30 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Mengenal Analisis Saham Fundamental dan Caranya

Mengenal analisis saham akan menjadi hal penting bagi mereka yang ingin belajar berinvestasi dengan membeli surat bukti kepemilikan modal sebagai fokusnya. Pasalnya, hal tersebut adalah langkah mendasar yang biasa dilakukan oleh para investor sebelum membeli surat bukti kepemilikan modal tertentu. Melalui teknik penjabaran ini, baik investor maupun trader bakal memiliki arah kapan saja mereka membeli dan menjual surat bukti kepemilikan modal.

Apa Itu Analisis Saham?

Analisis saham adalah upaya membedah dan menelaah surat bukti kepemilikan modal perusahaan tertentu yang bertujuan untuk melihat dan menilai kinerjanya selama ini sehingga calon investor dapat menentukan surat bukti kepemilikan modal pilihan mereka layak untuk dibeli atau sebaliknya. Maksud dari kelayakan di sini adalah surat bukti kepemilikan modal itu dapat memberikan profit atau tidak.

Analisis Saham Fundamental

Analisis saham fundamental adalah penjabaran yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan tertentu. Tujuannya, yakni agar dapat mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional perusahaan publik.

Dalam hal ini, calon investor atau trader bakal memiliki petunjuk tentang surat bukti kepemilikan modal m yang akan mereka investasikan. Ada dua jenis pendekatan yang umumnya digunakan pada penjabaran surat bukti kepemilikan modal fundamental, yakni:

1. Pendekatan Analisis Fundamental Top-down

Pendekatan ini memungkinkan investor melihat gambaran kinerja sebuah perusahaan secara umum. Sederhananya, apabila secara umum perusahaan memiliki kinerja yang baik, komponen perusahaan dapat dianggap baik. Dalam pendekatan ini, ada 4 poin yang menjadi pertimbangan, antara lain:

  • Kondisi makro ekonomi global.
  • Kondisi makro ekonomi dalam negeri.
  • Prospek pertumbuhan per sektor usaha.
  • Fundamental perusahaan.

Untuk dapat memperoleh gambaran kinerja perusahaan pada masa mendatang, pastikan keempat poin tadi memiliki gambaran yang positif.

2. Pendekatan Analisis Fundamental Bottom-up

Pendekatan kedua ini merupakan kebalikan dari pendekatan pertama tadi. Di sini, investor harus mampu melihat aspek terperinci dari kinerja suatu perusahaan. Dalam hal ini, tidak masalah apabila harus mengintip laporan keuangan, bahkan juga harus mengetahui daya saing usaha perusahaan itu.

Investor dengan pendekatan harus melakukan kajian yang lebih dalam dan mesti sabar serta menghabiskan lebih banyak waktu, tenaga, dan energi. Tujuannya, yaitu agar mereka benar-benar tahu secara detail kinerja sebuah perusahaan yang dipilih untuk investasi Fundamental.

Cara Analisis Saham Fundamental

Biasanya, penjabaran surat bukti kepemilikan modal ini digunakan oleh investor yang memilih investasi jangka pendek. Teknik penjabaran ini membantu mereka dalam membuat keputusan jual-beli surat bukti kepemilikan modal. Ada beberapa cara untuk dapat melakukannya, yaitu:

1. Perhatikan Kinerja dan Kondisi Perusahaan

Untuk menjalankan teknik ini, diperlukan laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai valuasi surat bukti kepemilikan modal. Hal ini pun membantu mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Ketika memutuskan untuk membeli surat bukti kepemilikan modal perusahaan tertentu, investor mesti memperhatikan performa dan kondisi perusahaan itu.

Di samping memastikan kinerjanya bagus atau tidak, investor pun harus mampu melihat kinerja itu akan terus bertahan selama bertahun-tahun secara terus-menerus atau justru sebaliknya.

Di sisi lain, pilihlah perusahaan yang dapat memberikan rasa nyaman dalam 20-30 tahun atau bahkan seumur hidup alih-alih membeli surat bukti kepemilikan modal dengan harga murah.

2. Tetapkan Acuan Harga Wajar Saham

Di samping mendapatkan perusahaan yang bagus dan potensial, tujuan lain dari membeli surat bukti kepemilikan modal suatu perusahaan, yakni untuk mendapatkan harga yang bagus. Idealnya, para investor berburu surat bukti kepemilikan modal dengan harga di bawah nilai perusahaan itu. Karena itu, diperlukan acuan harga surat bukti kepemilikan modal agar dapat menentukan harga surat bukti kepemilikan modal murah atau mahal dan bagus atau tidak.

Dengan acuan ini, para investor tidak akan asal beli. Acuan harga pun haruslah wajar agar investor tidak mudah terpengaruh oleh pergerakan pasar. Guna menentukan acuan harga, investor dapat menggunakan teknik relative valuation dan intrinsic valuation.

Untuk pemula, dapat memilih teknik yang paling mudah, yakni relative valuation. Dalam arti, investor akan membandingkan surat bukti kepemilikan modal perusahaan satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis. Indikator yang digunakan, yaitu price to book atau rasio harga terhadap nilai buku perusahaan.

Indikator yang kedua adalah price to earning ratio atau rasio harga terhadap nilai laba bersih per lembar surat bukti kepemilikan modal.

3. Monitor dan Evaluasi Saham secara Rutin

Perlu diketahui, berinvestasi dalam bentuk surat bukti kepemilikan modal tidak selesai hanya dengan membeli di saat harga murah dan menjualnya ketika harga naik atau mahal. Investor pun tentu tidak tidak tahu kapan waktunya harga surat bukti kepemilikan modal naik dan ideal untuk dijual apabila tidak melakukan monitoring.

Karena itu, investor harus selalu memonitor dan mengevaluasi surat bukti kepemilikan modal secara rutin. Meski tampak menghabiskan waktu, tetapi dengan hal ini investor punya peluang untuk mendapatkan return dari investasi yang tengah dijalankan.

Namun, apabila tidak mampu melakukannya secara langsung atau tidak tahu bagaimana cara monitoring dan evaluasi yang tepat, investor dapat bekerja sama dengan ahli, yang tentu saja akan menguras sejumlah dana saat menggunakan jasanya.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU