26.3 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Aduh Pertamina! Premium Dihapus, Gaji Karyawan Dipotong

JAKARTA, duniafintech.com – PT Pertamina berencana untuk menghapus bahan bakar jenis premium dan menggantinya dengan jenis pertalite bagi masyarakat. Adapun saat ini,  transisi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dari premium ke pertalite ini terus disosialisasikan Kementerian ESDM.

Untuk diketahui, ajakan ini mengisyaratkan pemerintah segera bakal menghapus BBM jenis premium. Menurut Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Soerjaningsih, pengalihan bahan bakar ini dengan tujuan agar Indonesia secara bertahap melakukan transisi ke energi bersih dari premium ke pertalite yang lebih ramah lingkungan.

“Kami memasuki masa transisi di mana premium RON 88 akan digantikan dengan pertalite RON 90, sebelum akhirnya kami akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan,” ucapnya, kemarin (22/12).

Sejauh ini, sambungnya, hanya ada 7 negara yang masih menggunakan bahan bakar dengan RON 88, tidak terkecuali Indonesia. Padahal, kata dia lagi, premium sudah banyak ditinggalkan masyarakat karena kualitasnya tidak lebih baik ketimbang pertalite yang ber-RON 90 atau lebih.

“Peralihan dari premium ke pertalite diproyeksikan mampu menurunkan kadar emisi karbon dioksida sebesar 14 persen,” paparnya.

 

Lebih jauh disampaikannya, ke depannya, pemerintah bakal menyusun peta jalan (roadmap) bahan bakar minyak yang ramah lingkungan. Usai premium dihapuskan, pertalite pun akan menjadi bahan bakar selanjutnya yang akan dihilangkan di pasaran.

“Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kami akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana pertalite harus dry, harus shifting dari pertalite ke pertamax,” tutupnya.

Gaji karyawan dipotong, direksi tidak

Aduh Pertamina! Premium Dihapus, Gaji Karyawan Dipotong

 

Sebelumnya ramai diberitakan bahwa Serikat pekerja PT Pertamina (Persero) yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) akan menggelar aksi mogok kerja mulai 29 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022.

Di samping rencana mogok kerja, FSPPB pun meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencopot Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, sosok yang namanya masuk dalam daftar wanita paling berpengaruh versi Majalah Forbes.

Menurut klaim FSPPB, mereka sudah melayangkan surat kepada manajemen Pertamina dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada 20 Desember 2021 mengenai rencana aksi mogok kerja tersebut.

Surat itu pun ditembuskan ke Erick Thohir. Pemberitahuan rencana mogok kerja itu disampaikan serikat pekerja melalui Surat dengan Nomor 113/FSPPB/XII/2021-TH bertanggal 17 Desember 2021 yang ditandatangani oleh Presiden FSPPB Arie Gumilar dan Sekretaris Jenderal FSPPB Sutrisno.

Rencananya, aksi mogok kerja ini bakal diikuti oleh pekerja Pertamina Group, anggota Serikat Pekerja Pertamina yang tergabung dalam FSPPB dan akan dilakukan di seluruh wilayah kerja Pertamina holding dan subholding.

Menurut informasi yang santer terdengar, alasan rencana mogok adalah terkait pemangkasan gaji yang dilakukan manajemen Pertamina. Pekerja yang tergabung dalam PSPPB mengklaim memahami situasi perusahaan di tengah pandemi Covid-19. Akan tetapi, yang dipersoalkan pekerja adalah pemangkasan gaji justru dilakukan saat perusahaan membukukan kinerja positif.

aksi mogok kerja pertamina

Dikatakan FSPBB, situasi pandemi Covid-19 dan diberlakukannya kebijakan bekerja dari rumah (work from home) tidak bisa jadi alasan pemotongan penghasilan para karyawan. Di sisi lain, yang membuat pekerja kecewa adalah gaji dan tunjangan direksi yang tidak dipotong.

Karena itu, FSPPB pun menuntut manajemen Pertamina membayarkan gaji karyawan sesuai dengan PKB (Perjanjian Kerja Bersama).

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU