JAKARTA, 1 Oktober 2024 – Premi naik, perolehan premi anggota Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada semester I/2024 berhasil mengalami kenaikan.
Angkanya tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp57,91 triliun.
Angka tersebut naik 18,4% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yakni Rp48,9 triliun.
Premi Naik, Ditopang 3 Lini Bisnis
Pertumbuhan premi AAUI disebabkan oleh tiga lini bisnis yang mengalami peningkatan.
Diantaranya asuransi properti, kredit, dan kesehatan.
Menurut Wakil Ketua Bidang Riset dan Statistik AAUI Trinita Situmeang, pertumbuhan premi ini ditopang oleh kenaikan pada asuransi properti.
Pada sektor properti ini mengalami kenaikan sebesar Rp4,1 triliun atau secara persentase 32,8%.
Sektor Asuransi Alami Kenaikan
Sedangkan asuransi dari sektor kesehatan dan asuransi kredit masing-masing mengalami kenaikan sebesar 21,6% dan 26%.
Trinita dalam konferensi pers kinerja Semester I/2024 di Jakarta memaparkan, asuransi dari sektor properti mengalami peningkatan pendapatan premi hampir menembus Rp16,66 triliun.
Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 32,8% yoy dibandingkan pada semester I/2023 yakni Rp12,55 triliun.
Asuransi Kredit Turut Meningkat
Selanjutnya dari sektor asuransi kredit turut mengalami peningkatan premi angkanya mencapai Rp10,58 triliun.
Capaian tersebut jika dibandingkan dengan sebelumnya Rp8,4 triliun terdapat kenaikan sebesar 26%.
Sektor Asuransi Juga Naik
Sektor premi dari lini bisnis asuransi kesehatan mengalami kenaikan sebesar 21,6% yoy dari sebelumnya Rp3,9 triliun.
Pada semester I/2024 mencapai Rp4,75 triliun.
Sektor ini didominasi oleh tiga sektor utama.
Adapun sektor yang memengaruhi didominasi dari properti, asuransi, dan kendaraan.
Meskipun kenaikannya hanya sedikit yakni 2% yoy, premi asuransi kendaraan menjadi tiga besar dengan perolehan premi sebanyak Rp10,03 triliun.
Sedangkan capaian sebelumnya pada semester I/2023 hanya Rp9,84 triliun.
Harga Sewa Naik Jadi Penyebab
Penyebab meningkatnya perolehan premi properti tersebut kata Trinita dipengaruhi faktor pendorong dari naiknya harga sewa properti komersial di kuartal I/2024.
Pertumbuhan ini Trinita, dipengaruhi oleh tumbuhnya permintaan sewa untuk properti komersial.
“Juga stabilnya indeks penjualan properti komersial di Indonesia,” paparnya.
Sektor Asuransi Kredit Tempati Posisi Kedua
Sektor usaha asuransi kredit, pada periode semester 1/2024 ini menduduki posisi kedua pada perolehan pangsa pasar terbesar.
Menurut Trinita, pertumbuhan kegiatan usaha di beberapa sektor mengalami peningkatan karena mendapat dukungan pemerintah dalam penyaluran kredit baru untuk masyarakat.
Dengan demikian, premi asuransi kredit di industri asuransi umum turut berpengaruh.
Untuk diketahui, posisi terakhir ditempati asuransi kendaraan bermotor.
Posisinya menurun meski tidak sebesar pertumbuhan dari pangsa pasar sebelumnya.
Namun menurut Trinita asuransi kendaraan bermotor ini relatif masih dapat dikatakan stabil dalam hal perolehan premi.
Trinita menilai, meskipun terlihat data penjualan mobil Listrik meningkat drastis.
“Namun lini usaha ini tetap masih menjadi salah satu pangsa pasar terbesar di industri asuransi umum Indonesia,” paparnya.
Tiga Lini Menurun
Berdasarkan catatan, ada tiga lini bisnis asuransi umum AAUI yang mengalami penurunan sampai dengan semester I/2024.
Ketiga lini bisnis tersebut antara lain energy offshore yang mana turun 10,1% yoy menjadi Rp875 miliar.
Trinita menyebutkan, pada periode semester I/2023 perolehan preminya mencapai Rp974 miliar.
“Lini bisnis engineering turun,” jelasnya.
Penurunannya sebesar 10,7% yoy menjadi Rp2,05 triliun dari sebelumnya Rp2,29 triliun.