29 C
Jakarta
Kamis, 19 September, 2024

Harga Emas Naik, Tembus Level Tertinggi 10 Hari Terakhir!

JAKARTA – Harga emas kembali menunjukkan keperkasaannya.

Harga emas pada perdagangan Selasa (13/8/2024) pagi, terpantau mengalami kenaikan lebih dari 1 persen.

Spot harga emas saat ini berada di level 2.458,25 dollar AS per ons.

Demikian halnya ada kenaikan 1 persen ke level 2.497,60 dollar AS per ons pada harga emas berjangka Comex.

Kenaikan harga emas ini tercatat sebagai harga tertinggi selama dalam kurun waktu 10 hari terakhir.

Atau sejak tanggal 2 Agustus 2024 lalu sudah mengalami kenaikan dan tetap bertahan hingga saat ini.

Menanggapi hal itu, para trader menilai perkembangan geopolitik turut menjadi penyebabnya.

Hal lain yang dianggap mampu membantu menentukan yakni suku bunga bank central AS.

Terpantau, harga emas hampir menyentuh rekor tertinggi bulan lalu sebesar US$2.483,73.

Data indeks harga produsen juga dinilai mendorong investor untuk bersiap mengambil langkah.

Sebab Harga Emas Naik?

Kepala global strategi komoditas di TD SecuritiesSaat Bart Melek menilai, saat ini harga emas dipengaruhi oleh dua kombinasi.

Yakni geopolitik dan penurunan suku bunga

“Apalagi tekanan penurunan yang lebih kecil,” paparnya.

Hal senada disampaikan Jim Wycoff, analis senior di Kitco Metals.

Ia menilai, harga emas meningkat karena adanya dukungan harga yang berasal dari grafik bullish.

Permintaan Jadi Salah Satu Faktor Harga Emas Naik

Menurutnya, meningkatnya permintaan turut menyebabkan harga emas dunia menguat.

Peningkatan itu terjadi kepada sejumlah aset yang memiliki lindung nilai atau safe haven.

Di tengah penantian data inflasi AS pada Juli 2024 lalu tercatat para investor mulai tertarik.

Peluang penurunan suku bunga diperkirakan berada di angka 49 persen.

Terutama pada September mendatang diperkirakan mencapai 50 basis poin (bps).

Hal utama yang menjadi penyebab harga emas menguat yakni kebijakan suku bunga The Fed.

Kebijakan ini menjadi bagian penting yang mampu memengaruhi pergerakan harga emas dunia.

Faktor ini dinilai berpengaruh karena suku bunga tinggi dianggap tak memberikan keuntungan bagi investor.

Sehingga sektor ini tidak menarik bagi investor.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU