JAKARTA, duniafintech.com – Penting sekali bagi seorang trader kripto untuk memahami apa itu DeFi. Saat ini, hampir semua layanan keuangan menggunakan sistem teknologi terpusat.Â
Artinya, nasabah harus memiliki rekening bank terlebih dahulu untuk menikmati produk keuangan yang dibutuhkan. Tentu saja hal ini tidak efektif, sehingga muncullah DeFi sebagai solusi.Â
DeFi merupakan sebuah ekosistem keuangan yang berjalan dalam teknologi blockchain. Lalu apa itu keuntungannya di investasi aset kripto? Berikut ini ulasan yang dirangkum dari MoneyDuck.com.
Memahami Apa Itu DeFi
Apa itu DeFi dan keuntungannya di investasi aset kripto? DeFi merupakan sebuah ekosistem aplikasi keuangan dengan sistem blockchain dan bisa tetap beroperasi tanpa otoritas terpusat seperti lembaga keuangan lain.Â
DeFi adalah singkatan dari Decentralized Finance yang keberadaannya semakin populer. Ini karena DeFi bisa digunakan oleh siapa saja tanpa harus membuat rekening bank terlebih dahulu.
Kebanyakan layanan keuangan masih menggunakan sistem terpusat, seperti pasar saham, layanan asuransi, hingga transaksi perbankan.Â
Padahal layanan keuangan ini sangat dibutuhkan oleh semua orang dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi seseorang agar lebih baik. Karenanya, Decentralized Finance ini memegang peranan penting di era modern ini untuk melakukan transaksi keuangan tanpa rekening bank.
Cara Kerja DeFi
Untuk memahami lebih dalam, kamu harus mengetahui smart contract karena DeFi merupakan hasil pengembangan dari teknologi smart contract milik Ethereum.Â
Smart contract adalah sebuah program komputer yang berjalan di atas blockchain Ethereum. Teknologi ini bisa berjalan secara otomatis sesuai dengan perintah yang sudah terprogram di dalamnya. Misalnya untuk transfer token Ethereum maupun transaksi kripto lainnya.
Salah satu kelebihan smart contract adalah tingkat pemrogramannya yang kompleks sehingga developer lebih bebas untuk mengembangkannya.Â
Misalnya, DApps (Decentralized Applications) yang dibuat dengan teknologi smart contract. Pada dasarnya DeFi dengan DApss adalah hal yang sama dan berfokus untuk mengubah layanan keuangan tradisional menjadi sistem terdesentralisasi.
Baca juga:Â Berita Kripto Hari Ini: Dijamin Cuan, Ini Cara Aman Trading Bitcoin
Berbeda dari bank, transaksi dengan DeFi tidak memerlukan perantara pihak ketiga. Karena semua proses transaksi dijalankan dengan kode perintah yang tertulis pada smart contract.Â
Uniknya, kode aplikasi Decentralized Finance ini bersifat transparan dan open source sehingga semua pengguna bisa melakukan konfirmasi transaksi secara individu di mana pun. Beberapa layanan yang bisa kamu nikmati dengan aplikasi Decentralized Finance ini adalah pengajuan pinjaman, deposit aset, hingga transfer aset.
Perbedaan DeFi dengan Bank Konvensional
Kamu mulai lebih mengenal apa itu DeFi, kan? Nah, apa perbedaannya dengan bank konvensional? Pertama, Decentralized Finance ini bisa digunakan oleh siapa saja, sedangkan bank konvensional memiliki izin yang cukup rumit untuk sekedar membuat sebuah rekening koran. Hal ini yang mungkin jadi salah satu alasan mengapa masyarakat Indonesia masih banyak yang belum punya rekening bank.
Perbedaan kedua, terletak pada sistem pengelolaannya. Bank konvensional dikelola oleh institusi, sedangkan DeFi dikelola melalui smart contract dan berjalan di atas sistem blockchain. Artinya, transaksi pada Decentralized Finance ini bisa berjalan secara otomatis tanpa perantara pihak ketiga.
Baca juga:Â Berita Kripto Hari Ini: Aturan Baru Perdagangan Kripto, Simak!Â
Transparansi menjadi perbedaan selanjutnya antara Decentralized Finance ini dengan bank konvensional. Transaksi pada bank konvensional bersifat tertutup sehingga hanya diketahui nasabah dan bank. Sedangkan transaksi di DeFi bersifat sangat transparan dengan kode yang bisa dilihat oleh siapa saja. Namun, aktivitas transaksi tetap menggunakan nama samaran sehingga privasi kamu tetap terjaga.
Sejak pertama kali hadir, Decentralized Finance dirancang untuk transaksi global. Sehingga semua orang bisa bertransaksi keuangan di mana pun. Bahkan kamu bisa transfer uang kepada pengguna Decentralized Finance di belahan dunia lain. Sedangkan fasilitas transfer milik bank konvensional biasanya hanya bisa digunakan untuk transaksi di satu negara saja.
Keuntungannya
Dari penjelasan mengenai apa itu DeFi di atas, ada teknologi smart contract yang digunakan. Teknologi ini memungkinkan nasabah bisa bertransaksi keuangan selama 24 jam penuh. Kamu juga bisa melakukan transaksi keuangan seperti transfer antarpengguna Decentralized Finance ini yang berada di luar negeri.Â
Layanan lain yang bisa didapatkan dari DeFi adalah pembelian produk asuransi, pengajuan pinjaman, menabung, dan masih banyak lagi. Berikut keuntungan Decentralized Finance ini yang bisa kamu dapatkan.
1. Transaksi Tanpa Perantara
Berbeda dari bank konvensional, seluruh transaksi DeFi tidak membutuhkan peran pihak ketiga. Karena DeFi memakai teknologi blockchain, bukan sistem terpusat. Transaksi tanpa perantara ini cocok untuk kamu yang sering melakukan aktivitas keuangan di luar jam kerja. Selain itu, transaksi dengan DeFi terbilang lebih aman karena tidak ada pihak lain yang tahu.
2. Akses Mudah
Agar bisa bertransaksi dengan DeFi kamu tidak memerlukan rekening koran. Pasalnya, Decentralized Finance bisa diakses melalui smartphone yang terhubung dengan internet. Ini artinya, akses ke Decentralized Finance jauh lebih mudah daripada layanan keuangan yang lain. Bahkan DApps bisa diakses di daerah berpenghasilan rendah yang tidak memiliki layanan keuangan.
3. Ada Transparansi
Seperti yang sudah sedikit disinggung mengenai apa itu DeFi bahwa DeFi bersifat transparan. Artinya, semua orang bisa melihat kode transaksi yang ada di Decentralized Finance. Namun, untuk menjaga privasi, aktivitas keuangan yang berlangsung menggunakan nama samaran sehingga tidak diketahui orang lain..
4. Minim Biaya Transaksi
Apakah kamu sering merasa kesal karena mahalnya biaya admin saat transfer? Dengan menggunakan Decentralized Finance kamu tidak perlu khawatir lagi, sebab tidak ada biaya administrasi apapun untuk transaksi yang dilakukan. Lagi-lagi alasannya karena DeFi tidak memerlukan bantuan pihak ketiga sehingga biaya transaksi lebih murah.
5. Transaksi 24 Jam
Bank konvensional akan menutup layanan jika terjadi krisis ataupun masalah pada bank tersebut. Namun, tidak dengan Decentralized Finance ini, sebab transaksi tidak akan ditutup berkat dukungan teknologi blockchain. Selain itu transaksi pada Decentralized Finance bisa dilakukan selama 24 jam.
Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu DeFi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.
Baca juga:Â Berita Kripto Hari Ini: Harga Kripto Ngegas, Pasar Kembali Pulih?Â
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada