JAKARTA – Antusias masyarakat dalam menggunakan aplikasi mobile bangking (m-bangking) kian meningkat. Hal itu turut membuat sejumlah pengembang aplikasi dari masing-masing bank terus berlomba memberikan pelayan terbaik.
Sejumlah aplikasi yang terus bersaing, diantaranya yang masih kokoh bertahan di puncak yakni BRI, kemudian BCA, Mandiri, BTN, dan bank lainnya.
BRImo – PT Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan m-bangking andalannya Brimo. Brimo seakan mampu menyedot penggunanya hingga ke pelosok daerah di nusantara.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, Hingga Kuartal 2 Tahun 2024 Brimo berhasil memiliki 35,2 juta pengguna di seluruh Indonesia. Hal itu mengalami kenaikan sebesar 26,6 persen.
Arga M. Nugraha Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI sangat optimis mampu mencapai target di akhir tahun sebanyak 36 juta pengguna. “Saat ini BRI mencatat 2 milir transaksi dengan volume transaksi sebesar RP 2,5 triliun,” paparnya.
Keduanya kata Arga mengalami kenaikan sebesar 46,14 persen dan 35,81 persen secara year on year. Ia mengungkapkan, hingga kini BRI telah berhasil melayani lebih dari 25.000 transaksi perdetik.
“Kapasitas ini tentu akan semakin meningkat,” jelasnya. Untuk itu, pihaknya terus melakukan antisipasi terutama menghadapi musim libur panjang.
Menurutnya, BRI sangat serius dengan telah mengalokasikan sumber daya yang besar dalam mendukung kemajuan aplikasi andalannya. “Kami terus berupaya memastikan semua transaksi aman data nasabah terjaga dengan baik,” pungkasnya.
Terutama dalam mengantisipasi kejahatan digital yang kian marak. “Kami selalu memperbaharui semua sistem,” tutupnya.
BCA – PT Bank Central Asia
PT Bank Central Asia (BCA) dengan aplikasi BCA Mobile yang dimilikinya juga turut mengalami peningkatan dengan jumlah pengguna yang semakin meningkat.
Kemudahan yang diberikan diantaranya nasabah dapat membuka buku rekening via mobile banking. Berdasarkan catatan, BCA di lima bulan pertama tahun 2024 mencatat kenaikan frekuensi sebesar 30,8% hingga 10,6 miliar transaski .
EVP Corporate Communication & Social Responsibility Hera. F. Haryn mengungkapkan, BCA berencana membuat budget dari capital expenditure (capex). “Tahun ini kita mengalokasikan BCA yang lebih besar dibandingkan tahun 2023 yakni sekitar Rp 8 triliun.
BCA kata Hera terus berkomitmen melakukan keamanan berlapis. “mengedepankan manajemen resiko, liability dan akuntabilitas khusus menjaga data nasabah agar tetap aman dan nyaman dalam melakukan transaksi,” pungkasnya.
BTN – PT Bank Tabungan Negara
PT Bank Tabungan Negara (BTN) turut mengalami peningkatan. BTN berhasil mencatatkan jumlah transaksi pada semester I-2024 mencapai hampir 400 juta transaksi.’
Hal itu mengalami peningkatan sebanyak 165%. Direktur Information Technology BTN Andi Nirwoto mengatakan, pihaknya telah melakukan mitigasi dari segi pelayanan transaksi perdetiknya. “Sudah mencapai 1,6 juta pengguna MB Baru App BTN,” paparnya.
Mandiri – PT Bank MandiriÂ
Bank Mandiri dengan aplikasi andalannya yakni Livin’ by Mandiri juga terus meningkatkan pelayanan. Pertumbuhan yang sangat baik ditunjukkan dengan volume transaksi yang solid.
“Frekuensinya mencapai angka 840 juta,” paparnya. Menaggapi hal itu, SVP Digital Retail Banking Bank Mandiri Yanto Masyap mengatakan, saat ini sejumlah transaksi sudah disertai dengan infrastruktur yang mumpuni.
Pengguna Livin’ sampai akhir Maret 2024 mencapai 24,4 juta. “Kami menargetkan pertumbuhan dapat mencapai angka 30 persen,” paparnya.
Menurut Yanto, untuk mengantisipasi serangan siber, Bank Mandiri telah menyiapkan sejumlah mitigasi. “Ibarat mengamankan rumah, kami telah menyiapkan pertahanan multilayer agar terhindar dari serangan siber,” pungkasnya.