25.2 C
Jakarta
Minggu, 3 November, 2024

Bank SulutGo Salurkan Kredit Rp15,42 T, Tumbuh 9,98% Persemester I/2024

JAKARTA — Pertumbuhan membanggakan berhasil dicapai PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo atau Bank Sulutgo (BSG). Pasca menyalurkan kredit Rp15,42 triliun pada kuartal II/2024, Bank SulutGO berhasil mencapai pertumbuhan sebesar 9,98%.

Bank SulutGo Salurkan Kredit Rp15,42 T, Tumbuh 9,98% Persemester I/2024

Secara tahunan (year on year/yoy) aset dinyatakan naik 12,66% yoy menjadi Rp22,15 triliun. Pada kuartal II/2024 alami pertumbuhan bisnis kredit ini berhasil capai laba bersih Rp120,79 miliar.

Awal semester I/2024, berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (26/7/2024) tercatat pendapatan bunga bersih (net interest income/NII). Sulutgo tercatat naik tipis dari Rp620,15 miliar. Pada kuartal II/2023 menjadi Rp620,81 miliar pada kuartal II/2024.  

Beban lain seperti bunga juga mengalami peningkatan mencapai Rp430,44 miliar. Capain ini berdampak positif pada rasio biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) per Juni 2023 menjadi 85,13% pada Juni 2024.

Kualitas aset juga mulai membaik dilihat dari rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross. Fakta lainnya, ditemukan pengusutan 2,81% per Juni 2023, menjadi 2,6% per Juni 2024. 

Lalu, NPL net susut dari 1,55% ke 1,43%. Dari sisi pendanaan, pada kuartal II/2024 Bank Sulutgo telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp16,19 triliun. Capaian ini naik tipis 1,37% yoy. 

Kemudian, dana murah atau current account saving account (CASA) mengalami kenaikan meski terbilang tipis hanya 1,17% ke Rp5,18 triliun. Sebelumnya, Pemegang Saham (RUPS) Bank Sulut Gorontalo (BSG) menggelar rapat dan memutuskan BSG bergabung dalam Kelompok Usaha Bank (KUB).

Berada di bawah naungan PT Mega Corpora dan Pelaksana Perusahaan Induknya adalah Bank Mega. Pemegang Saham Pengendali yang tak lain Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan, rapat tersebut merupakan tindak lanjut hasil RUPS 5 Februari 2024 lalu.

“Keputusannya adalah memberikan kuasa/kewenangan kepada Gubernur Sulawesi Utara untuk melakukan pembahasan dan penandatanganan perjanjian KUB. Perjanjian tersebut dilakukan dengan PT Mega Corpora.

Menurutnya, solusi paling memungkinkan untuk memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun yang ditetapkan OJK. Ia menilai, solusi terbaiknya adalah bergabung dalam Kelompok Usaha Bank (KUB).

POJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum yang mewajibkan bank umum wajib memiliki modal inti Rp3 triliun hingga akhir 2024. Hal itu dilakukan dalam rangka pemenuhan modal inti sesuai yang diwajibkan.

Menurut Olly, semua pemegang saham sepakat memperkuat likuiditas BSG. Para pesaham juga setuju memperpanjang kerja sama dengan PT Mega Corpora. “Tentunya kerja sama ini untuk pemenuhan modal dasar,” kata Olly.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU