duniafintech.com – Berkenaan dengan Bitcoin, percakapan seperti ini terkadang masih suka terdengar antara si A dan B yang sama-sama baru mengenal Bitcoin.
A : Bitcoin itu apa, sih?
B : Mata uang digital
A : Mata uang digital itu apa?
B : Mata uang yang ada di dunia maya
Apakah jawaban dari B menjawab pertanyaan A? Mungkin sedikit menjawab tapi tidak menggambarkan hakikat Bitcoin sesungguhnya. Karena pengertian dan potensi Bitcoin lebih daripada sekedar mata uang yang beredar di dunia maya. Dari jawaban yang diberikan B, sayang sekali A hanya mendapatkan informasi yang tidak membuatnya lebih memahami keunggulan dari Bitcoin secara tepat dan jelas sehingga A mungkin sepanjang hidupnya hanya tahu bahwa Bitcoin adalah jenis mata uang digital yang beredar di dunia maya.
Berbeda halnya ketika A bertanya langsung kepada sumber terpercaya yang membuatnya lebih memahami apa itu Bitcoin dan mata uang digital lainnya. Misalnya, datang langsung ke Digital Exchange, seperti Digital Exhange Bitcoin Indonesia (www.bitcoin.co.id), atau ke Bitstamp, Coindesk, dan lain-lain, yang sudah jelas kredibilitasnya dan memberikan informasi akurat seperti yang sebetulnya A inginkan.
Bitcoin tidak hanya sekedar mata uang digital. Tapi lebih dari itu, Bitcoin merupakan save haven aset yang bisa ditradingkan, bisa dilakukan pengiriman ketika keluarga Anda membutuhkan uang (baik di dalam dan di luar negeri), bisa dibelanjakan di banyak merchant yang menerima pembayaran dengan Bitcoin (seperti di Rakuten, Overstock, Microsoft, Dell, dll), dan tidak mengenal inflasi karena tidak dimiliki oleh pemerintah atau lembaga keuangan manapun. Teknologi Bitcoin yang bersifat peer to peer dan terdesentralisasi memungkinkan pengguna melakukan transaksi tanpa ada pihak ketiga. Adalah Blockchain yang menjadi teknologi tulang punggung mata uang digital tersebut, yang sering disebut sebagai buku besar terdesentralisasi yang bersifat transparan.
Baca: duniafintech.com/apakah-yang-mendorong-pedagang-di-negara-ini-terus-menerima-bitcoin
Potensi Bitcoin tidak hanya sampai di situ. Di Jepang, setelah menjadikan Bitcoin sebagai mata uang yang sah di negaranya, sebagaimana dilansir dari Bloomberg.com, Bitcoin juga kini dipakai sebagai aset dasar obligasi. Dengan demikian Jepang telah bersungguh-sungguh memperlakukan Bitcoin layaknya mata uang fiat pada umumnya. Fisco Ltd, adalah perusahaan riset dan investasi asal Jepang yang melakukan terobosan baru itu. Perusahaan itu menerbitkan surat utang (obligasi) berbasis Bitcoin.
Baca: duniafintech.com/restoran-dan-hotel-di-bali-sudah-mau-dibayar-pakai-bitcoin
Fisco Ltd Jepang bereksperimen dengan menjual obligasi dalam bentuk Bitcoin karena memperkirakan bahwa mata uang digital pada akhirnya akan menjadi aset keuangan yang diakui secara hukum di Jepang dan membantu meningkatkan bisnisnya. Sebagai permulaan, nilai hutang yang diterbitkan adalah senilai 200 Bitcoin pada 10 Agustus lalu. Salah satu tujuan penjualan tersebut adalah untuk menguji potensi obligasi tersebut sebagai alat penggalangan dana yang bermanfaat, menurut Masayuki Tashiro.
Dapat dikatakan Jepang selangkah lebih maju dalam mengambil langkah-langkah terkait mata uang digital dari negara lainnya. Perdana Menteri Pemerintahan, Shinzo Abe, pada tanggal 1 April melegalkan cryptocurreny sebagai bentuk pembayaran yang sah dan menetapkan peraturan seputar audit dan keamanannya. Pada bulan Juli, regulator menerapkan pembelian Bitcoin dibebaskan dari pajak penjualan 8 persen di negara tersebut, menempatkan cryptocurrency pada level yang sama dengan produk keuangan seperti saham dan obligasi.
Di Indonesia sendiri, Bitcoin dan mata uang digital lainnya dianggap sebagai komoditas yang ramai diperdagangkan. Terkait kemajuan Bitcoin di negara Jepang, apakah harapan baru yang timbul di Indonesia? Suasti Atmastuti Astaman, selaku Manager Bisnis Development di Bitcoin Indonesia (www.bitcoin.co.id), mengungkapkan pendapatnya:
Jepang lagi-lagi sudah melangkah lebih maju dibandingkan negara lain. Bahkan berita terakhir yang saya dengar, pimpinan Kota Hirosaki di Jepang memutuskan untuk menerima donasi dalam bentuk Bitcoin untuk menjaga kelestarian 2,600 pohon sakura di sana. Keberanian mereka untuk berpikiran terbuka dan terjun langsung ke teknologi baru seperti Bitcoin dan Blockchain memang patut dijadikan panutan, dan saya harap Indonesia juga akan mengikuti jejaknya dalam waktu dekat. Meskipun sangat kompleks untuk dipelajari, namun ada begitu banyak hal baru yang bisa dikembangkan dari Bitcoin dan teknologi Blockchain ini, dan saya rasa Indonesia bisa mengambil beberapa manfaat dari sana seperti apa yang dilakukan Jepang.”
Hakikat Bitcoin dan potensinya bisa saja tidak selengkap yang ada dalam artikel ini. Apabila Anda ingin mengenalnya lebih jauh, Anda bisa datang ke Digital Exchange, seperti Bitcoin Indonesia (www.bitcoin.co.id) atau searching via internet dan mencari sumber yang terpercaya untuk memperdalam pengetahuan Anda tentang Bitcoin.
Written by : Sintha Rosse