29 C
Jakarta
Kamis, 19 September, 2024

SBN Versus SRBI: Klaim Kompak dengan BI dalam Menjaga Stabilitas Pasar Keuangan

JAKARTA – Klaim Kompak dengan BI dalam Menjaga Stabilitas Pasar Keuangan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) diklaim kompak dalam menjaga stabilitas pasar keuangan Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Sri Mulyani,  Menteri Keuangan Republik Indonesia, dalam sebuah pernyataan resmi hari ini.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa kedua instrumen tersebut memiliki peran penting dalam mengelola likuiditas di pasar keuangan. SBN, sebagai instrumen utang pemerintah, digunakan untuk membiayai defisit anggaran dan pembangunan nasional. Sementara itu, SRBI, yang merupakan instrumen moneter Bank Indonesia (BI), digunakan untuk menyerap kelebihan likuiditas di perbankan.

SBN Versus SRBI: Klaim Kompak dengan BI dalam Menjaga Stabilitas Pasar Keuangan

“SBN dan SRBI saling melengkapi dalam menjaga stabilitas pasar keuangan,” kata Sri Mulyani. “SBN menarik dana dari masyarakat untuk membiayai pembangunan, sementara SRBI menyerap kelebihan likuiditas agar inflasi tetap terkendali.”

Sri Mulyani juga menambahkan bahwa BI terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam mengelola kedua instrumen tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan efektivitas kebijakan fiskal dan moneter dalam mencapai tujuan bersama, yaitu menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

SBN Versus SRBI: Klaim Kompak dengan BI dalam Menjaga Stabilitas Pasar Keuangan
SBN Versus SRBI: Klaim Kompak dengan BI dalam Menjaga Stabilitas Pasar Keuangan

Klaim kompaknya SBN dan SRBI ini muncul di tengah meningkatnya ketidakpastian global. Perang Rusia-Ukraina, kenaikan suku bunga The Fed, dan perlambatan ekonomi Tiongkok menjadi beberapa faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas pasar keuangan Indonesia.

Namun, Sri Mulyani optimistis bahwa SBN dan SRBI dapat menjadi bantalan yang kuat bagi perekonomian Indonesia. “Kami yakin bahwa SBN dan SRBI akan tetap diminati oleh investor, baik domestik maupun asing,” kata Sri Mulyani.

Optimisme ini didukung oleh data historis yang menunjukkan bahwa SBN dan SRBI selalu diminati oleh investor. Hal ini tercermin dari tingginya tingkat penawaran dalam setiap lelang SBN dan SRBI.

Selain itu, pemerintah dan BI juga terus melakukan inovasi dalam mengembangkan kedua instrumen tersebut. Salah satunya adalah dengan meluncurkan SBN ritel secara online, yang memudahkan masyarakat untuk berinvestasi di SBN.

Dengan demikian, SBN dan SRBI diharapkan dapat terus berperan penting dalam menjaga stabilitas pasar keuangan Indonesia, bahkan di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU