30 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Apa itu Polkadot Staking ? Ini Cara Memilih Validator, Intip Yuk!

JAKARTA, duniafintech.com – Apa itu Polkadot Staking ? Polkadot adalah sebuah platform blockchain yang memungkinkan berbagai blockchain yang berbeda untuk berinteraksi dan berbagi informasi.

Staking dalam konteks Polkadot mengacu pada tindakan memblokir sejumlah koin kripto (DOT, dalam kasus Polkadot) sebagai bentuk kontribusi terhadap jaringan. Proses ini membantu menjaga keamanan dan kinerja jaringan, dan dalam pertukaran, para staker (orang yang melakukan staking) diberi insentif dalam bentuk imbalan. Berikut ulasan mengenai Polkadot Stakin, simak yuk !

Langkah-Langkah Staking Polkadot

1. Mengamankan DOT

Pertama-tama, Anda perlu memiliki DOT yang ingin Anda staking. Anda dapat membeli DOT dari bursa kripto yang mendukung aset ini.

2. Memilih Validator

Setelah Anda memiliki DOT, Anda perlu memilih validator untuk melakukan staking. Validator adalah entitas yang bertanggung jawab atas pengolahan transaksi dan keamanan jaringan. Anda dapat memilih validator berdasarkan reputasi, performa, dan tingkat imbalan yang mereka tawarkan.

Baca juga: Apa Itu Polkadot Staking, Simak Panduan untuk Melakukannya

4. Delegasi

Jika Anda tidak ingin menjalankan node validator sendiri, Anda dapat melakukan delegasi DOT Anda ke validator yang Anda pilih. Delegasi ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan imbalan tanpa perlu menjalankan infrastruktur teknis.

5. Mengunci DOT

Proses staking melibatkan mengunci sejumlah DOT Anda dalam kontrak pintar (smart contract) jaringan. Ini menunjukkan komitmen Anda untuk mendukung jaringan.

6. Imbalan

Sebagai imbalan atas staking, Anda akan mendapatkan DOT tambahan. Imbalan ini dapat berupa DOT yang baru dibuat sebagai bagian dari kebijakan inflasi jaringan atau biaya transaksi yang diberikan kepada validator.

7. Keamanan dan Partisipasi

Melalui staking, Anda membantu menjaga keamanan jaringan dan memastikan operasionalitas yang lancar. Anda juga memiliki hak untuk memberikan suara dalam protokol jaringan, seperti perubahan parameter atau penambahan fungsionalitas.

Ekosistem Polkadot Staking

1. Validator dan Nominator

Ada dua peran utama dalam staking Polkadot: validator dan nominator.

– Validator

Validator adalah entitas yang berpartisipasi dalam validasi transaksi dan pembuatan blok baru di jaringan Polkadot. Untuk menjadi validator, seseorang harus menyetorkan sejumlah besar DOT sebagai jaminan (stake). Validator yang berhasil memvalidasi transaksi dan menjalankan tugas jaringan dengan baik berhak mendapatkan imbalan dalam bentuk komisi dan DOT baru yang diterbitkan oleh jaringan.

– Nominator

Nominator adalah individu atau entitas yang menyetorkan DOT sebagai dukungan kepada validator tertentu. Nominator dapat memilih beberapa validator untuk mendukung. Imbalan yang diperoleh oleh validator akan didistribusikan di antara para nominator sesuai dengan jumlah stake yang mereka setorkan.

2. Staking Reward

Para staker (baik validator maupun nominator) dapat mendapatkan imbalan dalam bentuk DOT sebagai pengakuan atas kontribusi mereka dalam menjaga keamanan dan integritas jaringan. Imbalan ini diberikan dalam bentuk komisi dari transaksi yang mereka validasi serta DOT baru yang diterbitkan oleh jaringan sebagai bagian dari mekanisme inflasi terkendali.

3. Staking Period

Proses staking umumnya memiliki periode kunci di mana DOT yang telah distake harus tetap terkunci. Ini mungkin berkisar dari beberapa jam hingga beberapa minggu, tergantung pada konfigurasi jaringan. Selama periode ini, DOT tidak dapat ditarik atau digunakan.

Baca juga: Cara Kerja Staking Crypto: Cek Hasil Imbalan yang Diperoleh

4. Jaringan Polkadot

Polkadot adalah platform blockchain yang dirancang untuk menghubungkan berbagai blockchain yang berbeda menjadi ekosistem yang lebih besar. Dengan mekanisme interoperabilitasnya, Polkadot memungkinkan transfer aset dan data antara berbagai jaringan, menciptakan lingkungan yang lebih efisien dan fleksibel untuk aplikasi blockchain.

5. Risiko dan Pertimbangan

Meskipun staking dapat menghasilkan imbalan, juga penting untuk memahami risiko yang terlibat. Jika validator tidak menjalankan tugas dengan benar atau melanggar aturan, mereka dapat kehilangan sebagian atau seluruh stak mereka. Nominator juga perlu memilih validator dengan hati-hati untuk meminimalkan risiko mereka

Cara memilih Validator

1. Reputasi dan Keandalan

Cari tahu tentang reputasi validator di komunitas kripto. Baca ulasan, tinjauan, dan tanggapan dari staker lain. Validator yang memiliki reputasi baik dan sudah lama berkecimpung dalam staking cenderung lebih dapat diandalkan.

2. Performa Jaringan

Pertimbangkan performa validator dalam menjalankan jaringan. Validator yang memiliki infrastruktur yang kuat dan koneksi internet yang stabil dapat membantu menjaga kestabilan jaringan.

3. Keamanan

Pastikan validator memiliki langkah-langkah keamanan yang kuat, seperti enkripsi data dan perlindungan terhadap serangan.

4. Transparansi

Pilih validator yang transparan tentang operasional mereka. Validator yang menyediakan informasi terbuka tentang infrastruktur, performa, dan proses staking mereka cenderung lebih terpercaya.

5. Biaya

Pertimbangkan biaya yang dikenakan oleh validator. Ini bisa termasuk biaya delegasi, biaya transaksi, atau biaya lainnya. Pastikan Anda memahami bagaimana biaya tersebut akan mempengaruhi imbalan Anda.

6. Imbalan Staking

Tinjau tingkat imbalan staking yang ditawarkan oleh validator. Namun, ingatlah bahwa imbalan yang terlalu tinggi bisa mencurigakan. Pilih validator yang menawarkan imbalan yang wajar dan realistis.

7. Komunikasi dan Dukungan

Pastikan validator memiliki saluran komunikasi yang baik dan menyediakan dukungan pelanggan. Anda mungkin membutuhkan bantuan atau informasi tambahan seiring waktu.

Baca juga: Apa Itu Polkadot Staking ? Kenali Ekosistem dan Resikonya

8. Tingkat Partisipasi dan Kapasitas

Tinjau tingkat partisipasi validator dalam jaringan. Validator yang terlalu penuh mungkin memiliki kemungkinan lebih rendah untuk menghasilkan blok baru.

9. Pendekatan terhadap Governance

Beberapa jaringan blockchain, termasuk Polkadot, memungkinkan validator dan staker untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan melalui mekanisme governance. Pertimbangkan pendekatan validator terhadap governance dan bagaimana mereka berkontribusi pada pengambilan keputusan dalam jaringan.

10. Lokasi Geografis

Pilih validator yang berlokasi relatif dekat dengan Anda secara geografis. Ini dapat membantu mengurangi latensi dan meningkatkan stabilitas koneksi.

11. Pengalaman dan Keahlian

Tinjau pengalaman dan keahlian teknis validator dalam menjalankan node dan menjaga keamanan jaringan.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU