dan niat untuk menetapkan target yang ingin dituju.
Pada dasarnya, membeli rumah bukanlah hal yang mustahil kalau kamu sudah membulatkan tekad dan dibarengi dengan membuat rencana keuangan yang detail.
Dengan membuat perencanaan, mau tidak mau kamu akan menjauhkan diri dari segala pengeluaran yang kurang efisien.
Di samping itu, tekad yang bulat ini akan membuat kamu ke depannya tidak mudah tergoda dan lebih bijak lagi dalam menggunakan uang.
- Miliki 2 Rekening
Tips berikutnya adalah kamu harus punya 2 rekening bank berbeda ketika mulai menabung untuk beli rumah.
Pasalnya, hal ini bisa membantu kamu untuk mengontrol pengeluaran secara spesifik.
Dengan punya dua rekening, kamu dapat memisahkan antara tabungan untuk keperluan sehari-hari dan tabungan membeli rumah.
Dalam hal ini, berikanlah pengawasan ketat pada tabungan rumah supaya kamu bisa memenuhi target yang diinginkan atau bahkan melampauinya.
- Menabung setelah gajian
Ketika kamu menerima gaji, pastikan untuk tidak langsung membelanjakannya sekaligus, tetapi pisahkan sebagian untuk ditabung.
Pasalnya, kalau kamu menabung pada akhir bulan, khususnya jika hanya mengandalkan sisa gaji, maka lazimnya uang yang disetorkan ke tabungan akan bersifat dinamis dan tidak terencana.
Dalam hal ini, kamu bisa menabung sebesar 20% dari gaji, lalu sisihkan pada rekening tabungan yang berbeda.
- Pilih jenis investasi tepat guna
Investasi merupakan cara yang dapat digunakan untuk menambah pemasukan untuk beli rumah.
Kamu bisa mulai mencari informasi mengenai investasi, mulai dari emas, reksadana, deposito, hingga investasi properti.
Kalau ingin berinvestasi yang aman maka emas dapat menjadi pilihan tepat.
Pasalnya, banyak yang beranggapan jika menabung emas bisa untuk membeli rumah.
Kamu bisa membeli emas melalui aplikasi atau secara fisik dan caranya juga tidak terlalu berbeda dengan menabung menggunakan uang.
- Lunasi Utang dan terapkan gaya hidup hemat
Jika ingin semakin mempermudah keinginan punya rumah maka kamu sebaiknya menghindari berutang dalam bentuk apa pun.
Dengan demikian, kamu akan terus fokus menabung dan tidak memikirkan tunggakan atau bunganya.
Demikian pula dengan gaya hidup hemat, yang mesti kamu terapkan demi mempercepat mewujudkan impian membeli rumah.
Kamu bisa melakukan penghematan dengan membuat rancangan biaya pengeluaran dalam sebulan serta memangkas berbagai pengeluaran yang dipandang kurang efektif.
Terakhir, untuk bisa menghindari utang dan menerapkan pola hidup hemat, kamu harus punya komitmen yang jelas.
- Menabung lewat program Tabungan Perumahan Rakyat
Bagi kamu yang ingin cepat beli rumah, kamu bisa mencoba untuk mengikuti sistem tabungan pembiayaan rumah oleh pemerintah melalui program BP Tapera.
Program yang satu ini dibuka luas untuk beberapa kriteria yang sudah dibuat oleh pemerintah melalui PP Nomor 25 tahun 2020.
Adapun pada PP 25 tahun 2020 itu, dijelaskan bahwa setiap masyarakat yang bekerja wajib menjadi peserta Tapera.
Sementara itu, untuk besaran iuran yang dibebankan ke peserta setiap bulannya adalah sekitar 3%.
Kalau kamu pekerja swasta maka pihak perusahaan atau pemberi kerja akan menanggung besaran simpanan sekitar 0,5% dan pekerja 2,5%.
Iuran ini otomatis terpotong dari gaji setiap bulannya, dengan perusahaan wajib menyetorkan dana setiap tanggal 10 ke rekening Dana Tapera.
Sebaliknya, bagi pemilik usaha atau peserta mandiri, wajib membayar penuh iuran yang telah ditetapkan.
- Mengikuti program KPR khusus milenial
Terakhir, kamu dapat mengikuti program KPR Milenial yang sering ditawarkan oleh bank.
Ini bisa menjadi langkah terakhir yang dapat kamu pilih supaya konsisten menabung untuk beli rumah.
Suku bunganya relatif kecil sehingga kamu bisa dengan mudah memperoleh hunian yang diimpikan.
Bukan itu saja, pihak bank pun akan memberikan kemudahan cicilan sesuai dengan kemampuan finansial kamu dengan masa tenor tertentu.
Baca juga: Tips Beli Rumah KPR Pertama dan Perbandingan Suku Bunganya
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com